Mohon tunggu...
Nadiya Khairunnisa
Nadiya Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Nadiya Khairunnisa merupakan seorang mahasiswa keperawatan dengan minat mendalam pada penelitian ilmiah di bidang kesehatan, antusias berpartisipasi dalam berbagai kompetisi ilmiah, dan memiliki tekad untuk terus berkontribusi dalam kemajuan dunia kesehatan di Indonesia!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keperawatan di Indonesia : Antara Harapan, Realita, dan Upaya Mengangkat Citra Profesi

24 Desember 2024   22:27 Diperbarui: 24 Desember 2024   22:27 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keperawatan merupakan salah satu profesi yang memiliki peran penting dalam sistem pelayanan kesehatan terutama di Indonesia. Sebagai tenaga kesehatan yang bekerja secara langsung dengan klien, perawat tidak hanya bertanggung jawab dalam memberikan perawatan fisik, tetapi juga bertanggung jawab untuk mendukung kesejahteraan psikologis, sosial, dan spiritual klien. Karena adanya kontribusi yang sangat besar dalam sistem kesehatan, keperawatan dianggap sebagai profesi yang krusial dalam menjaga kualitas hidup masyarakat. Meskipun demikian, profesi ini masih kerap menghadapi berbagai macam tantangan seperti adanya stigma sosial dan kurangnya penghargaan masyarakat. Hal inilah yang dapat menghambat pemahaman tentang peran yang dimainkan oleh perawat dalam sistem kesehatan (Berman et al., 2016). 

Ekspektasi terhadap keperawatan di Indonesia sangatlah tinggi. Perawat diharapkan tidak hanya memiliki kompetensi teknis yang memadai, tetapi juga memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan empati yang tinggi terhadap klien. Profesionalisme dalam keperawatan melibatkan pengembangan nilai-nilai profesional yang menjadi dasar etika dan praktik, yang tidak hanya berkontribusi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada klien tetapi juga memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap profesi keperawatan (Schmidt & McArthur, 2018). Untuk mendukung profesionalisme ini, keberlanjutan pendidikan formal dan pelatihan berkelanjutan menjadi elemen kunci yang memungkinkan perawat untuk mengikuti perkembangan teknologi medis dan metode perawatan modern. Program pelatihan berbasis kompetensi dirancang untuk meningkatkan keterampilan klinis sekaligus mendorong inovasi dalam pelayanan kesehatan (Poorchangizi et al., 2019).

Sebagai bagian dari tenaga kesehatan, perawat memainkan peran strategis dalam mendukung pembangunan kesehatan nasional. Perawat tidak hanya terlibat dalam pencegahan penyakit dan promosi kesehatan, tetapi juga terlibat dalam rehabilitasi pasien. Kontribusi perawat sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat secara holistik (Li, Guo, & Zou, 2022). Dengan demikian, keberadaan perawat yang kompeten dan profesional menjadi syarat mutlak dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang terus berkembang.

Namun, kenyataan di lapangan sering kali tidak sejalan dengan ekspektasi yang tinggi terhadap profesi perawat. Di Indonesia, profesi ini masih kerap menghadapi stigma sebagai "pembantu dokter," yang mengabaikan kompleksitas dan tanggung jawab besar yang diemban oleh perawat. Stigma ini tidak hanya merendahkan citra profesi perawat, tetapi juga berdampak negatif pada motivasi dan semangat kerja para perawat (Valdez, 2021). Bukan hanya itu, tantangan ini juga diperburuk oleh adanya beban kerja yang berat, terutama bagi perawat di fasilitas kesehatan kecil atau di daerah terpencil. DI lokasi-lokasi tersebut, tanggung jawab perawat sering kali tidak sebanding dengan imbalan finansial yang diterima. Akibatnya, banyak perawat yang merasa kurang dihargai, baik secara materi maupun pengakuan profesional (Li, Guo, & Zou, 2022).

Selain itu, ketimpangan dalam akses terhadap pendidikan keperawatan berkualitas juga menjadi masalah serius yang memengaruhi perkembangan profesi ini. Banyak perawat di daerah terpencil tidak memiliki akses yang memadai terhadap pelatihan lanjutan atau pendidikan formal, yang menyebabkan ketidakmerataan kompetensi di antara tenaga perawat. Ketimpangan ini pada akhirnya berdampak pada kualitas layanan kesehatan yang diterima masyarakat (Li & Li, 2024). Kurangnya pengakuan profesional dari masyarakat maupun pemerintah juga turut menjadi hambatan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan status sosial perawat, sehingga tantangan dalam profesi ini semakin kompleks (Schmidt & McArthur, 2018).

Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi profesi keperawatan, diperlukan upaya komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan citra dan pengakuan terhadap profesi ini. Salah satu langkah awal yang penting adalah penguatan profesionalisme dan etika keperawatan. Perawat harus terus mengembangkan kompetensi dan menjunjung tinggi nilai-nilai profesional dalam memberikan pelayanan yang optimal. Selain itu, langkah ini perlu didukung oleh edukasi publik melalui kampanye di media massa dan media sosial, yang bertujuan untuk mengubah stigma negatif terhadap profesi perawat dan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat mengenai peran vital mereka dalam sistem kesehatan (Idid & Arandas, 2016).

Peningkatan kesejahteraan perawat juga harus menjadi prioritas utama. Ini mencakup berbagai aspek, seperti kenaikan gaji, penyediaan fasilitas kerja yang memadai, serta jaminan karier yang lebih baik. Dukungan semacam ini tidak hanya akan meningkatkan motivasi perawat, tetapi juga membantu menarik individu berbakat untuk bergabung dengan profesi ini (Poorchangizi et al., 2019). Selain itu, advokasi dari organisasi profesi, pemerintah, dan media sangat diperlukan untuk memperkuat posisi perawat dalam sistem kesehatan nasional, yang pada gilirannya akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil dan mendukung profesionalisme.

Peningkatan standar pendidikan juga merupakan elemen kunci yang tidak boleh diabaikan. Kurikulum pendidikan keperawatan perlu disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini. Perluasan kesempatan pendidikan lanjutan juga harus menjadi prioritas agar perawat memiliki keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan zaman (Li & Li, 2024). Dengan langkah-langkah tersebut, kualitas tenaga keperawatan dapat terus ditingkatkan seiring dengan perkembangan sistem kesehatan yang semakin kompleks.

Profesi keperawatan di Indonesia berada di persimpangan antara harapan yang besar dan tantangan yang kompleks. Dengan berbagai upaya strategis yang diterapkan, citra positif profesi ini dapat ditingkatkan. Keperawatan harus dilihat sebagai profesi yang mulia dan esensial dalam mendukung kesehatan masyarakat. Peningkatan citra dan penghargaan terhadap profesi ini tidak hanya akan memperbaiki kualitas hidup perawat, tetapi juga dapat memberikan dampak yang cukup signifikan pada mutu pelayanan kesehatan di Indonesia. Dengan kolaborasi dari berbagai pihak, keperawatan memiliki potensi besar untuk menjadi pilar utama dalam sistem kesehatan nasional yang berdaya saing global.

Daftar Pustaka

Berman, A., Snyder, S. J., & Frandsen, G. (2016). Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing: Concept, Process, and Practice. Pearson Education.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun