Kisah "Alice in Wonderland" dalam banyak hal merupakan cerminan penciptanya: penuh kontras dan kontradiksi. Di satu sisi, seorang yang berilmu, logis dan metodis; di sisi lain, seorang narator berjiwa anak-anak, mampu melihat dan menciptakan keajaiban. Dualitas ini tercermin dalam karya tersebut, di mana yang nyata dan yang absurd hidup berdampingan dalam harmoni yang khas, menjebak pembaca di dunia di mana satu-satunya hal yang dapat diprediksi hanyalah ketidakpastian.
Oleh karena itu, kisah di balik "Alice in Wonderland" sama menariknya dengan kisah itu sendiri. Itu lahir dari suatu sore di musim panas, dari pikiran seorang pria yang melintasi batas antara kenyataan dan fantasi, dan dari rasa ingin tahu seorang gadis yang ingin mendengar sebuah cerita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H