Mohon tunggu...
Nadiyah Ulya Ramadhani
Nadiyah Ulya Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa aktif

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Influencer melalui Video Singkat terhadap Keputusan Konsumen Pada Pembelian Risol Wagyu Truffle

8 Desember 2024   22:21 Diperbarui: 8 Desember 2024   22:56 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah sebelumnya anda berpikir, bagaimana suatu produk dapat tiba-tiba saja menjadi populer dan terjual puluhan, ratusan, bahkan ribuan hanya melalui promosi video singkat? Perkembangan digital memengaruhi perilaku masyarakat menjadi lebih aktif di sosial media dan menghabiskan banyak waktu berselancar dunia maya, hal ini tentu juga memengaruhi banyak hal lain. Salah satunya adalah strategi pemasaran (Shadrina & Sulistyanto, 2022). Aplikasi TikTok menjadi salah satu sosial media paling populer, dari kalangan anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa dan lansia pun banyak yang menggunakan aplikasi tersebut. Aplikasi yang tadinya dikenal sebagai aplikasi video hiburan kini bertambah fungsi menjadi media pemasaran, banyak perusahaan yang kini memasukkan TikTok dalam strategi pemasaran mereka dan menggunakan TikTok untuk mempromosikan produk, baik promosi melalui akun resmi perusahaan itu sendiri ataupun melalui perantara. Salah satunya adalah influencer.

Influencer merupakan orang-orang terkenal yang dianggap memiliki pengaruh pada banyak orang (Shadrina & Sulistyanto, 2022). influencer merupakan seseorang yang persuasif, dapat memengaruhi audiens dan membuat mereka tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan. Faktor title, pengetahuan, dan hubungan dengan para pengikut menjadi pengaruh besar kenapa seorang influencer dapat sangat dipercaya. Biasanya mereka akan membuat konten video berupa review atau untuk akun-akun besar yang cukup terpercaya hanya perlu sekedar memposting produk tersebut di akun mereka. Semakin terkenal dan terpercaya perantara yang diajak bekerjasama oleh suatu perusahaan, maka semakin besar peluang mereka untuk masuk ke beranda para pengguna, semakin seringnya masuk beranda seorang produk sangat menentukan populeritas produk yang ditawarkan.

Sebagai seorang pengguna sosial media termasuk TikTok, salah satu yang sering kali lewat beranda penulis akhir-akhir ini adalah sebuah risol. Risol tersebut bukanlah risol biasa yang berisikan sayur ataupun bihun, namun sebuah risol yang memiliki isian daging yang di klaim sebagai daging sapi mahal asal Jepang yaitu wagyu, keju mozzarella khas Italia yang mudah meleleh dan memberikan efek seperti tali ketika di gigit, juga memiliki saus tambahan spesial dengan tekstur creamy dengan cita rasa khas jamur truffle. Namun untuk ukuran sebuah risol harga yang ditawarkan relatif tidak murah, untuk satu paket berisikan 4 buah risol dibandrol dengan harga Rp. 150.000, (seratus lima puluh ribu rupiah) dengan rata rata harga risol yang biasa diperjual belikan hanya berkisarantal Rp. 2.000, (dua ribu rupiah) s.d Rp.3.000, (tiga ribu rupiah). Hal ini dikarenakan bahan baku yang mahal seperti daging, keju mozzarella dan minyak jamur truffle. Jamur truffle sendiri adalah jamur yang hanya bisa di panen pada kondisi dan waktu tertentu, tapi jamur ini memiliki cita rasa unik yang disukai masyarakat, dan menjadikan harga jamur truffle melambung tinggi di pasaran.

Lalu bagaimana risol ini dapat menarik minat audiens dan menjadikan risol ini populer sehingga dapat begitu laris terjual di pasaran? bermula dari seorang influencer berinisial EM dengan 35 ribu pengikut di aplikasi TikTok yang memang sering kali mengunggah konten video makan dan review makanan yang ia makan. EM memperkenalkan produk baru, yaitu risol wagyu truffle atau yang akrab EM sapa dengan risol mahal. Sapaan akrab ini yang pertama kali memancing rasa penasaran audiens, lalu visual risol berwarna oranye disertakan suara crunchy yang terdengar ketika digigit membuat selera audiens tergunggah. Puncaknya adalah ketika isi dari risol itu terungkap, tumpukan daging yang berlomba keluar akibat tekanan gigitan yang diberikan oleh EM bersamaan dengan keju mozzarella yang tertarik keluar membuat efek seperti tali-tali pada risol tersebut dan saus kental berwarna putih dengan potongan jamur yang meleleh di atas risol. Video konten berisikan risol tersebut pun melewati beranda banyak pengguna lainnya dan mendapatkan likes serta komen yang menunjukkan ketertarikan audiens, setelah video tersebut mendapat banyak perhatian, EM kembali mengunggah beberapa konten video baru lagi berisi risol tersebut dan kembali melewati beranda banyak orang, membuat risol tersebut diperbincangkan dan menjadi lebih populer lagi dari sebelumnya.

Seiring bertambah populer nya risol wagyu truffle tersebut, produsen pun mulai mencari perantara baru lain yang lebih populer dan lebih besar namanya untuk review dan memposting risol wagyu truffle di akun sosial media mereka terutama Tiktok. Untuk akun akun besar rata-rata mereka hanya review dan memposting risol tersebut satu kali, tidak seperti EM yang memposting risol tersebut berkali kali. Walau hanya satu kali, hal itu berdampak cukup besar, tidak hanya membuat audiens semakin tertarik, tapi membuat influencer lain tertarik untuk  mencoba risol tersebut tanpa harus bekerjasama dengan produsen alias review dan memposting nya secara gratis baik hanya sekedar konten utuk menaikkan engegement akun pribadi mereka atau karena benar-benar tertarik dan cocok dengan mereka sehingga membuat mereka melakukan hal tersebut secara cuma-cuma.

Setiap hal memiliki sisi positif dan negatif nya, memang betul produk mereka menjadi populer dan terjual banyak akibat strategi pemasaran tersebut, namun fenomena tersebut memunculkan kompetitor lainnya yang mulai menjual hal serupa dan berusaha menjadi lebih baik, seperti melakukan beberapa revisi terhadap kekurangan risol wagyu truffle, menawarkan harga yang lebih murah, sampai mengajak kerjasama influencer yang sama yaitu EM. Menggunakan perantara yang sama sangatlah beresiko, membuat produk dibandingkan dengan produk lainnya membuka peluang berkurangnya konsumen. Di sisi lain produsen dari risol wagyu truffle tidak melakukan apapun untuk menanggapi ini, membuat audiens menjadi tertarik juga dengan produk dari kompetitor lain dan memiliki potensi meninggalkan produsen sebelumnya jika merasa lebih cocok dengan kompetitor lainnya.

Dari argumen di atas mengenai risol wagyu truffle kesimpulan yang bisa kita tarik adalah, Influencer dalam mendukung suatu produk atau jasa yang dipromosikan dengan audio, video, dan foto ke konsumenya yang memiliki pengaruh sosial tinggi dan kredibilitas membuat seseorang yakin untuk membelinya (Rahmawati, 2021). Walau hanya berupa video pendek, bila video tersebut dikemas baik dan menarik, sesuai dengan minat kebanyakan pengguna, dan tersampaikan dengan baik pada pengguna yang tepat, memasuki algoritma dari aplikasi TikTok dan menembus beranda banyak orang dapat membuat suatu produk menjadi viral dan booming baik di kalangan pengguna TikTok maupun orang yang tidak menggunakan aplikasi tersebut. Akan tetapi, ini berarti strategi tersebut dapat digunakan oleh siapa saja termasuk kompetitor kita sendiri, karena memang strategi seperti ini sebelumnya telah dilakukan banyak produsen produk lainnya dan dilakukan secara berulang, selain karena praktis juga menguntungkan. Maka dari itu ciri khas dari suatu perusahaan dan produk sangatlah penting, seperti menonjolkan sesuatu atau membuat ciri khas tertentu untuk produk kita serta terus melakukan inovasi baik untuk produk maupun perusahaan, untuk mencegah hal hal buruk yang tidak kita inginkan terjadi.

Daftar Pustaka

Rahmawati, S. D. (2021). Pengaruh Media Sosial Seorang Influencer Dalam Meningkatkan Penjualan Melalui E-Commerce. National Conference Of Islamic Natural Science, XX, 284.

Shadrina, R. N., & Sulistyanto, Y. (2022). Analisi Pengaruh Content Marketing, Influencer, dan Media Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT, 11, 1.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun