Tahukah anda siapa satu-satunya permaisuri yang memerintah Kekaisaran Tiongkok? Saya akan menceritakan sedikit tentang kisah perjalanan hidup Wu Zetian kepada anda, simak dan baca sampai selesai!
Dalam catatan sejarah yang penuh dengan raja dan kaisar, sosok Wu Zetian menonjol, satu-satunya wanita yang duduk di singgasana kekaisaran Tiongkok, bukan sebagai permaisuri, melainkan sebagai penguasa absolut. Kisah luar biasa ini dimulai pada periode yang penuh gejolak dan menakjubkan: Tiongkok abad ke-7, di bawah Dinasti Tang, salah satu era paling berkembang dalam sejarah Tiongkok.
Lahir dari keluarga bangsawan pada tahun 624 M, Wu Zetian pertama kali naik pangkat melalui hierarki sosial sebagai selir junior Kaisar Taizong. Setelah kematiannya, karena melanggar semua peraturan, dia tidak pensiun ke biara seperti biasanya. Sebaliknya, ia menjadi permaisuri putra Taizong, Kaisar Gaozong. Kenaikan kekuasaannya merupakan hal yang licik sekaligus kontroversial, dikelilingi oleh misteri dan, menurut beberapa pihak, merupakan intrik yang mematikan.
Kecerdasan, karisma, dan keterampilan politiknya memungkinkan dia mengkonsolidasikan kekuasaannya secara efektif. Setelah kematian Gaozong pada tahun 683, Wu Zetian memerintah melalui putra-putranya, Kaisar Zhongzong dan Ruizong, yang hanya sekedar boneka dibandingkan dengan kehadirannya yang luar biasa. Akhirnya, pada tahun 690, ia mendeklarasikan pendirian dinasti Zhou dan menyatakan dirinya sebagai bupati permaisuri, sebuah tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Tiongkok.
Pemerintahan Wu Zetian ditandai dengan kepekaan administratifnya yang tajam dan manipulasi politik yang cerdik. Dia melakukan reforma agraria yang menguntungkan kelompok paling tidak beruntung dan mengangkat orang-orang dengan status sosial rendah berdasarkan bakat dan kemampuan mereka, melanggar tradisi aristokrat saat itu. Pada gilirannya, ia dikelilingi oleh para cendekiawan dan penyair, yang berkontribusi terhadap kemegahan budaya Dinasti Tang.
Tidak seperti penguasa lain pada masa itu, Wu Zetian adalah seorang pendukung besar agama Buddha, yang ia gunakan untuk melegitimasi pemerintahannya. Dia terlibat dalam pembangunan kuil dan patung Buddha raksasa, dan dikatakan telah menyatakan dirinya sebagai inkarnasi Buddha, sebuah manuver politik untuk memperkuat posisinya sebagai penguasa perempuan.
Pada masa pemerintahannya, Wu Zetian berhasil memperluas perbatasan Kekaisaran Tiongkok secara signifikan, khususnya ke arah Asia Tengah. Kampanye militer ini tidak hanya memperluas pengaruh Tiongkok, namun juga mengamankan jalur perdagangan penting sebagai bagian dari Jalur Sutra yang terkenal.
Namun, pemerintahannya juga dirusak oleh kebrutalan dan penindasan. Dia dikatakan telah menyingkirkan semua orang yang dianggap sebagai ancaman terhadap kekuasaannya, termasuk anggota keluarganya sendiri dan sejumlah pejabat tinggi. Tindakan tersebut telah menimbulkan campuran rasa hormat dan ketakutan dalam ingatan sejarah sosoknya.