Mohon tunggu...
Nadya Aulia Heryani
Nadya Aulia Heryani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

^^

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Novel He Was Cool

17 Januari 2024   14:00 Diperbarui: 17 Januari 2024   14:06 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Identitas Buku 

Judul Buku : He was cool

Penulis : Gyuiyeoni 

Dirilis : 2013

Penerbit : Noura Books

Genre : Romance

Halaman: 436 Lembar 

He Was Cool, buku novel karya Guiyeoni yang menceritakan tentang kisah manis dewasa muda. Novel ini mampu membawa pembacanya dalam perjalanan yang mengasyikkan melalui seluk-beluk cinta pertama, masa remaja, dan pencarian jati diri. Dengan berlatar belakang kisah yang terjadi di sebuah sekolah menengah atas Korea, Novel ini mengisahkan tentang Han Ye-won, seorang gadis pendiam dan sangat berhati - hati agar tidak mendapatkan masalah, dan Ji Eun-seong, anak nakal terkenal yang bertanggung jawab atas kelompok anak nakal di sekolahnya. Dengan takdir yang tak terduga pun mempertemukan keduanya. Alur cerita novel ini akan membuat para pembacanya tertawa dan menangis seperti roller coaster.

Di awal pertemuan mereka, Ye-won dan Eun-seong tidak akur dan sering bertengkar karena hal sepele. Eun-seong merupakan pribadi yang berisik, cenderung memberontak, dan penuh teka-teki, sedangkan Ye-won adalah pribadi yang cenderung berhati-hati dan menghindari masalah. Namun, mereka akhirnya bersama setelah sebuah insiden yang tidak terduga, dimana Ye-won terjatuh tepat kepelukan Eun-seong, dan berujung Eun-seong mengajaknya untuk memulai hubungan palsu untuk menjaga reputasi dan citranya. Meskipun awalnya Ye-won terlihat ragu dan khawatir dengan ajakan Eun-seong, akhirnya Ye-won menurutinya dengan harapan ia dapat terhindar dari para pengganggu yang mungkin mengincarnya setelah pertemuan mereka.  Kesepakatan yang mereka buat pun dengan cepat mengalami perubahan yang tidak mereka terduga.

Selama mereka menghabiskan waktu bersama, Ye-won menyadari bahwa sifat yang selama ini ditunjukan oleh Eun-seong bukanlah sifat aslinya. Di luar penampilan  luarnya yang kasar, sifat kasarnya perlahan - lahan pun meleleh dan berubah menunjukkan hati yang penuh kasih dan lembut. Sebaliknya, Eun-seong  tertarik pada kepribadian Ye-won yang baik hati dan jujur. Seiring berjalannya waktu, perasaan mereka mulai bertumbuh, sehingga semakin sulit bagi mereka untuk membedakan antara hubungan palsu dan perasaan mereka sebenarnya.

Perasaan cinta mereka yang berkembang ini pun harus dihadapkan pada banyak kendala. Hubungan baru mereka terancam oleh reputasi dan image Eun-seong di masa lalu yang terkenal sebagai anak nakal dan preman. Ye-won berjuang keras agar hubungan mereka dapat diterima oleh orang - orang di sekelilingnya dan keraguan pribadinya tentang berkencan dengan "anak nakal". Untuk mempertahankan cinta dan hubungan yang baru mereka bangun tersebut, mereka harus menyelesaikan kesalahpahaman, menghadapi tekanan dari teman sebaya dan orang - orang di sekeliling mereka, serta mereka  juga harus  menghadapi kelemahan mereka sendiri.

Banyak hal yang dapat kita pelajari di dalam novel He Was Cool karya Gyuiyeoni. Novel ini lebih dari sekadar kisah cinta sederhana yang ada di kalangan para remaja. Novel ini mengangkat kisah kedewasaan yang membahas tentang pengampunan, penerimaan diri, dan nilai hubungan nyata. Karya ini menggali tekanan untuk menyesuaikan diri, kompleksitas hubungan remaja, dan nilai dari menjaga kejujuran pada diri sendiri. Nilai - nilai tersebut sangat lah dekat dalam kehidupan sehari - hari kita.

Tulisan Guiyeoni dalam novel He Was Cool ini sangat menyentuh dan menawan. Novel ini menggunakan kata - kata yang realistis dan sangat detail yang mampu untuk menghidupkan setiap karakter di dalam novel tersebut. Buku ini tidak akan membuat para pembacanya merasa bosan, namun para pembacanya akan dibuat tertarik sepanjang ceritanya karena cerita dalam novel ini penuh humor, kegelisahan, dan alur cerita yang mengejutkan. Sehingga para pembacanya pun tidak akan dapat menebak apa yang akan terjadi dalam novel tersebut.

Jika dilihat secara keseluruhan, Novel He Was Cool ini adalah sebuah buku yang menyenangkan dan berwawasan luas. Dalam novel ini membuat para pembacanya yang pernah mengalami pahit manisnya kisah cinta pertama kembali ke masa - masa tersebut.  Novel ini berkisah tentang kisah remaja yang berusaha untuk mengatasi ekspektasi, menerima kenyataan, dan menemukan keberanian untuk menjadi diri sendiri. Jika Anda mencari bacaan yang lucu namun mengharukan, saya dengan sepenuh hati menyarankan novel ini. Novel ini juga memiliki jalan cerita yang ringan dan dapat dinikmati di kala waktu senggang.

Banyaknya pembaca dan peminat dari novel ini, membuat novel ini diangkat ke dalam layar lebar. Dengan diangkatnya novel He Was Cool ke layar lebar, novel ini pun kembali mendapatkan banyak sorotan dari masyarakat. Tingkat kepopularitasan film dan novel He was Cool ini terhitung sangat tinggi pada tahun itu. Hampir semua remaja di Korea maupun pembaca dari luar negeri sangat menunggu - nunggu saat film yang diadaptasi dari novel tersebut akan dibuat ke dalam film. 

Penggambaran karakter dalam novel ini juga menjadi salah satu poin penting banyaknya penggemar novel ini pada masanya. Terutama dalam penggambaran karakter Eun-seong, mungkin karakter yang digambarkan ini tampak klise atau tidak realistis bagi pembaca tertentu. Namun, poin penting yang perlu diingat oleh para pembacanya adalah novel ini berlatarkan sebuah sekolah menengah di Korea, dimana dinamika dan ekspektasi sosialnya mungkin berbeda dari negara lain. Sehingga mungkin penggambaran karakter dan cerita dalam novel ini terlihat tidak realistis bagi sebagian orang.

Meski novel He Was Cool ini bertemakan humor, buku ini membahas beberapa topik penting yang ada di sekitar atau pun di sekeliling para pembacanya, poin - poin  tersebut termasuk tekanan teman sebaya dan intimidasi. Tentunya kita pernah merasakan tekanan antar teman sebaya dan intimidasi dari orang disekitar kita. Hal ini menjadikan novel He Was Cool pilihan yang cocok bagi siapa pun yang mencari novel bertemakan kisah remaja yang akan membuat mereka berpikir tentang realitas sosial. Namun novel ini kekurangan di dalamnya, kekurangan tersebut adalah sulitnya untuk mendapatkan buku cetak dari novel ini di masa kini.

Dengan adanya resensi ini, Saya harap resensi ini dapat memberikan Anda gambaran yang kuat tentang novel He Was Cool. Resensi ini menggambarkan sinopsis singkat dan juga kelebihan serta kekurangan yang dimiliki oleh novel ini. Sehingga para pembaca yang berminat untuk membaca novel ini mendapatkan gambaran singkat mengenai isi dari dari novel tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun