2. Penghilangan (Omission): Digunakan pada bagian-bagian tertentu yang tidak memiliki padanan makna dalam bahasa target atau yang dirasa tidak relevan dengan budaya pembaca.
3. Amplifikasi: Ditambahkan keterangan atau penjelasan agar makna yang sulit dipahami dalam bahasa target menjadi lebih jelas.
G. Evaluasi
Teknik yang digunakan dalam penerjemahan puisi ini sudah cukup baik, terutama dalam menjaga keseimbangan antara keindahan estetika dan kejelasan makna. Namun, evaluasi lebih lanjut bisa dilakukan untuk memastikan bahwa nuansa budaya yang spesifik pada puisi asli tetap tersampaikan dalam terjemahan.
H. Kesimpulan dan Saran
Proses penerjemahan puisi sangat kompleks, terutama karena melibatkan unsur estetika, makna, dan budaya. Diperlukan ketelitian dan kreativitas dalam memilih teknik dan strategi penerjemahan. Untuk terjemahan yang lebih sempurna, penerjemah sebaiknya terus melakukan evaluasi dan memperkaya pemahaman terhadap budaya asal puisi tersebut.
I. Referensi
1. Bassnett, Susan. *Translation Studies.* Edisi ke-4. London: Routledge, 2013.
2. Holmes, James S. *Translated!: Papers on Literary Translation and Translation Studies.* Amsterdam: Rodopi, 1988.
3. Nurhidayah, V. A. (2018). Penerjemahan Puisi. *Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan Dan Kesusastraan*, 9(2), 123--138. https://doi.org/10.26594/diglossia.v9i2.1142
4. Owji, Zohre. (2024). Translation Strategies: A Review and Comparison of Theories. Translation Journal. https://translationjournal.net/journal/63theory.htm