Pernahkah kalian mendengar istilah catcalling?
Catcalling adalah sebutan bagi gangguan gangguan verbal di jalanan. Perbuatan ini tentunya sangat mengganggu dan membuat siapapun yang mengalaminya akan merasa tidak nyaman, dan terancam. Korban catcalling mayoritas perempuan, walau tak jarang laki-laki juga bisa menjadi korba catcalling.
 catcalling didefinisikan sebagai siulan, panggilan dan komentar yang bersifat seksual dari seorang laki-laki kepada perempuan yang lewat dihadapannya. Catcalling akan berkembang menjadi street harassment, yakni bentuk pelecehan seksual yang dilakukan di tempat umum.Â
Di beberapa negara,tindakan catcalling ini merupakan tindakan yang melanggar hukum. dan pelakunya dapat dijatuhi hukuman, mulai dari denda yang cukup tinggi hingga ancaman kurungan. Sejauh ini, terdapat enam negara yang sudah memiliki undang-undang yang mengatur pelecehan jalanan, yaitu Belgia, Portugal, Argentina, Kanada, New Zealand dan Amerika Serikat. Namun, hingga saat ini,hukum pelecehan seksual di Indonesia masih fokus pada pelecehan seksual secara fisik saja.
Fenomena catcalling juga sering dihubungkan dengan pakaian si wanita yang terbuka sehingga menantang laki laki untuk mengomentarinya. padahal ada jurnal yang menyebut negara negara dengan wanita berpakaian tertutup (menggunakan cadar), seperti Mesir dan Lebanon, juga tidak terhindar dari catcalling. Dengan kata lain, hubungan antara catcalling dengan stereotype cara berpakaian wanita hanya mengada-ada untuk dijadikan pembenaran otak kotor dalam diri pelaku catcalling tersebut. Apa pun bentuknya, catcalling harus dihentikan karena dapat mengakibatkan terganggunya kesehatan mental para korban yang mengalaminya.
Lalu apa sajakah dampak dari catcalling pada wanita?
Sayangnya, meski banyak wanita yang merasa tidak nyaman atau bahkan marah ketika mengalami catcalling, mereka cenderung tidak melawan. sebaliknya, yang mereka lakukan hanyalah menghindari kemungkinan berulangnya catcalling atau hanya pura pura mengacuhkannya.
Padahal jika mereka terus mengalami catcalling, tentunya akan ada dampak dampak yang tak menguntungkan, seperti :
- Muncul perasaan 'terancam' ketika berada di tempat umum.
- Wanita kian merasa tidak aman dan paranoid.
- Terus-menerus mendapat catcalling juga dapat mengakibatkan wanita menerima bahwa dirinya hanyalah objek, bukan wanita yang berhak bersuara atas keinginannya sendiri.
Efek buruk itu akan semakin terasa ketika Anda merasa tidak nyaman dengan catcalling, namun berpura-pura acuh. Jika Anda terus menghindar dari masalah, maka efek buruk catcalling akan semakin menghantui sehingga membuat Anda terus-menerus menyalahkan diri sendiri atas kesalahan yang dilakukan oleh orang lain.Sebaliknya, efek buruk pada psikologis wanita itu bisa diminimalisir ketika wanita mengabaikan catcalling yang dilakukan oleh laki-laki tak dikenal. Lebih bagus lagi jika wanita tersebut mau 'melawan' pelaku catcalling agar ia tidak melakukan hal yang sama pada Anda atau wanita lainnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H