Tahukah anda bahwa ada tempat di dunia ini yang memiliki enam musim? Saya  akan memberitahu anda dimana tempat yang memiliki enam musim itu, simak dan baca sampai selesai!
Sebuah permata di Asia Selatan, Bangladesh menonjol karena warisan budayanya yang kaya, sejarah yang dinamis dan menarik karena memiliki enam musim, berbeda dengan empat musim yang biasanya terjadi di sebagian besar negara. Keunikan iklim ini bukan sekadar pembagian kalender; Hal ini berdampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari, budaya dan perekonomian negara.
Berbeda dengan pembagian menjadi musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin yang umum terjadi di banyak belahan dunia, Bangladesh memiliki klasifikasi yang lebih rinci yang mencerminkan perubahan halus pada iklim monsun tropisnya. Musimnya adalah: Grishmo (musim panas), Barsha (musim hujan), Sharat (musim gugur), Hemanto (pra-musim dingin), Lembar (musim dingin) dan Bashonto (musim semi).
Grishmo (musim panas), dari pertengahan April hingga pertengahan Juni, ditandai dengan panas yang menyengat dan kelembaban yang menyesakkan. Langit cerah dan sinar matahari yang cerah mengeringkan lahan, sementara sungai dan ladang pertanian kekurangan air.
Barsha (musim hujan), dari pertengahan Juni hingga pertengahan Agustus, membawa langit berawan dan hujan lebat yang penting bagi pertanian, namun juga dapat menyebabkan banjir yang menghancurkan.
Sharat (musim gugur), dari pertengahan Agustus hingga pertengahan Oktober, memberikan ketenangan dari panas dan hujan. Iklim menjadi sejuk dan menyenangkan, dengan pemandangan berwarna keemasan akibat panen yang matang dan saat perayaan.
Haemanthus (pra-musim dingin), dari pertengahan Oktober hingga akhir November, menandai peralihan menuju musim dingin. Pagi hari yang berkabut dan udara segar menandakan perubahan musim.
Lembaran (musim dingin), dari akhir November hingga akhir Januari, relatif dingin. Meski suhunya tidak ekstrem, kelembapannya menambah rasa dingin. Api unggun menjadi titik pertemuan di desa-desa.