Saya rasa perlu menyampaikan ini kepada para pembaca semua, ini merupakan rangkaian syair kalimat yang dirangkai untuk dibaca oleh khalayak ramai. Saya mendapatkan ilmu ini ketika menempuh pendidikan nonformal di Pondok Pesantren Mambaul Huda, seperti yang tellah diketahui bersama, ilmu itu harus dibagikan agar menjadi amal jariyah.Â
Malam ini, kami mahasantri mengaji kitab Muqoddimah Hadromiyah, kitab yang rutin dibahas oleh Abi Hamid (Beliau merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Huda). Kitab ini membahas seputar masail fiqh dalam kehidupan sehari-hari. Malam ini, kami mahasantri mengaji di bab yang membahas waktu sholat. Abi Hamid mengawalinya dengan dawuh, "Hilangnya masa depan adalah karena menyia-nyiakan waktu." Memang benar, waktu tidak bisa diulang dan sangatlah merugi orang yang menyia-nyiakannya.
"Adapun seutama-utamanya amal adalah solat di awal waktu," ngendiko Abi. "Ingat, tidur sebelum isya itu hukumnya makruh," Mundur ke belakang, menelaah pengalaman empiris kalau kata orang yang senang berdialektika. Dulu, saya sering sekali tidur sebelum isya, entah karena kelelahan ataupun lainnya, namun ketika bangun di tengah malam, aneh rasanya. Sama seperti tidur di waktu ashar, namun memang kalau setelah beraktivitas seharian, sehabis magrib ingin lelap rasanya.
"Fajar shodiq adalah cahaya yang menyebar dan melintang di cakrawala. Kebalikan dari fajar shodiq adalah fajar maghrib," ngendiko Abi. Beliau juga berpesan bahwa solat di awal waktu itu adalah perkara yang bagus. Kami di sini belajar juga tentang waktu yang dilarang untuk solat, kecuali solat karena adanya sebab.
Perlu diketahui bahwa ada beberapa waktu yang dilarang untuk solat:
- Waktu istiwa', yaitu waktu ketika posisi matahari tepat berada di atas kepala. Di larang solat pada waktu ini, kecuali di Hari Jum'at.
- Ketika matahari terbit sampai matahari naik minimal satu tombak sampai condong ke arah Barat.
- Waktu istiror, yaitu waktu mulai menguningnya mega atau nama lainnya adalah matahari terbenam.
- Waktu setelah solat subuh sampai terbitnya matahari.
- Di waktu ashar sampai matahari terbenam.
Ada beberapa solat yang mempunyai sebab, dan sebabnya terjadi sebelum waktu solat, contohnya:
- Solat gerhana
- Solat tahiyatul masjid
- Solat jenazah
- Solat istisqo
Solat adalah tiangnya agama, jadi kita harus benar-benar dalam ibadah ini. Penanda akan dilaksanakannya solat adalah adzan, dan yang mengumandangkan adzan disebut dengan muadzin. Ada beberapa syarat bagi muadzin, yaitu Islam, tamyiz, dan laki-laki. Kenapa Perempuan tidak boleh? Perempuan hanya boleh mengumandangkan iqomah, tidak dengan adzan.
"Berbicara ketika adzan dikumandangkan itu makruh," tegur Abi. Sejatinya hukum itu berputar berdasarkan alasan. Para ulama mengatakan bahwa mustahil jika hukum yang ada tidak disertai dengan alasan. "Orang yang berakal itu tidak hanya berpendapat, tetapi juga harus ada hujjah atau dalil," tutur Abi. Disunnahkan juga untuk membaca sholawat setelah adzan, dianjurkan juga agar yang adzan dengan yang iqomah itu orangnya sama. Dan perlu diketahui bahwa suara iqomah harus lebih rendah daripada adzan, disunnahkan juga untuk memberhentikan bacaan alqur'an ketika adzan dikumandangkan. "Antara adzan dengan iqomah dianjurkan untuk berdo'a. Karena do'a yang tidak akan ditolak adalah do'a diantara adzan dengan iqomah," begitu kata Abi Hamid. Kita juga dianjurkan untuk menghindari kegiatan bila adzan sudah tiba dan disunnahkan menjawab adzan, namun ketika sedang berada di toilet tidak usah menjawab adzan. Perlu digaris bawahi bahwa tradisi orang yang sholih itu adalah melaksanakan sunah, termasuk meluruskan barisan ketika hendak solat merupakan bagian dari sunnah.
      "Ngaji niku adalah menuntut ilmu, dan menuntut ilmu itu adalah amal akhirat. Namun, bisa menjadi amal dunia hanya karena salah niat," tegur Abi. Kami sedikit bingung dengan perkataan yang ditutur Abi, maksudnya amal akhirat dan amal dunia itu seperti apa? Maka abi dawuh, "Contohnya, ketika kita kuliah. Sejatinya kuliah itu adalah menuntut ilmu, berarti itu amal akhirat karena bertolibul ilmi. Namun, bisa jadi amal dunia karena niatnya hanya ingin mencari gelar." Kami semua mengangguk paham.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H