Atas segala pengaruh dari penggunaan ChatGPT, seharusnya sebagai mahasiswa kita bisa memanfaatkan teknologi AI seperti ChatGPT dengan baik. Di mana mahasiswa harus bisa mengevaluasi setiap informasi yang didapat dari ChatGPT dengan mengetahui dan mencari kebenaran dari data-data yang didapatkan.
Penggunaan ChatGPT juga bisa dijadikan sebagai landasan pemikiran yang nantinya akan dikembangkan dengan pemikiran yang kritis, bukan sebagai pemikiran final. Agar informasi-informasi yang didapatkan nantinya bisa dipertanggungjawabkan dengan baik. Dengan kata lain, ChatGPT digunakan sebagai mitra belajar yang membantu proses pembelajaran, bukan sebagai solusi final dalam penyelesaian tugas yang dimiliki.
Cara lainnya adalah dengan meningkatkan intensitas diskusi dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Dengan cara ini, mahasiswa bisa mengembangkan pengetahuan mereka juga kemampuan mereka dalam berkomunikasi dan berpikir kritis mengenai masalah-masalah yang dihadapi. Selain itu, dengan metode diskusi ini mahasiswa dapat bertukar ide dan mengkritisi opini satu sama lainnya. Sehingga kemampuan berpikir mereka dapat berkembang, juga mereka lebih percaya diri dalam menyampaikan pemikiran-pemikiran yang mereka miliki, dibandingkan hanya mengandalkan ChatGPT dan dengan menelan informasi-informasi yang didapatkan dari ChatGPT secara mentah-mentah, tanpa ditelaah terlebih dahulu.
Selain berpikir kritis, literasi teknologi juga menjadi kunci utama yang mampu membawa mahasiswa    terlepas       dari    ketergantungan       dalam  penggunaan   ChatGPT.     Di     mana ketersediaan informasi di internet yang berlimpah, mahasiswa harus bisa membedakan informasi mana yang valid dan tidak valid. Sehingga kemungkinan terjadinya bias informasi    dapat   diminimalisir   dan    tugas-tugas    yang   diselesaikan   juga   dapat dipertanggungjawabkan.
Meskipun ChatGPT memiliki banyak keuntungan untuk belajar, penggunaan yang salah dapat mengganggu kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Menurunnya keinginan untuk belajar, ketergantungan pada jawaban instan, dan ketidakmampuan untuk memvalidasi informasi adalah masalah besar. Akibatnya, siswa harus berhati-hati saat menggunakan ChatGPT, di mana mereka harus menggunakannya sebagai bantuan, bukan sebagai pengganti proses berpikir kritis. Oleh karena itu, teknologi ini dapat digunakan secara optimal tanpa mengorbankan kemampuan untuk berpikir kritis, yang sangat penting dalam dunia profesional dan akademik.
DAFTAR PUSTAKA
Husnaini, M. & Makrifatul Madhani, L. (2024) Perspektif Mahasiswa terhadap ChatGPT dalam Menyelesaikan Tugas Kuliah.
Romlah, Padli, F., Angelia Azizah, H., Istiqomah, N. (2023) Peran ChatGPT dalam Pengalaman Belajar Mahasiswa di Universitas Negeri Makassar.
O Manurung, A C Destiani, J Sugiarto, A T A Lolo, K Chai. (2023) Identifikasi Pengaruh Penggunaan ChatGPT terhadap Kemampuan Berfikir Mahasiswa di Universitas Atma
Jaya Yogyakarta Prodi Sistem Informasi Angkatan 2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI