Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar dari Kisah Perjalanan Filsuf Yunani kuno: Heraclitus

4 Juli 2024   20:04 Diperbarui: 4 Juli 2024   20:17 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Heraclitus (c. 535 -- c. 475 SM) adalah seorang filsuf Yunani kuno yang terkenal karena gagasannya yang mendalam tentang perubahan, fluks, dan sifat dasar alam semesta. Ia dilahirkan di Ephesus, sebuah kota Yunani kuno di Asia Kecil (sekarang Turki), namun rincian tentang kehidupan awal dan latar belakang pribadinya hanya sedikit dalam catatan sejarah.

Heraclitus terkenal karena filosofi fluksnya, yang menyatakan bahwa perubahan bersifat konstan dan mendasar pada sifat realitas. Pernyataannya yang terkenal, "Anda tidak dapat masuk ke sungai yang sama dua kali, karena air segar selalu mengalir ke dalam diri Anda," menggambarkan keyakinannya akan aliran alam semesta yang terus menerus.

Inti dari filosofi Heraclitus adalah konsep "kesatuan yang berlawanan", di mana ia mengusulkan bahwa hal-hal yang berlawanan saling berhubungan dan diperlukan untuk keselarasan dan keseimbangan alam semesta. Gagasan ini menantang perbedaan biner tradisional dan menyarankan adanya kesatuan mendasar yang lebih dalam.

Heraclitus memperkenalkan konsep "Logos", yang ia pandang sebagai tatanan dasar dan struktur rasional alam semesta. Logos mengatur proses alam dan urusan manusia, mewakili prinsip akal dan koherensi dalam pandangan dunia Heraclitus.

Dia mengidentifikasi api (atau suatu bentuk api) sebagai elemen utama asal mula segala sesuatu dan asal mula segala sesuatu. Api melambangkan sifat realitas yang transformatif dan dinamis, yang mewujudkan proses perubahan dan penciptaan yang berkelanjutan.

Ide-ide Heraclitus mempunyai pengaruh besar terhadap filsafat Barat berikutnya, khususnya dalam metafisika, ontologi, dan epistemologi. Penekanannya pada perubahan dan fluks menantang pandangan umum tentang stabilitas dan keabadian dalam pemikiran Yunani kuno, sehingga mempengaruhi para pemikir seperti Plato dan Aristoteles.

Fragmen filosofisnya, yang tersimpan dalam berbagai teks dan kesaksian kuno, menyajikan ide-idenya dalam bahasa yang samar dan penuh teka-teki, sehingga menimbulkan interpretasi berbeda di kalangan sarjana tentang makna dan implikasi sebenarnya dari filosofinya.

Filsafat Heraclitus terus menginspirasi penyelidikan terhadap hakikat realitas dan prinsip-prinsip dasar yang mengatur keberadaan. Warisannya tetap penting dalam sejarah filsafat, menandainya sebagai tokoh penting dalam perkembangan pemikiran filsafat Barat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun