Mohon tunggu...
Lyfe

Mengenal "5 CM" Lebih Dalam di Puncak Mahameru

24 Februari 2018   13:08 Diperbarui: 24 Februari 2018   13:21 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar yang di gunakan dalam novel ini sangat bervariasi, salah satu tempat yang sangat mendominasi pada novel ini yaitu Secret Garden, tempat ini berada di bungalow taman rumah Arial. Apabila mereka bermain ke rumah Arial, tak lupa mereka ke Secret Garden meskipun sekedar untuk makan indomie bersama, bercerita, bermain gitar dan bernyanyi bersama.

"Ke Secret Garden yuk... udah mulai bau asep nih," Arial yang sangat peduli pada kesehatan dan antirokok---sama seperti Riani---mengajak mereka pindah tongkrongan, ke bungalow taman rumahnya. (hlm. 32)

Lalu mengapa bisa di namakan Secret Garden? Berikut pembuktiannya, "Nama Secret Garden diambil Zafran dari judul lagu Bruce Springsteen. Bukan karena Bruce Springsteen-nya, tapi karena di dalam filmnya Tom Cruise dan Rene Zhalweger, Jerry McGuire, ada adegan first date-nya Tom dan Rene yang kala keduanya ngeliat satu sama lain langsung terdengar Secret Garden-nya Bruce Springsteen." (hlm. 34)

Tak hanya Secret Garden, sekolah mereka yang dulu pun juga menjadi sasaran untuk tempat mereka nongkrong.Karena mereka sudah kenal dan dekat dengan penjaga sekolah sejak mereka masih bersekolah disana, Pak Mungki, sehingga mereka bisa dengan mudah untuk mengakses masuk kesana. 

"Kita ke sekolah aja," usul Riani.

"Beli lampu dulu," imbuh Genta.

Mereka pun ke sekolah tanpa ada yang bisa ngomong lagi. Sementara, di tape mobilnya Arial, Butterfly-nya Weezer mengarung lembut. (hlm. 45)

Ranu Pane dan Ranu Kumbolo pun juga menjadi latar tempat pada cerita petualangan mereka sebelum sampai di Puncak Mahameru. Riani tampak takjub ketika melihat Ranu Pane sudah begitu jelas di depan matanya.

"Ranu Panenya keliatan jelas." Riani berteriak kecil melihat Ranu Pane membiru muda dengan kabut dingin putih seperti kapas di atas permukaanya. (hlm. 232)

Riani pun tak lupa merekamnya di handycam miliknya, karena momen seperti ini sangat langka dan perlu di kenang. Berikut kutipan Riani.

"Suasana kayak gini yang nantinya akan kita kenang seumur hidup. Halo ini Riani, kita sekarang ada di Ranu Kumbolo, lagi makan siang," Riani tersenyum manis merekam dirinya sendiri. Kamera berputar mengarah ke teman-temannya. (hlm. 256)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun