Tantangan selanjutnya pada masa kontemporer terhadap peradaban Islam lebih berupa transformasi budaya melalui kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanda-tanda ke arah itu jelas kelihatan, misalnya dalam proses globalisasi informasi dan nilai-nilai melalui produk kemajuan teknologi informasi mutakhir. Kemajuan teknologi seperti ini mendorong munculnya berbagai perubahan dan perkembangan nilai-nilai, norma-norma, dan gaya hidup baru di kalangan kaum muslim.
Umat Islam diposisikan sebagai konsumen globalisasi yang menempatkan Islam sendiri pada posisi  keterpurukan. Sehingga ada sebagian kelompok orang yang mempersempit nilai-nilai univesal dalam islam itu sendiri dengan dalih sebagai counter terhadap globalisasi. Namun kondisi tersebut malah semakin memperkeruh suasana yakni suatu benturan peradaban.
Islam di era global ini harus mampu menjadi mitra perkembangan dan pertumbuhannya, bukan menjadi counter attack yang justru akan berseberangan dengan semakin pesatnya kemajuan. Sebab, era ini akan terus berjalan maju dan tidak akan mengenal siapapun yang akan menjadi penikmatnya, dan kemajuannya akan mampu menggilas dan menggerus apapun yang menghalanginya