Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gunung Ararat: Sejarah dan Legenda Gunung Suci

10 Juli 2024   15:21 Diperbarui: 10 Juli 2024   15:24 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada legenda yang menceritakan tentang sebuah biara Armenia yang dikenal sebagai "Biara Saint James", yang terletak di salah satu lereng Ararat. Konon biara ini menyimpan peninggalan bahtera. Namun, lokasi tepatnya masih menjadi misteri, dan tidak ada peninggalan arkeologis pasti dari biara tersebut yang ditemukan.

Kesimpulan

Seiring berjalannya waktu dan perubahan perbatasan, Gunung Ararat telah menyaksikan konflik dan perang. Namun, terlepas dari ketegangan politik dan wilayah, kehadiran mereka selalu menjadi pengingat akan sejarah dan tradisi bersama yang menyatukan masyarakat di wilayah tersebut.

(Gunung Ararat, sumber: depositphotos/bayazed)
(Gunung Ararat, sumber: depositphotos/bayazed)


Pada abad ke-21, Gunung Ararat terus menjadi tempat menarik bagi para pendaki gunung, sejarawan, dan mereka yang mencari spiritualitas. Kehadirannya yang mengesankan, dipadukan dengan cerita dan legenda yang mengelilinginya, menjadikannya tempat yang penuh misteri dan keajaiban.

Singkatnya, Gunung Ararat lebih dari sekedar gunung. Ini adalah saksi sejarah manusia, sebuah monumen alam yang telah mengilhami iman, seni dan keberanian. Legenda dan mitos yang mengelilingi lereng-lerengnya merupakan bukti kekayaan budaya yang tumbuh subur di bawah bayang-bayangnya, dan merupakan pengingat bahwa, meskipun terjadi perubahan dan konflik, terdapat kisah-kisah yang bertahan sepanjang waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun