Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tembok Besar China, Simbol Ketekunan dan Tekad Manusia

6 Juli 2024   15:53 Diperbarui: 6 Juli 2024   15:57 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seberapa banyak yang Anda ketahui tentang Tembok Besar China? Tahukah Anda bahwa ribuan pekerja tewas saat membangunnya dan jenazah mereka masih terkubur di dalam tembok? Di sini saya menceritakan semuanya kepada Anda!.

 
Tembok Besar Tiongkok, yang dikenal dalam bahasa Tiongkok sebagai "Changcheng," adalah salah satu pencapaian arsitektur umat manusia yang paling mengesankan. Struktur megah ini melintasi lanskap pegunungan Tiongkok, membentang ribuan kilometer dan melintasi beberapa provinsi. Selama berabad-abad, Tembok Besar telah menjadi simbol perlawanan Tiongkok dan telah memikat imajinasi seluruh dunia.

Meskipun Tembok Besar terutama dikaitkan dengan Tiongkok, sejarahnya merupakan kisah pembangunan dan perluasan selama berabad-abad. Perkembangannya dimulai pada beberapa dinasti Tiongkok, tetapi bagian paling awal dari tembok ini dibangun pada periode Negara-negara Berperang (abad ke-5 SM). Selama era ini, negara-negara feodal yang bersaing mendirikan tembok pertahanan untuk melindungi dari invasi kerajaan lain.

Namun, pembangunan Tembok Besar sebenarnya dimulai pada masa Dinasti Qin (221-206 SM) ketika kaisar pertama Tiongkok, Qin Shi Huang, menyatukan negara. Untuk menjaga stabilitas dan melindungi kerajaannya, ia memerintahkan penyatuan dan perluasan beberapa tembok yang ada menjadi satu struktur pertahanan. Meskipun tembok Dinasti Qin jauh lebih sederhana daripada versi ikonik yang kita kenal sekarang, tembok ini menjadi fondasi bagi proyek-proyek masa depan.

Pada puncak kejayaannya, Dinasti Han memperluas dan membangun Tembok Besar. Kaisar Han memperluasnya ke arah barat, mencapai wilayah yang sekarang menjadi Jalur Sutra. Periode ini menandai penggunaan batu bata dan batu sebagai pengganti tanah yang dipadatkan, sehingga meningkatkan daya tahan dan kekuatan dinding.

Sepanjang sejarahnya, Tembok Besar memiliki berbagai tujuan. Meskipun fungsi utamanya adalah pertahanan terhadap serangan suku nomaden dari utara, namun juga berperan dalam perdagangan dan komunikasi. Selama Dinasti Han, pos-pos terdepan didirikan di sepanjang tembok, memfasilitasi pertukaran budaya dan komersial antara Tiongkok dan wilayah tetangga.

(Tembok Besar China, sumber: depositphotos/Sumner)
(Tembok Besar China, sumber: depositphotos/Sumner)
Versi Tembok Besar yang paling terkenal dan luas dibangun pada masa Dinasti Ming (1368-1644). Dinasti Ming merenovasi dan memperluas tembok, membentenginya dengan menara pengawas, benteng pertahanan, dan jalan rahasia. 

Ekspansi ini bertujuan untuk melindungi Tiongkok dari ancaman Mongol dan Manchu. Bagian Tembok Besar Ming adalah salah satu yang paling mirip dengan struktur yang kita kenal sekarang. Dengan bentengnya yang megah dan pemandangan panorama yang menakjubkan, segmen ini telah menarik banyak pengunjung dari seluruh dunia.

Para pekerja yang membangun Tembok Besar menghadapi tantangan yang signifikan, seperti mengangkut material berat melintasi daerah pegunungan dan terkena kondisi cuaca ekstrem. 

Terlebih lagi, kondisi kesehatan dan keselamatan pada saat itu sangat berbeda dengan saat ini. Akibatnya, kematian tercatat karena kecelakaan kerja, penyakit, dan kondisi hidup yang buruk. Di beberapa bagian Tembok Besar, anda dapat menemukan makam atau tugu peringatan untuk menghormati para pekerja yang kehilangan nyawa selama konstruksi. Monumen-monumen ini berfungsi sebagai pengingat akan pengorbanan orang-orang yang berkontribusi terhadap terciptanya keajaiban arsitektur ini.

Seiring berjalannya waktu dan kemajuan teknologi militer, kegunaan pertahanan Tembok Besar mulai menurun. Ketika Tiongkok melakukan modernisasi dan ancaman menjauh dari perbatasannya, tembok tersebut tidak lagi digunakan. Di beberapa tempat, masyarakat setempat bahkan memanfaatkan batu dan batako untuk membangun rumah dan jalan.

(Tembok Besar China, sumber: depositphotos/Sumner)
(Tembok Besar China, sumber: depositphotos/Sumner)


Pada abad ke-20, kesadaran akan pentingnya sejarah dan budaya Tembok Besar menjadi jelas, dan upaya pelestarian serta restorasi pun dilakukan. Pada tahun 1987, Tembok Besar Tiongkok dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, karena mengakui signifikansi globalnya. Tembok Besar Tiongkok membentang lebih dari 21.000 kilometer, menjadikannya struktur pertahanan terpanjang di dunia. Jarak ini setara dengan kurang lebih setengah keliling bumi di garis khatulistiwa.

Tembok Besar sering dianggap sebagai struktur tunggal yang berkesinambungan, namun kenyataannya, Tembok Besar terdiri dari beberapa bagian yang dibangun pada waktu berbeda dalam sejarah Tiongkok. 

Bagian-bagian ini tidak selalu terhubung, dan beberapa bagian berada dalam kondisi pelestarian yang lebih baik dibandingkan bagian lainnya. Selain tembok buatan, Tembok Besar juga memanfaatkan fitur geografis alam, seperti gunung dan sungai, untuk meningkatkan efektivitas pertahanannya. Elemen alami ini diintegrasikan ke dalam desain dinding untuk menciptakan penghalang tambahan terhadap penjajah.

Saat ini, Tembok Besar Tiongkok menjadi salah satu tujuan wisata terpopuler di dunia. Pengunjung dapat menjelajahi berbagai bagiannya, masing-masing memiliki karakter dan pesona tersendiri. Dari Badaling, dekat Beijing, hingga daerah terpencil di Tiongkok barat, tembok ini terus memikat para petualang dan pecinta sejarah.

Tembok Besar Tiongkok lebih dari sekadar struktur arsitektur; Itu adalah simbol ketekunan dan tekad manusia. Sejarahnya terkait dengan Tiongkok dan budayanya, dan terus memukau dunia dengan kemegahan dan keindahannya. Keajaiban kuno ini tetap menjadi bukti abadi kemampuan manusia mengatasi rintangan dan meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah.

Singkatnya, Tembok Besar Tiongkok adalah keajaiban dunia kuno yang telah bertahan selama berabad-abad, mempertahankan dan melindungi Tiongkok sekaligus menjadi simbol ikonik sejarah dan budaya Tiongkok. Besarnya dan signifikansinya terus membuat takjub orang-orang yang mengunjunginya, dan warisannya akan bertahan hingga generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun