Anak didik adalah pribadi yang menjadi perhatian dalam dunia bimbingan dan konseling. Faktanya, anak didik hidup, tumbuh dan berkembang tidak hanya di dalam keluarga, tetapi juga di lingkungan yang lebih luas.Â
Dalam lingkungan yang lebih luas anak didik melakukan kegiatan belajar dan bergaul di sekolah. Bahkan tidak hanya di sekolah bergaul dengan sesame siswa tetapi juga bergaul dengan guru ketika pembelajaran berlangsung di dalam kelas dan di luar kelas seperti di perpustakaan, dan taman sekolah.Â
Begitu anak pulang dari sekolah, pergaulan yang lebih luas juga dilakukan oleh anak didik, bergaul dan bermain dengan teman sebayanya sebagai bagian dari mengisi waktu luang setelah pulang dari sekolah.
Dalam hal ini, peranan guru BK sangat diperlukan sampai sekarang Bimbingan dan Konseling diakui sebagai salah satu bagian yang integral dari sistem penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang sederajat, baik di sekolah-sekolah negeri maupun swasta.Â
Kegiatan tersebut adalah: Pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang belajar dan bimbingan karir melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku (Prayitno, 1997:11).
Baca juga : Fungsi Pendidikan: Memahami, Membimbing dan Mengarahkan Anak Sesuai Karakteristiknya
A. PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING
   Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari kata guidance dan counseling dalam bahasa Inggris. Arti dari kedua istilah itu baru dapat ditangkap dengan tepat, bila ditinjau apa yang dimaksudkan dengan kedua kata asli dalam bahasa Inggris.Â
Dalam kamus bahasa Inggris Guidance dikaitkan dengan kata dasar guide, yang artinya: menunjukkan jalan, memimpin, menuntun, memberikan petunjuk, mengatur dan mengarahkan, atau memberikan nasihat.
   Menurut pendapat (smith dalam Prayitno dan Amti, 1994) mengatakan : Bimbingan sebagai proses layanan yang diberikan kepada individu-individu guna membantu mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam membuat pilihan-pilihan, rencana-rencana, dan interprestasi-intrepretasi yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan baik.
   Sedangkan konseling adalah pertemuan empat mata antara konselor dan konseling yang berisi usaha yang unik dan manusiawi, yang dilakukan dalam suasana keahlian dan yang didasarkan atas normo-norma yang berlaku. Di dalam pelayanan konseling terdapat beberapa bentuk dari konseling itu sendiri antara lain: Konseling perorangan (individual) dan konseling kelompok (Prayitno dan Erman Amti, 2004).