Mohon tunggu...
Nadra Hafiza
Nadra Hafiza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Konten Bebas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Komisi Disiplin pada Masa Orientasi Siswa, Panitia yang Paling Ditakuti?

22 Juni 2022   13:13 Diperbarui: 22 Juni 2022   13:18 24170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komisi Disiplin atau biasa disingkat Komdis sering kali menjadi salah satu jabatan panitia yang ditakuti oleh baru sedang melaksanakan OSPEK atau Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus. 

Dari pemilihan panitia sendiri, banyak dari mahasiswa yang memilih berdasarkan seberapa garang atau seram tampang seseorang.  Hal ini sedikit tergolong tidak adil dan sedikit kurang memenuhi kriteria.

Sesuai dengan namanya, Komdis diharapkan memiliki kepribadian yang disiplin. Tidak hanya pada saat menjabat, tetapi harus berkelanjutan selama ia menjadi mahasiswa, mengapa demikian? Hal ini tentu saja berhubungan dengan tugas Komdis yang harus membimbing dan moncontohkan perilaku terpuji pada mahasiswa baru. 

Apabila ternyata seorang Komdis yang dipilih hanya berperilaku atau memberi contoh pada saat masa OSPEK, maka mahasiswa baru yang melihat kedepannya akan berfikir bahwa oknum hanya melakukan pencitraan saja dan tidak menerapkan apa yang mereka ajarkan dan berdampak pada bagaimana mereka bersikap kepada oknum tersebut. 

Selain itu juga dapat memberi dampak dimana mahasiswa baru mencontoh perilaku yang tidak baik dari oknum dan merasa aman dibalik perlindungan nama oknum apabila ditemukan melakukan hal buruk.

Tidak hanya dalam aspek kedisiplinan perilaku, tetapi Komdis juga dapat membimbing dalam bagaimana cara bergaul dan mengeratkan kerjasama antar teman satu angkatan. 

Evaluasi dari dilaksanakannya masa orientasi daring pada tahun 2020-2021, mahasiswa baru kurang berinteraksi dengan sesama dikarenakan keterbatasan komunikasi, sehingga terlihat banyak yang "menggolong" pada saat perkuliahan luring. 

Dampak dari "menggolong"-nya mahasiswa ini menyebabkan kurang baiknya hubungan antar teman seangkatan dan menyebabkan kurang bersatunya pemikiran pendapat. Untuk mengatasi hal ini, panitia dapat menugaskan beberapa tugas kelompok yang menunjang kerjasama dalam tim dengan pengawasan intens.

Hal lain yang melekat pada Komdis sendiri adalah tingkat emosional yang tinggi. Para Komdis biasa dia pandang sebagai orang yang gemar marah-marah. Perilaku seperti ini sudah tidak efektif pada masa sekarang. 

Sikap keras memilki dampak meningkatnya risiko ketidakpatuhan anak dengan membuat mereka jauh lebih mudah marah balik, tersinggung, dan agresif. 

"Sebenarnya ini bukan hal baru karena ternyata para remaja jauh lebih sensitive tentang bagaimana orang melihat dan menilai mereka,"terang Wang seperti dilansir CBN News, Kamis (5/9/2013). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun