Namun, beberapa tantangan utama meliputi minimnya pelatihan guru untuk mengelola kelas inklusi dan keterbatasan sumber daya di sejumlah sekolah. Teknologi berperan penting dalam mengatasi kendala ini, memungkinkan siswa belajar sesuai ritme mereka sendiri dan mendapatkan umpan balik instan. Dengan pendekatan yang komprehensif dan inklusif, pendidikan matematika inklusi mendukung perkembangan holistik semua siswa dalam lingkungan belajar yang ramah dan mendukung. Dengan demikian, pendidikan matematika inklusi tidak hanya menitikberatkan pada aspek akademis, tetapi juga memperhatikan kebutuhan emosional dan sosial siswa. Hal ini bertujuan menciptakan lingkungan belajar yang holistik, mendukung, dan ramah bagi semua peserta didik (Endah Khairun Nisa, 2021).
REFERENSIÂ
Endah Khairun Nisa, Z. (2021). Kemampuan Imajinasi Matematis Siswa SLB Tunarungu
dengan Penerapan Model Discovery Learning Berbantuan Alat Peraga Manipulatif.
PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 4, 455--462. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/
Susilowati, T., Trisnamansyah, S., & Syaodih, C. (n.d.). Manajemen Pendidikan InklusiÂ
dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Kata kunci. http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H