Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Nature

Fenomena Jika Kutub Es di Antartika Mencair

18 Juli 2024   10:53 Diperbarui: 19 Juli 2024   07:46 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang kamu ketahui tentang Kutub di Antartika? Apa yang terjadi jika sampai es di kutub mencair? Saya akan menceritakan sedikit tentang fenomena ini jika terjadi, simak dan baca sampai selesai!

Umat manusia selalu terpesona dan takut dengan kemungkinan terjadinya perubahan besar di dunia yang kita kenal. Salah satu skenario apokaliptik yang sering dieksplorasi dalam fiksi ilmiah dan diskusi ilmiah adalah mencairnya es di kutub secara menyeluruh. Peristiwa ini, meskipun hanya berasal dari film Hollywood, berakar pada keprihatinan ilmiah yang nyata dan dapat menimbulkan dampak buruk bagi planet kita.

Mari kita bayangkan sebuah dunia dimana fenomena ini menjadi kenyataan. Dampak pertama dan paling langsung adalah kenaikan permukaan air laut secara drastis. Para ilmuwan memperkirakan, jika seluruh es di Greenland mencair, misalnya, permukaan air laut akan naik sekitar 6 meter. 

Jika kita menambahkan es Antartika ke dalamnya, kita akan membicarakan peningkatan lebih dari 60 meter. Kota-kota pesisir di seluruh dunia, yang merupakan rumah bagi jutaan orang, akan terendam. Tempat-tempat ikonik seperti New York, Mumbai, dan Amsterdam akan menghadapi bencana banjir.

Namun dampaknya tidak hanya terbatas pada wilayah pesisir saja. Perubahan distribusi berat air di planet ini dapat mengubah pola iklim yang sudah ada. Kita dapat melihat perubahan drastis pada arus laut dan pola angin, yang menyebabkan kejadian cuaca ekstrem di tempat-tempat yang sebelumnya stabil. Musim pertanian akan terpengaruh dan mengancam ketahanan pangan global.

Selain itu, hilangnya es di kutub akan berdampak buruk pada keanekaragaman hayati. Spesies yang beradaptasi dengan lingkungan ini, seperti beruang kutub dan penguin, dapat menghadapi kepunahan. Ekosistem lain juga akan terkena dampaknya, karena spesies yang bermigrasi akan kehilangan tempat mencari makan dan berkembang biak.

Dalam hal dampak terhadap kemanusiaan, kita akan menghadapi krisis pengungsi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pengungsi akibat banjir akan mencari rumah baru, yang dapat menimbulkan konflik atas sumber daya dan wilayah. Perekonomian global akan sangat menderita, tidak hanya akibat hilangnya pusat kota dan kawasan industri yang penting, namun juga karena kebutuhan untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim dan realitas geografis yang baru.

(Pemandangan Laut es di Antartika, Sumber: iStock/Mlenny)
(Pemandangan Laut es di Antartika, Sumber: iStock/Mlenny)

Mencairnya es di kutub juga akan melepaskan sejumlah besar gas rumah kaca yang terperangkap di lapisan es dan lapisan es, sehingga semakin mempercepat perubahan iklim. Putaran umpan balik ini dapat menyebabkan perubahan iklim bumi yang lebih cepat dan parah, dan mungkin mencapai titik di mana perubahan tersebut tidak dapat diubah lagi.

Pada akhirnya, peristiwa sebesar ini akan memaksa kita memikirkan kembali hubungan kita dengan planet ini. Adaptasi dan mitigasi bukan hanya merupakan proyek jangka panjang, namun merupakan kebutuhan mendesak untuk kelangsungan hidup. Kerja sama internasional sangatlah penting, tidak hanya untuk mengelola dampak langsung kenaikan permukaan air laut, namun juga untuk mengatasi penyebab utama perubahan iklim dan mencegah bencana di masa depan.

Mencairnya es di kutub merupakan skenario ekstrim, namun bukan tidak mungkin. Hal ini menjadi pengingat yang menyedihkan akan kerapuhan planet kita dan kebutuhan mendesak untuk bertindak melindungi rumah kita bersama.

Mencairnya es di kutub berdampak signifikan terhadap salinitas laut. Air tawar dari es yang mencair dapat melemahkan salinitas laut, sehingga mengubah arus laut yang penting untuk mengatur iklim global. Arus ini bergantung pada perbedaan suhu dan salinitas untuk bergerak, dan perubahan apapun pada arus ini dapat menimbulkan dampak yang tidak dapat diprediksi terhadap iklim global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun