Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fakta Menarik Seputar Cinderella

18 Juli 2024   08:36 Diperbarui: 18 Juli 2024   08:45 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah Cinderella terinspirasi dari kisah nyata atau hanya kisah fantasi? Saya akan menceritakan sedikit tentang fakta menarik dari Cinderella, simak dan baca sampai selesai!

Kisah Cinderella, sosok ikonik yang memikat hati di seluruh dunia, diselimuti selubung misteri dan daya tarik. Apakah dia karakter yang lahir dari kenyataan atau murni ciptaan pikiran kreatif fiksi? Untuk mengungkap teka-teki ini, penting untuk menyelidiki labirin asal usulnya dan mengeksplorasi berbagai versi yang telah merangkai warisannya selama berabad-abad.

Kisah Cinderella, yang dikenal banyak orang berkata adaptasi Disney, sebenarnya adalah kisah dengan akar yang dalam dan kuno, yang melampaui imajinasi banyak orang. Asal usulnya tidak ditemukan dalam satu cerita atau budaya, namun merupakan permadani yang kaya dan beragam, terbuat dari benang di berbagai tradisi dan era.

(Cinderella, sumber: iStockphoto)
(Cinderella, sumber: iStockphoto)

Versi tertua yang diketahui dari cerita ini berasal dari Tiongkok dan berasal dari abad ke-9. Versi ini, yang dikenal sebagai "Ye Xian," ditulis oleh Tuan Ch'eng-shih dan menceritakan kisah seorang wanita muda yang menjadi sasaran kekejaman ibu tiri dan saudara tirinya, sangat mirip dengan Cinderella yang kita kenal sekarang. 

Dalam narasi ini, Ye Xian menerima bantuan bukan dari ibu peri, tetapi dari ikan ajaib, yang melambangkan hubungan dengan dunia spiritual dan alam, elemen umum dalam kisah Tiongkok kuno.

Bergerak maju dalam waktu dan melintasi benua, kita menemukan versi Brothers Grimm di Jerman, "Aschenputtel", yang diterjemahkan sebagai "Cinderella". Versi ini, lebih gelap dan dengan elemen yang lebih aneh daripada cerita Disney yang manis, mencakup seorang Cinderella yang menerima bantuan dari burung dan alam, dan sebuah kesimpulan di mana saudara tirinya menderita hukuman fisik atas kesalahan mereka.

Namun mungkin versi Charles Perrault, yang ditulis pada abad ke-17 di Perancis, yang paling mirip dengan Cinderella yang kita kenal sekarang. Dalam ceritanya, Perrault memperkenalkan elemen-elemen yang kini menjadi ikon seperti ibu peri, kereta yang diubah dari labu, sandal kaca, dan mantra yang memudar di tengah malam. Versi ini, yang dipenuhi dengan suasana sopan dan halus Perancis abad ke-17, adalah salah satu yang menginspirasi film animasi Disney

(Cinderella, sumber: iStockphoto)
(Cinderella, sumber: iStockphoto)

Pada versi Charles Perrault, sandal Cinderella terbuat dari kaca, namun pada versi lain bahannya berbeda-beda. Misalnya, dalam versi Brothers Grimm, sepatunya berwarna emas. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan terjemahan atau pilihan yang disengaja oleh penulis untuk mencerminkan simbologi yang berbeda.

Meskipun versi Cinderella yang paling terkenal adalah versi Eropa, variasi cerita ini ada dalam budaya di seluruh dunia. Misalnya, di Afrika ada versi yang disebut "Chinye", dan di Filipina dikenal dengan "Mariang Alimango". Versi-versi ini menunjukkan universalitas tema pelecehan, harapan dan penebusan.

Meskipun berbagai versi cerita Cinderella memiliki unsur-unsur yang sama, seperti penindasan terhadap seorang gadis muda oleh keluarganya, intervensi magis, dan sepatu sebagai elemen kuncinya, asal usulnya tampaknya tidak didasarkan pada orang nyata tertentu. Sebaliknya, Cinderella tampak sebagai karakter fiksi, sebuah arketipe yang telah berkembang selama berabad-abad, menyerap unsur-unsur dari budaya yang berbeda dan mencerminkan nilai-nilai dan keprihatinan masyarakat yang telah mengadopsi dan mengadaptasinya.

(Cinderella, sumber: iStockphoto)
(Cinderella, sumber: iStockphoto)

Kesimpulannya, Cinderella bukanlah tokoh sejarah nyata, melainkan tokoh fiksi yang telah direnovasi dan diciptakan kembali selama berabad-abad, sehingga mencerminkan perubahan budaya dan sosial dari era yang telah dilaluinya. Kisahnya, jauh dari sekedar narasi hiburan sederhana, merupakan mosaik budaya yang kaya yang menawarkan jendela ke dalam tradisi, kepercayaan, dan harapan umat manusia sepanjang sejarah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun