Pengertian Islam menurut Bahasa atau etimologi adalah selamat, tunduk, patuh. Sedangkan menur terminologi atau yang biasa disebut pengertian secara istilah, Islam merupakan sebuah agama yang diturunkan Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW dengan Al-Qur'an sebagai kitabnya. Pelajaran di agama Islam tidak melulu tentang akhirat, tetapi juga tentang dunia, pelajaran tentang berbagai aspek kehidupan di masyarakat.
Sedangkan, pengertian dari Pancasila adalah secara etimologi Pancasila berasal dari Bahasa sansakerta yakni "Panca" yang berarti lima, dan kata "sila" yang berarti asas atau prinsip. Jad arti Pancasila adalah lima asas atau prinsip. Pancasila adalah dasar negara atau ideologi negara kesatuan republik Indonesia yang menjadi pedoman rakyat Indonesia berbangsa dan bernegara. Adapun isi dari Pancasila adalah sebagai berikut
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Â
Sejarah terbentuknya Pancasila yakni dimulai pada sidang pertama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu dilaksanakan pada tanggal 29 Mei-30 Mei, dan beberapa anggota yang mengusulkan atau merumuskan gagasan tentang dasar negara yakni diantaranya Muhammad Yamin, Soepomo, Ir. Soekarno. Yang kemudian pada tanggal 22 Juni 1945, panitia Sembilan dengan ketua Ir. Soekarno berhasil merumuskan pembukaan UUD yang degan nama lain piagam Djakarta yakni berisi
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Setelah dirumuskannya piagam Jakarta ini banyak yang tidak setuju dengan sila yang pertama, dikarenakan di Indonesia miliki banyak suku, ras, dan budaya yang bermacam-macam dan memiliki pemeluk agama yang bermacam-macam juga. Dan di sila pertama tersebut memberikan arti yang dikhususkan bagi para pemeluk agama Islam saja. Sedangkan di Indonesia rakyatnya tidak hanya pemeluk agama Islam saja, tetapi ada pemeluk agama Hindu, Kristen, Buddha, dan lain sebagainya. Sedangkan piagam Jakarta ini bersifat universal yang mencangkup seluruh rakyat Indonesia yang memiliki berbagai macam agama tersebut. Sehingga pada tanggal 18 Â Agustus 1945 disahkan rumusan pembukaan UUD atau piagam Jakarta ini dengan isi seperti Pancasila saat ini.
Pancasila sebagai dasar negara atau ideologi atau prinsip negara  tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam. Dan agama Islam yang relevan dan bersifat fleksibel di berbagai aspek seperti dalam aspek kekeluargaan, kemasyarakatan, dan lain sebagainya.
Islam mengajarkan para pemeluknya untuk bertoleransi terhadap para pemeluk agama lain, seperti yang terdapat di sila pertama Pancasila yakni "ketuhanan yang maha esa" yang mengandung makna bahwa bangsa Indonesia memiliki kebebasan untuk menganut agama dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut. Dan kita sebagai umat beragama Islam wajib  toleransi terhadap umat agama lain. Seperti tidak mengganggu saat waktu beribadah satu sama lain, tidak mengejek atau menjelek-jelekkan agama lain dengan mengatakan bahwa agama kita lebih baik dari agama lain. Seperti yang tercantum dalam surah Al- Kafirun ayat 6 yang memiliki arti "untukmu agamamu, dan untukku agamaku." Yang memiliki kandungan kita harus bertoleransi dan tidak mengikuti dan tidak tukar-menukar dalam hal beribadah kepada Allah SWT.
Dalam Islam kita diajarkan untuk melakukan hal-hal yang baik seperti bersikap bak terhadap sesama, dengan perilaku atau moral yang baik ketika berada di lingkungan masyarakat. Salah satunya hormat kepada orang yang lebih tua dari kita, dengan bertutur kata lembut, melaksanakan apa yang diperintahkan mereka selagi yang diperintahkan itu baik dan tidak melanggar aturan atau norma-norma yang ada.
Sama seperti yang tercantum dalam sila Pancasila di sila kedua yakni "kemanusiaan yang adil dan beradab" yang mengandung nilai kesadaran yang dimiliki diri sendiri berdasarkan hari nurani ketika berada di lingkungan atau dalam hubungan dengan masyarakat dengan berperilaku sesuai dengan tata karma yang bagus dan norma-norma yang belaku di masyarakat sekitar.
Seperti  yang tercantum dalam QS. An-Nisa ayat 36 yang artinya "sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga yang jauh, teman karib, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri," ayat ini mengandung makna kita harus berbuat baik kepada manusia, entah itu hamba sahaya atau teman dekat. Tidak peduli tingkatan yang berlaku di masyarakat, kita tetap harus berbuat baik.
Akan tetapi, selain berbuat baik kepada manusia kita juga harus berbuat baik kepada alam sekitar, seperti tumbuhan dan hewan. Seperti yang tercantum pada Hadist yang diriwayatkan oleh HR. Bukhori yang artinya "Rasulullah bersabda : barang siapa yang menyayangi meskipun terhadap hewan sembelihan, niscaya Allah SWT akan memberikan makna kelak di hari kiamat.
Pada sila ketiga yang berisi "persatuan Indonesia". Bangsa Indonesia memiliki berbagai suka, kebudayaan, ras, agama, dan lain-lain. Dengan adanya sila ini rakyat Indonesia dapat bersatu dan menjunjung tinggi nilai kesatuan dan persatuan Indonesia. Dalam Islam pun diajarkan rasa persatuan dan kesatuan seperti berpuasa serempak pada bulan Ramadhan, dan di Islam mengajarkan untuk saling memberikan nasihat satu sama lain. Itu juga termasuk bentuk kesatuan. Dalam Hadist dijelaskan bahwa "seorang mukmin terhadap mukmin lainnya itu seperti bangunan, saling menguatkan satu sama lain".