Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mansfield: Matematikawan Yang Berhasil Memecahkan Kode Rahasia dari Plimpton yang telah berusia 3700 tahun lamanya

7 Juli 2024   10:31 Diperbarui: 7 Juli 2024   10:41 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi Babilonia Kuno di Irak, sumber: depositphotos/juerpa)

Pernahkah kalian berpikir bahwa orang zaman kuno telah belajar trigonometri lebih akurat hampir 1500 tahun sebelum orang Yunani? Nah, saya akan mengulas sedikit tentang Plimpton, kode tablet tanah liat Babilonia yang berusia kurang lebih 3700 tahun.

Seorang ahli matematika Australia memecahkan kode tablet tanah liat Babilonia berusia 3.700 tahun yang terkenal dan mengungkapkan bahwa mereka melakukan trigonometri yang lebih akurat hampir 1.500 tahun sebelum orang Yunani.

Pada tahun 2017, ahli matematika Australia Dr. Daniel Mansfield dari Universitas New South Wales memecahkan kode tablet tanah liat Babilonia berusia 3.700 tahun yang dikenal sebagai Plimpton 322. Tablet tersebut, yang awalnya ditemukan pada awal abad ke-20 di Irak selatan, berisi serangkaian bilangan yang disusun dalam empat kolom dan 15 baris. Untuk waktu yang lama, tujuan dari angka-angka ini tetap menjadi misteri.

Dr. Mansfield dan timnya menemukan bahwa Plimpton 322 adalah tabel trigonometri. Berbeda dengan trigonometri Yunani yang berdasarkan sudut dan lingkaran, trigonometri Babilonia menggunakan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku dan sistem bilangan basis 60 (sexagesimal). Para peneliti menemukan bahwa sistem ini memungkinkan orang Babilonia membuat tabel trigonometri yang lebih akurat dibandingkan metode Yunani, karena menghindari bilangan irasional dan memberikan rasio yang tepat.

Poin-poin penting tentang penemuan ini meliputi:

1. Plimpton 322 mendahului matematikawan Yunani seperti Hipparchus, yang sering dianggap sebagai pendiri trigonometri, lebih dari satu milenium.

2. Penggunaan sistem bilangan berbasis 60 oleh orang Babilonia memungkinkan mereka membuat perhitungan rumit dengan sangat presisi. Metode mereka sangat bermanfaat untuk beberapa aplikasi praktis, seperti survei dan arsitektur.

3. Tablet tersebut menunjukkan bahwa orang Babilonia memiliki pemahaman yang canggih tentang segitiga siku-siku dan dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan sisi-sisinya dengan akurasi yang luar biasa.

4. Temuan ini menunjukkan bahwa sejarah matematika lebih kaya dan lebih kompleks daripada yang diperkirakan sebelumnya, dengan praktik matematika tingkat lanjut yang muncul dalam budaya berbeda secara independen.

Tujuan penemuan dan kesimpulan dari Plimpton 322

Penemuan tujuan sebenarnya dari Plimpton 322 telah membentuk kembali pemahaman kita tentang pengetahuan matematika kuno dan menyoroti kemampuan lanjutan para sarjana Babilonia jauh sebelum konsep serupa didokumentasikan dalam matematika Yunani.

Kesimpulan, Plimpton adalah sebuah bukti kekayaan intelektual dari kemajuan peradaban pada zamannya, sekarang ini kita sebagai generasi penerus atau masa kini harus melihat sisi positif dan banyak belajar dari kisah perjuangan orang-orang zaman dulu yang telah berhasil melewati rintangan, tantangan serta keberanian untuk menciptakan dan mempertahankan kehidupan agar lebih baik dan sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun