Tahukah anda sejarah coklat? Saya akan menceritakan sedikit tentang sejarah coklat.
Coklat, kelezatan tak tertahankan yang memanjakan indra kita, memiliki sejarah sejak zaman kuno dan telah berkembang selama berabad-abad menjadi mahakarya kuliner sejati. Dari asal muasalnya yang sederhana di peradaban Mesoamerika hingga statusnya saat ini sebagai kenikmatan global, perjalanan coklat adalah perjalanan yang membawa kita melewati berbagai budaya, penemuan, dan cita rasa.
Fondasi sejarah coklat ditemukan pada peradaban Mesoamerika kuno. Baik suku Maya maupun Aztec menganggap kakao sebagai sesuatu yang sakral, karena memiliki khasiat ilahi dan penyembuhan. Mereka menggunakan biji kakao untuk membuat minuman pahit yang disebut "xocoltl", yang dimaniskan dengan madu dan rempah-rempah. Minuman ini diperuntukkan bagi para elit dan untuk upacara ritual.
Cokelat melintasi lautan ketika penjajah Spanyol, dalam ekspedisi mereka ke Dunia Baru, menemukan kakao dan membawa komoditas berharga ini kembali ke Eropa. Pada awalnya, coklat lebih dihargai sebagai minuman dibandingkan sebagai makanan padat. Namun, orang Eropa mulai bereksperimen, menambahkan gula dan rempah-rempah untuk melunakkan rasa pahit aslinya.
Abad ke-19 menandai tonggak sejarah coklat dengan penemuan mesin press hidrolik, yang memungkinkan mentega kakao dipisahkan dari padatannya. Hal ini membuka pintu bagi terciptanya coklat padat dalam bentuk batangan dan berbagai bentuk. Penambahan susu bubuk oleh pembuat coklat Swiss menghasilkan terciptanya coklat susu yang menjadi favorit di seluruh dunia.
Coklat Putih: Sesuai dengan namanya, coklat putih tidak mengandung kakao padat. Terbuat dari mentega kakao, gula, dan susu, yang memberikan warna khasnya.
Cokelat dalam Perang: Selama Perang Dunia I, cokelat menjadi bagian dari ransum militer karena nilai energi dan nutrisinya.
Coklat dan Sastra: Penulis terkenal Roald Dahl terinspirasi oleh masa kecilnya dalam pembuatan bukunya "Charlie and the Chocolate Factory".
Saat ini, coklat hadir dalam berbagai bentuk dan rasa. Dari coklat hitam pekat hingga kombinasi buah-buahan kering dan kacang-kacangan yang nikmat, coklat terus memanjakan lidah kita. Selain itu, industri coklat berfokus pada praktik berkelanjutan dan produksi coklat berkualitas tinggi, bekerja sama dengan petani kakao di seluruh dunia.
Masa depan coklat menjanjikan perhatian yang lebih besar terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Industri ini berupaya memperbaiki kondisi petani kakao dan mengurangi dampak lingkungan. Ditambah lagi, inovasi terus berlanjut, dengan terciptanya coklat bebas gula, coklat dengan bahan-bahan yang tidak biasa, dan pilihan yang lebih ramah kesehatan.
Singkatnya, sejarah coklat adalah bukti kemampuan manusia untuk mengubah kacang sederhana menjadi kenikmatan universal. Saat kami menikmati setiap gigitan kelezatan istimewa ini, kami juga menikmati sejarah, gairah, dan kreativitas selama berabad-abad.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H