Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inkubator Ramah Lingkungan dari Botol Plastik bekas

8 Juli 2024   13:28 Diperbarui: 8 Juli 2024   13:29 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(llustrasi inkubator dari botol plastik bekas, sumber: wowstock)

Apakah dirumah kalian ada botol plastik bekas yang tidak terpakai? Hmm, mending dibuat alat fungsional inkubator rumahan aja! Selain murah, praktis dan pastinya bermanfaat untuk kalian yang sedang merintis usaha peternakan telur rumahan. Saya akan membagikan tips dan trik cara membuat inkubator telur yang ramah lingkungan dari bahan botol plastik bekas yang tidak terpakai. Mari simak sampai selesai!

Dalam dunia yang sudah maju dan canggih ini dan kehidupan terus berlanjut, kecerdikan sering kali muncul saat sumber daya terbatas. Salah satu solusi inovatif tersebut adalah pembuatan inkubator rumahan yang hanya menggunakan botol plastik biasa. Dengan sedikit kreativitas dan investasi minimal, anda dapat mengubah wadah yang dibuang menjadi ruang inkubasi fungsional untuk menetaskan telur atau mendorong pertumbuhan tanaman. Berikut panduan langkah demi langkah untuk membuat inkubator ramah lingkungan anda sendiri tanpa biaya.

(Ilustrasi botol plastik bekas, sumber: depositphotos/nataliazhd)
(Ilustrasi botol plastik bekas, sumber: depositphotos/nataliazhd)

Cara Membuat lnkubator buatan dengan Botol plastik bekas

Bahan yang dibutuhkan:

Botol plastik (ukuran apa pun bisa digunakan, meskipun botol yang lebih besar menyediakan lebih banyak ruang)

Pemotong kotak atau pisau tajam

Selotip (opsional)

Air (untuk kelembaban, jika berlaku)

Termometer (jika memantau suhu)

Cara membuat:

Langkah 1: 

a.) Siapkan Botol

Mulailah dengan membersihkan dan mengeringkan botol plastik secara menyeluruh.

b.) Lepaskan semua label atau stiker, pastikan permukaannya halus untuk memotong dan membuat kerajinan.

c.) Pilih ukuran botol yang sesuai dengan tujuan penggunaan anda, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran telur atau tanaman yang ingin anda inkubasi.

Langkah 2: Memotong Botol

Dengan menggunakan pemotong kotak atau pisau tajam, potong botol plastik secara horizontal menjadi dua bagian secara hati-hati, sehingga menjadi dua bagian terpisah: bagian atas dan bagian bawah. Bagian atas akan berfungsi sebagai tutup inkubator, sedangkan bagian bawah akan menjadi tempat telur atau tanaman.

Langkah 3: Membuat Ventilasi

Untuk memastikan aliran udara yang baik di dalam inkubator, buat lubang ventilasi kecil di sepanjang sisi bagian bawah botol. Lubang ini akan mencegah penumpukan kelembaban dan mendorong pertumbuhan yang sehat. Berhati-hatilah untuk tidak membuat lubang terlalu besar, karena dapat membahayakan stabilitas inkubator.

Langkah 4: Modifikasi Opsional

Bergantung pada kebutuhan spesifik anda, anda dapat memilih untuk menyesuaikan inkubator lebih lanjut. Misalnya, jika menetaskan telur, anda dapat meletakkan semangkuk kecil air di bagian bawah untuk menjaga tingkat kelembaban. Selain itu, anda dapat memilih untuk menutup celah antara bagian atas dan bawah botol dengan selotip atau selotip untuk memaksimalkan retensi panas.

(llustrasi inkubator dari botol plastik bekas, sumber: wowstock)
(llustrasi inkubator dari botol plastik bekas, sumber: wowstock)

Langkah 5: Perakitan

Letakkan telur atau tanaman dengan hati-hati di bagian bawah botol, pastikan aman dan pada posisi yang tepat. Letakkan bagian atas botol di atas bagian bawah, buatlah pas. Jika perlu, gunakan selotip atau bahan tambahan untuk mengamankan kedua bagian tersebut.

Langkah 6: Pemantauan

Setelah dirakit, letakkan inkubator buatan anda di lokasi yang sesuai dengan suhu dan kondisi pencahayaan yang stabil. Jika pemantauan suhu sangat penting, pertimbangkan untuk meletakkan termometer di dalam inkubator guna memastikan kondisi optimal untuk pertumbuhan atau penetasan.

Langkah 7: Pengamatan dan Pemeliharaan

Periksa inkubator secara berkala untuk memantau kemajuan dan melakukan penyesuaian yang diperlukan. Awasi suhu dan tingkat kelembaban, pastikan suhu dan tingkat kelembaban tetap dalam kisaran yang diinginkan untuk kebutuhan spesifik anda. Air mungkin perlu diisi ulang secara berkala untuk mempertahankan tingkat kelembapan yang memadai.

(llustrasi telur ayam dan inkubator dari botol bekas, sumber: wowstock)
(llustrasi telur ayam dan inkubator dari botol bekas, sumber: wowstock)

Kesimpulannya, membuat inkubator rumahan dari botol plastik adalah cara sederhana namun efektif untuk menggunakan kembali bahan sehari-hari demi kehidupan yang berkelanjutan. Dengan memanfaatkan kekuatan inovasi dan akal sehat, anda dapat menumbuhkan kehidupan baru atau memelihara pertumbuhan tanaman tanpa menghabiskan banyak uang. Jadi, kumpulkan bahan-bahan anda, bebaskan kreativitas anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun