Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sherpa: Komunitas Etnis di Himalaya

16 Juli 2024   08:13 Diperbarui: 16 Juli 2024   08:17 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sherpa di Himalaya, sumber: iStock)

(Sherpa di Himalaya, sumber: iStock)
(Sherpa di Himalaya, sumber: iStock)

Namun, popularitas Everest juga membawa tantangan tersendiri. Peningkatan pariwisata dan ekspedisi komersial telah meningkatkan keprihatinan lingkungan dan sosial. Sampah yang ditinggalkan para pendaki dan rusaknya jalur suci menjadi masalah serius. Sherpa, meskipun memiliki peran penting, sering kali menghadapi risiko besar dan kondisi kerja yang sulit, sehingga menimbulkan perdebatan mengenai keadilan dan kesetaraan dalam industri pendakian.

Singkatnya, para Sherpa Himalaya memandang pegunungan, khususnya Everest, sebagai entitas suci yang penuh makna spiritual. Hubungannya dengan gunung-gunung ini rumit, berdasarkan perpaduan tradisi, agama, dan realitas modern pendakian komersial. Dengan mengenali dan menghormati perspektif ini, kita dapat lebih mengapresiasi kekayaan budaya dan kebijaksanaan para Sherpa, yang mengajarkan kita bahwa pegunungan lebih dari sekadar tujuan wisata; Itu adalah tempat suci yang pantas kita hormati dan hormati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun