Mohon tunggu...
Nadiyatun Naqi
Nadiyatun Naqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Demokrasi Indonesia dalam Masyarakat Multikultural

17 November 2022   00:27 Diperbarui: 17 November 2022   00:30 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

IDE TENTANG KEBUDAYAAN NASIONAL DAN DAERAH

Bibit-bibit inspirasi mengenai kebudayaan Indonesia sebenarnya telah dimulai semenjak pra kemerdekaan. Budaya Timur, terutama pada Indonesia, terdapat pada rupa budaya-budaya wilayah. 

Di zaman kolonial, keberadaan budaya wilayah permanen dipelihara. Ide ihwal pelestarian budaya wilayah turut terinstitusionalisasi menggunakan didirikannya Java-Instituut, Batak Instituut, dan Bali Instituut pada zaman kolonial. Lembaga-forum tadi berkecimpung pada bidang pelestarian, pengkajian, pengarsipan, penelitian & pengembangan budaya wilayah yg turut diwujudkan pada program Kongres Kebudayaan (KK). 

Setelah Indonesia merdeka, terutama pada era orde lama, ihwal kebudayaan nasional tercantum pada pasal 32 Undang-Undang Dasar 1945 (sebelum amandemen), yakni Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia. 

Tetapi pasal tadi tidak menjabarkan ihwal makna kebudayaan nasional. Dalam hal ini, beberapa gerombolan pada rakyat turut menyumbang inspirasi mengenai kebudayaan nasional, galat satunya Lembaga Kebudayaan Nasional (LKN). LKN mengkampanyekan kebudayaan menjadi indera revolusi nasional pada iklim demokrasi terpimpin. 

Kebudayaan nasional bagi LKN berpokok dalam Marhaenisme yg bertujuan menghapus imperialisme & kapitalisme. Kebudayaan wilayah pada hal ini sebagai asal kebudayaan nasional. 

Kebudayaan nasional jua dijiwai sang Pancasila yg berkeTuhanan, berperikemanusiaan, nasionalisme, berkerakyatan & berkeadilan sosial. Kebudayaan nasional yg digagas sang LKN berusaha mengeliminir kebudayaan colonial-isme, borjuis & feodal. Dalam hal ini, keberagaman budaya pada rakyat diarahkan dalam usaha revolusi nasional.

Pada masa Orde Baru, berbagai kebudayaan terutama kebudayaan daerah dikembangkan untuk mencapai pembangunan nasional. Tiga konsep pembangunan Orde Baru adalah stabilitas nasional, pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil pembangunan. 

Di era Orde Baru, wacana demokrasi Pancasila juga mencerminkan prinsip kekeluargaan dan gotong royong. Dalam hal ini, berbagai kebudayaan khususnya kebudayaan daerah dikembangkan pada masa Orde Baru untuk mencapai pembangunan nasional. 

Tiga konsep pembangunan Orde Baru adalah stabilitas nasional, pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil pembangunan. Di era Orde Baru, wacana demokrasi Pancasila juga mencerminkan prinsip kekeluargaan dan gotong royong. 

Dalam hal ini, setiap daerah pasti memiliki budaya yang khas untuk mendukung persatuan, integrasi atau persatuan bangsa. Masing-masing budaya daerah ini juga menjadi pertimbangan dalam pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). TMII dibuka/diresmikan pada tanggal 20 April 1975. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun