Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Nature

Cara Mengusir Siput dan Bekicot dari Kebun dengan Cabai Rawit

10 Juli 2024   13:34 Diperbarui: 10 Juli 2024   13:39 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(llustrasi orang sedang berkebun, sumber:depositphotos/photography33)

a.) Setelah Hujan: Aplikasikan kembali larutan cabai rawit setelah hujan atau setelah menyiram kebun anda, karena air dapat menghanyutkan cabai.

b.) Perawatan Rutin: Untuk perlindungan berkelanjutan, aplikasikan kembali larutan setiap beberapa hari atau minggu, tergantung pada tingkat keparahan masalah siput dan bekicot.

(llustrasi orang sedang berkebun, sumber:depositphotos/photography33)
(llustrasi orang sedang berkebun, sumber:depositphotos/photography33)

7.) Tips Tambahan

a.) Gunakan Sarung Tangan: Jika anda memiliki kulit sensitif, pertimbangkan untuk mengenakan sarung tangan saat menangani cabai rawit untuk menghindari iritasi.

b.) Pantau Kesehatan Tanaman: Meskipun cabai rawit umumnya aman untuk tanaman, pantau tanaman untuk mengetahui tanda-tanda stres atau kerusakan dan sesuaikan konsentrasi larutan jika perlu.

c.) Gabungkan Metode: Untuk hasil terbaik, gabungkan penggunaan cabai rawit dengan bahan pencegah alami lainnya seperti tanah diatom, pita tembaga, atau kulit telur.

Singkatnya, menggunakan cabai rawit adalah cara yang sederhana, alami, dan efektif untuk mengusir siput dan bekicot dari kebun anda. Dengan menyiapkan larutan cabai rawit dan mengaplikasikannya secara strategis, anda dapat melindungi tanaman anda dari hama umum ini. Aplikasi ulang dan pemantauan secara teratur akan memastikan bahwa kebun anda tetap menjadi lingkungan yang aman dan sehat bagi tanaman anda untuk tumbuh subur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun