-Sejarah dimulainya filsafat dakwah
Awal mula sejarah filsafat dakwah berhubungan erat dengan perkembangan ilmu-ilmu keislaman lainnya, seperti filsafat Islam dan teologi Islam (kalam). Pada abad-abad awal Islam, terutama selama era klasik, para pemikir Muslim mulai merumuskan prinsip-prinsip dasar dakwah dengan pendekatan yang tidak hanya praktis tetapi juga filosofis.Â
Tokoh-tokoh utama seperti Al-Farabi, Al-Ghazali, dan Ibn Rushd memberikan kontribusi penting dalam mengembangkan pemikiran dakwah yang filosofis, Para ulama klasik mengembangkan teori dakwah yang mengintegrasikan akal dan wahyu. Mereka berargumen bahwa dakwah yang efektif harus mampu menggabungkan pemahaman rasional dengan wahyu Ilahi, sehingga menciptakan sebuah pendekatan yang menyeluruh dan harmonis dalam menyampaikan pesan agama.
-Perkembangan Teori-Teori Dakwah dalam Konteks SejarahÂ
Dalam sejarah dakwah, teori-teori dakwah mengalami perkembangan yang signifikan. Pada periode klasik, teori dakwah banyak dipengaruhi oleh pendekatan teologis yang didasarkan pada pemahaman literal terhadap teks-teks agama.
.Dakwah klasik
Pada era ini, dakwah lebih difokuskan pada penyampaian pesan agama secara langsung kepada masyarakat. Berdasarkan karya Dr. Ahmad Syafi'i dalam Metode Dakwah dalam Perspektif Filsafat (2019), teori dakwah pada periode ini berfokus pada aspek normatif, di mana dakwah dipandang sebagai kewajiban agama yang harus dilakukan oleh setiap MuslimÂ
.Dakwah modern
Dakwah modern adalah dakwah yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi dan keadaan masyarakat modern, baik dari segi materi, metode, dan media yang akan digunakan, untuk mencapai tujuan dakwah yang efektif di era modern maka Juru dakwah seyogainya adalah orang yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, menyampaikan materi atau isi pesan dakwah yang aktual, dengan menggunakan metode yang tepat dan relevan dengan kondisi Masyarakat modern, serta menggunakan media komunikasi yang sesuai
.Dakwah kontemporer
Pada era kontemporer, teori-teori dakwah semakin berkembang dan melibatkan beragai pendekatan, termasuk pendekatan interdisipliner yang menggabungkan filsafat, ilmu komunikasi, sosiologi, dan politik, Maka dakwah kontemporer yang memanfaatkan teknologi modern lebih banyak manfaatnya dari pada dakwah kultural yang masih harus menyesuaikan dengan kondisi budaya masing-masing daerah. Materi dakwah yang tepat untuk menghadapi masyarakat modern ini adalah materi kajian yang bersifat tematik. Artinya Islam harus di kaji dengan cara mengambil tema tema tertentu yang sesuai dengan tuntutan zamanÂ
- Kontribusi Filsafat Dakwah terhadap Keilmuan DakwahÂ
Filsafat dakwah memiliki kontribusi yang besar terhadap pengembangan keilmuan dakwah, terutama dalam hal memberikan dasar pemikiran yang kuat bagi pelaku dakwah:
-Pengembangan Metode DakwahÂ
Filsafat dakwah membantu mengembangkan metode-metode dakwah yang lebih rasional dan sistematis. Dengan pendekatan filosofis, metode dakwah tidak lagi bersifat dogmatis, tetapi lebih adaptif terhadap perkembangan zamanÂ
-Penyatuan Ilmu Dakwah dengan Ilmu-Ilmu LainÂ
Filsafat dakwah berkontribusi dalam menyatukan ilmu dakwah dengan ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, psikologi, dan ilmu komunikasi
-Pembentukan Karakter Dakwah yang Humanis
filsafat dakwah menekankan pentingnya penghargaan terhadap martabat manusia dalam setiap proses dakwah, sehingga dakwah tidak hanya bersifat mengajak, tetapi juga memberdayakan.
Nama: M. Nadir Irfan
NIM:11230530000134
kelas:MD3D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H