Mohon tunggu...
Nadirotun Nisa
Nadirotun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Gen Z Sebagai Agent of Chance Menuju Pembangunan Pertanian Berkelanjutan di Indonesia

14 Juni 2024   20:04 Diperbarui: 20 Juni 2024   15:23 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Yang dulunya pertanian identik dengan pekerjaan yang menguras tenaga karena dikerjakan dengan alat-alat sederhana, kini pertanian klasik sudah bertransformasi ke pertanian modern berbasis teknologi. 

Kini banyak Generasi Z (Gen Z ) di Indonesia yang tertarik dengan pertanian, sudah banyak yang sadar akan besarnya ketimpangan pangan di Indonesia dikarenakan supply-demand dari output pertanian yang tidak dapat tercukupi dengan baik. 

Sangat mungkin untuk Gen Z untuk menjadi agen perubahan yang mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan. Beberapa alasannya ialah : 

1. Kepedulian terhadap lingkungan: Gen Z umumnya lebih sadar akan masalah lingkungan dan dampak perubahan iklim dibandingkan generasi sebelumnya. Di sosial media yang menjadi dunianya Gen Z, di sana banyak sekali yang mendemonstrasikan perubahan iklim yang semakin buruk salah satunya dikarenakan menggunakan produk yang merusak lingkungan secara terus menerus, maka dari itu Gen z lebih cenderung memilih produk yang ramah lingkungan dan mendukung praktik pertanian yang berkelanjutan.

2. Kemahiran teknologi: Gen Z adalah generasi digital yang mahir menggunakan teknologi, dan mereka lebih cenderung mendukung praktik pertanian yang berkelanjutan dan memilih produk yang ramah lingkungan. Gen z dapat menggunakan kemahiran ini untuk menyebarkan informasi tentang pertanian berkelanjutan, mengembangkan aplikasi dan platform untuk membantu petani, dan menghubungkan pelanggan dengan produk pertanian lokal yang berkelanjutan. 

3. Kewirausahaan: Gen Z memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi dan ingin membuat perubahan di dunia pertanian Indonesia. Gen z dapat memulai usaha pertanian berkelanjutan sendiri atau bekerja dengan perusahaan yang mempromosikan praktik pertanian berkelanjutan.

4. Jaringan sosial: Gen Z memiliki jaringan sosial yang luas di media sosial dan platform online lainnya. Gen Z  dapat menggunakan platform ini untuk menyebarkan kesadaran tentang pentingnya pertanian berkelanjutan dan menginspirasi orang lain untuk terlibat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun