Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak. Jumlah penduduk yang cukup besar tersebut tentunya harus didukung dengan kebutuhan energi yang harus mencukupi. Indonesia saat ini menggunakan energi sebagai berasal dari minyak bumi, dan hanya sedikit menggunakan beberapa sumber daya energi terbarukan.
Indonesia yang kaya akan energi terbarukan seperti air, surya, dan angin. Akan tetapi pengoptimalan pemanfaatan energi terbarukan tersebut memiliki biaya cukup besar untuk sistem operasional. Selain itu Indonesia juga energi terbarukan salah satunya dari flora dan fauna. Salah satu tumbuhan komoditas yang sering dibudidayakan adalah kelapa. Â
Beberapa bagian kelapa yang jarang diolah oleh masyarakat Indonesia adalah tempurung kelapa sehingga menjadi limbah organik. Tempurung kelapa tersebut ternyata dapat diolah menjadi suatu energi dengan memanfaatkannya menjadi briket. Briket mempunyai nilai kalori lebih tinggi sehingga nyala api lebih lama dan sedikit menghasilkan api, hal tersebut yang membedakan dengan arang yang tanpa diolah.
Proses pembuatan briket cukup mudah hanya membutuhkan bahan-bahan seperti limbah tempurung kelapa, tepung kanji sebagai perekat, limbah hasil ekstrak kayu manis yang memiliki aroma yang khas, dan air. Prosedur pembuatan briket tersebut, yakni:
Menimbang kurang lebih 94 gram limbah tempurung kelapa yang telah menjadi arang
Menimbang tepung tapioka sebanyak 2 gram
Ukur air yang akan ditambahkan sebanyak 75 ml
Tambahkan hasil ekstrak kayu manis sebanyak 5 gram
Campurkan bahan-bahan tersebut menjadi satu
Cetak dalam pipa yang telah disiapkan
Briket yang telah tercetak selanjutnya dikeringkan dengan angin-anginkan, dan briket telah jadi dan siap untuk digunakan.
Briket adalah salah satu pengganti energi yang cukup potensial dikarenakan memanfaatkan limbah, sehingga memiliki harga penjualan yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan dapat dijadikan ladang bisnis yang berpotensi bagi masyarakat. Berdasarkan hasil pengujian kalorimeter bomb di Laboratorium Kimia di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) briket tempurung kelapa mempunyai nilai kalori yang tinggi yaitu sebesar 9149,06 kal/g yang artinya semakin besar nilai kalori maka kualitas briket akan semakin bagus karena nyala api semakin lama.
Menurut Cesno Pereira, Raihan, Nadita, dan Erlinda selaku tim dalam pembuatan briket memberikan pendapat bahwa briket dapat memiliki potensi jual yang tinggi hingga dapat diekspor ke mancanegara, sehingga harapannya pengelolaan briket dapat dilakukan secara baik oleh usahawan dan mendapat dukungan oleh pemerintah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H