Mohon tunggu...
Nadya Rahmeinasari
Nadya Rahmeinasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Personal Account

"Writing is simply thinking through my fingers."- Isaac Asimov

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Elemen Investigasi dalam Film "Sexy Killers"

7 April 2021   22:00 Diperbarui: 7 April 2021   22:07 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SUMBER GAMBAR: WATCHDOC IMAGE YOUTUBE

Di sepanjang film bisa dikatakan penulis sangat menantikan kehadiran pihak-pihak perusahaan untuk memberikan pendapat ataupun klarifikasi atas masalah yang ada, namun sayang hal itu tidak terwujud. Dokumentasi wawancara dengan orang-orang yang disebut sebagai pemilik dan investor pun tidak begitu memuaskan, mereka kebanyakan memilih bungkam ataupun mengelak pertanyaan yang diberikan para wartawan. Mungkin hal ini lah yang menyebabkan pertanyaan-pertanyaan di atas tidak terjawab dengan sempurna. 

Akan tetapi kekurangan ini berhasil diatasi saat bagaimana Sexy Killers membuka siapa saja orang-orang penting yang menduduki kursi kuasa dibalik beroperasinya perusahaan-perusahaan batu bara ataupun PLTU itu. Penjabaran yang lugas disertai data dan bukti yang jelas, membuat kita tahu bahwa para tokoh ternama setidaknya juga memiliki andil dan terikat satu sama lain atas hadirnya perusahaan tambang dan PLTU yang ada di Indonesia.

Publik Memahami Kompleksitas Masalah

Kita tahu jika pemahaman setiap individu mengenai suatu masalah akan berbeda-beda, sehingga kita tidak bisa menyamaratakan hal ini pada semua orang, tetapi setidaknya kita dapat melihatnya dari feedback yang diberikan publik. Apakah kebanyakan dari mereka telah memahami kompleksitas masalah yang diungkap di dalam film Sexy Killers atau belum?

Sejak ditayangkannya film ini khalayak memberikan beragam respon, yang mana kebanyakan dari mereka setelah menyaksikan film ini menjadi ikut terbuka pemikirannya, ikut menyadari jika apa yang terjadi di dalam film tersebut merupakan sebuah tindak kejahatan yang semestinya diberantas, banyak pula dari mereka yang ikut mengemukakan masalah-masalah terkait yang selama ini tidak tersoroti oleh publik. 

Dari sini setidaknya kita mengetahui bahwa Sexy Killers mampu membuat suatu pola perubahan kepada penontonnya, baik dari segi pengetahuan mereka, yang awalnya tidak tahu-menahu perihal permasalahan tambang dan PLTU di Indonesia; sikap, di mana orang-orang mulai menyikapi hal ini sebagai suatu yang salah dan perlu diperbaiki; atau bisa jadi memengaruhi perilaku mereka setelah menyaksikan Sexy Killers ini.

Masalah tambang dan PLTU di Indoneisa memang bukanlah sebuah hal yang baru di tengah-tengah kita, akan tetapi Sexy Killers berani memunculkan sisi lain--seperti mengungkap dengan gamblang siapa aktor-aktor di balik hadirnya pertambangan dan PLTU batu bara--yang sudah seharusnya diketahui masyarakat luas. 

Di tengah ramainya isu pemilu pada waktu itu, Watchdoc hadir dengan Sexy Killers-nya, mengungkap hal lain ketika orang-orang sibuk membanggakan pilihan mereka masing-masing dan sudah pasti memberikan efek keterkejutan tersendiri di tengah masyarakat pada masa itu. Sexy killers adalah sebuah karya orisinil yang tim Watchdoc dapatkan sendiri saat melakukan ekspedisi berkeliling Indonesia yang mereka namai sebagai Ekspedisi Indonesia Biru.

Dari penjelasan-penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa Sexy Killers merupakan salah satu film dokumenter yang dibuat dengan teknik-tenik investigasi di dalamnya. Apa yang dihasilkan Watchdoc sudah pasti melalui perhitungan yang panjang dan diwarnai kendala-kendala lain selama proses produksi nya. 

Segala kekurangan yang terdapat di dalamnya belum tentu bisa menjadi tolok ukur bagi kita untuk menilai, apakah Sexy Killers adalah karya investigasi yang sempurna atau tidak, di balik kekurangan itu mungkin saja ada alasan tersendiri yang melatarbelakanginya, mengingat membuat sebuah laporan investigasi bukanlah hal yang mudah, perlu tenaga dan biaya ekstra, belum lagi jaminan keselamatan orang-orang yang ada di balik layar tentu menjadi perhatian utama mereka.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun