Pendidikan merupakan unsur pokok yang ada di dalam kehidupan manusia, tanpa adanya pendidikan kehidupan manusia tidak akan bisa berkembang dengan baik. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara, pendidikan merupakan tuntunan tumbuh dan berkembangnya anak. Untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas, maka kita harus menciptakan generasi yang berkualitas pula. Generasi yang berkualitas ini dapat dibentuk dari anak-anak usia dini.
Tidak bisa dipungkiri bahwa orang tua adalah orang yang paling dekat dengan anak. Orang tua juga berperan sebagai lingkungan pertama dan utama di dalam kehidupan anak. Mereka adalah pendidik pertama yang ditemui anak di rumah, karena nyatanya sebelum anak mengenal pendidikan di sekolah orang tualah yang memperkenalkan pendidikan kepada mereka. Salah satunya dalam hal pendidikan pada usia dini.
Menurut Ahmad Susanto mengutip pendapat Bacharuddin Musthafa, anak usia dini merupakan anak yang berada pada rentang usia antara satu hingga lima tahun. Masa inilah yang dikenal dengan istilah “golden age”. Seperti yang dikemukakan oleh Feldman dalam Asmani (2009: 24) bahwa masa balita merupakan masa emas yang tidak akan berulang, karena merupakan masa paling penting dalam pembentukan dasar-dasar kepribadian, kemampuan berpikir, kecerdasan, keterampilan, dan kemampuan bersosialisasi. Masa ini juga ditandai dengan berkembangnya jumlah dan fungsi sel-sel saraf otak anak.
Oleh karena itu, masa “golden age” sangat penting bagi anak untuk perkembangan intelektual, emosi, dan sosial di masa mendatang.
Setiap anak memerlukan pendidikan yang layak untuk meningkatkan taraf hidup sehingga memerlukan peran serta orang tua di dalam pendidikannya. Pada dasarnya, peran serta orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan anak. Orang tua tidak boleh menganggap bahwa pendidikan yang mereka berikan di dalam keluarga tidaklah penting, karena itu merupakan fundamental yang harus orang tua berikan kepada anak. Kedua orang tua juga dituntut untuk dapat mengarahkan dan mendidik anak agar dapat menjadi generasi-generasi yang sesuai dengan tujuan hidup manusia.
Dalam menjalankan perannya di dalam pendidikan, orang tua perlu untuk terus- menerus berperan aktif dalam memberikan dorongan, bimbingan, dan memfasilitasi kegiatan pembelajaran di sekolah. Diluar pembelajarannya di sekolah, anak-anak juga membutuhkan peran aktif orang tua untuk memberikan motivasi belajar ketika di rumah. Hal ini bertujuan demi tercapainya pendidikan anak yang baik. Bukan hanya itu, orang tua juga wajib memberikan pendidikan agama dan sosial kepada anak-anaknya.
Sayangnya, sampai saat ini masih banyak orang tua yang menyerahkan sepenuhnya tentang pendidikan anak kepada sekolah. Alasannya cukup beragaram, mulai dari karena kesibukan kerja hingga tidak adanya waktu untuk mengajari anak. Padahal, dibutuhkan kerja sama antara pendidikan yang diterima anak di sekolah serta pendidikan yang diberikan oleh orang tua. Ketahuilah bahwa peran serta orang tua dalam pendidikan anak merupakan kunci sukses orang tua dalam membentuk kepribadian anak.
Peranan orang tua dalam pendidikan pada anak usia dini tidak semua dilaksanakan.
Terlihat dari data berdasarkan Komnas anak tahun 2006 bahwa terjadi 1.124 kekerasan pada anak diantaranya 485 kekerasan seksual, 433 kekerasan fisik, dan 106 kekerasan psikis. Dari jumlah tersebut 23,95% kejahatan pada anak terjadi di dalam keluarga seperti kekerasan fisik yang dilakukan orang tua pada anak, penelantaran anak, kekerasan seksual pada anak usia dini, bahkan tidak sedikit orang tua yang tega membunuh anak balita (Novrinda. Kurnia, Nina dan Yulidesni, 2017).
Melihat hal tersebut, sangat diperlukan peran serta dari seluruh kalangan baik dari pemerintah, masyarakat, dan yang paling utama adalah dari orang tua. Orang tua yang berperan baik akan membentuk anak menjadi pribadi yang baik. Begitu pula sebaliknya, peran serta orang tua yang kurang baik akan membentuk pribadi anak yang kurang baik juga. Anak yang tidak mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang penuh dari orang tuanya cenderung putus sekolah, gagal naik kelas, dan memiliki masalah perilaku yang buruk.
Jadi, apakah anda siap untuk mendidik anak-anak anda kelak? Tentunya semua orang tua menginginkan anak-anaknya memiliki kesuksesan dalam hidup, menjadi orang yang baik, dan berguna. Namun untuk mendapatkan hasil yang maksimal tidaklah mudah, melainkan membutuhkan pengasuhan dan pendidikan yang terbaik pula. Ingatlah bahwa pada masa keemasan atau “golden age” anak merupakan peniru dan pengingat yang handal. Maka dari itu, berikanlah pengasuhan dan pendidikan yang terbaik agar anak dapat menjadi pribadi yang baik pula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H