Malang - Tempat sampah yang layak sangat penting bagi masyarakat desa yang berdomisili dekat dengan aliran sungai. Hal ini meminimalisir pencemaran air karena sampah yang menumpuk akhrinya dibuang sembarangan. Mempunyai tempat sampah  yang memadai merupakan langkah pertama dalam program pengelolaan sampah. Desa Sumberpasir memiliki sistem pengangkutan sampah dua hari sekali dari rumah warga untuk selanjutnya dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Setiap rumah diwajibkan membayar biaya pengangkutan setiap bulannya. Biaya yang dibayarkan untuk pengangkutan sebulan sebanyak Rp12.000,00.
Setelah mendaftar program sampah, warga dberikan tempat sampah oleh TPST di awal pendaftaran. Program ini sudah berjalan bertahun-tahun. Namun sayangnya, kondisi sampah saat ini banyak yang memprihatinkan. Meskipun terlihat baik dari luar, ternyata tempat sampah itu banyak yang tidak layak pakai karena bagian bawahnya rusak atau berlubang. Hal ini dikeluhkan warga karena sampah banyak yang bercecer.Â
"Beberapa RT mengeluhkan tempat sampah yang tidak kujung diperbarui, padahal beberapa tempat sampah tidak dalam kondisi yang memadai untuk menampung sampah" ujar Huri salah satu mahasiswa KKN yang melakukan kunjungan ke kediaman Ketua RT. Melihat masalah ini, mahasiswa KKN UM ingin bisa sedikit membantu warga Desa Sumberpasir, khususnya Dusun Botoputih. "Kami hanya dapat membantu memberikan dua buah tempat sampah di setiap RT kepada warga Dusun Botoputih, dengan harapan semoga tempat sampah di banyak rumah juga turut diperbarui" tambah Naufal selaku koordinator kelompok KKN Universitas Negeri Malang Desa Sumberpasir.
Pada hari Selasa (18/7) mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang membagikan tempat sampah di RT 30, 31, 32, 33, 34, 35, dan 36 yang ada di Dusun Botoputih. Selain itu, tempat sampah juga diberikan di Posko KKN dan Teras Baca Sumberpasir yang diakses oleh banyak anak kecil. Tempat sampah ini kemudian diletakkan di titik-titik strategis sehingga dapat digunakan oleh warga dengan baik. Penempatan ini juga mempertimbangkan akses yang mudah bagi TOSA untuk mengangkut sampah. Para ketua RT menyambut baik penempatan tempat sampah ini dan berharap semoga warga semakin sadar untuk membuang sampah pada fasilitas yang telah disediakan. Dalam program penempatan tempat sampah ini mahasiswa KKN UM berkoordinasi dengan ketua dan bendahara TPST agar sampah tersebut nantinya tetap rutin diangkut ke TPST.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H