Mohon tunggu...
Nadira Novanda Rahmawati
Nadira Novanda Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Uiversitas Islam Sultan Agung

suka traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bela Negara Untuk Kemakmuran Bangsa Dakam Membentuk Generasi Muda Yang Cinta Tanah Air

18 Desember 2024   17:16 Diperbarui: 18 Desember 2024   17:16 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan  yang dihadapi oleh setiap bangsa terus berubah seiring dengan perkembangan zaman. Dinamika globalisasi dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi menciptakan tantangan baru bagi bangsa Indonesia Kondisi ini harus disikapi dengan bijak melalui upaya bela negara yang kuat dan berkelanjutan. Universitas Islam Sultan Agung Semarang  melalui berbagai program pendidikannya turut berkontribusi dalam membentuk generasi muda yang memiliki semangat bela negara untuk menjaga ketahanan nasional

Kemajuan teknologi, seperti dalam era revolusi industri 4.0, membawa disrupsi di berbagai aspek kehidupan. Selain memberikan manfaat signifikan bagi pertumbuhan ekonomi, teknologi juga menimbulkan ancaman yang bersifat multidimensi. Bentuk ancaman ini tidak hanya datang dalam dimensi fisik seperti serangan militer, tetapi juga non-fisik, seperti perang ideologi, budaya, dan siber. Dalam menghadapi hal tersebut, bela negara menjadi sebuah keharusan guna membentuk ketahanan nasional yang kuat serta memajukan kemakmuran bangsa

Bela negara bukan hanya tanggung jawab aparatur keamanan, melainkan kewajiban seluruh elemen bangsa. Konsep ini mencakup upaya mempertahankan negara dari segala bentuk ancaman, baik internal maupun eksternal. ketahanan berarti kemampuan bangsa untuk bertahan dan melanjutkan perjuangan dalam mencapai tujuan nasional. Oleh karena itu, pemahaman dan implementasi konsep bela negara perlu ditanamkan sejak dini melalui pendidikan formal dan non-formal.

Ancaman non-fisik seperti perpecahan ideologi dan penyebaran informasi palsu melalui media sosial menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Ketahanan nasional sebagai sebuah kondisi dinamis menuntut setiap individu untuk memiliki ketabahan, kegigihan, dan kesadaran terhadap pentingnya persatuan bangsa. Ketahanan nasional harus dilihat sebagai konsepsi, kondisi, dan strategi yang terintegrasi. Artinya, seluruh aspek kehidupan baik alamiah maupun sosial (asta gatra) harus diperkuat untuk menghadapi berbagai ancaman tersebut

Dalam menghadapi tantangan era globalisasi, diperlukan strategi yang mengintegrasikan seluruh aspek kehidupan. Hal ini sejalan dengan ajaran asta gatra yang mencakup aspek alamiah (geografi, demografi, dan sumber daya alam) serta aspek sosial (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan). Bela negara sebagai wujud nyata dari ketahanan nasional harus menjadi prioritas bersama agar Indonesia mampu menghadapi ancaman dan hambatan dari dalam maupun luar negeri.

Sebagai bagian dari masyarakat global, Indonesia tidak bisa menghindari perubahan dan tantangan zaman. Namun, dengan semangat bela negara, ketahanan nasional yang kuat dapat terwujud demi mencapai kemakmuran bangsa. Melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian, Universitas Islam Sultan Agung Semarang berperan aktif dalam mencetak generasi penerus yang siap menjaga kedaulatan negara. Informasi terkait program bela negara dan pendidikan kebangsaan dapat ditemukan di

Konsep bela negara tidak hanya terbatas pada aspek militer, melainkan mencakup berbagai dimensi kehidupan, seperti ideologi, ekonomi, politik, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. ketahanan nasional harus dilihat melalui lima dimensi tersebut. Jika ketahanan di semua aspek ini kuat, maka bangsa Indonesia akan mampu menghadapi , baik dari dalam maupun luar negeri. Dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0, Universitas Islam Sultan Agung Semarang melalui program akademik dan pengembangan karakter dapat menjadi garda terdepan dalam mempersiapkan generasi muda yang siap membela negara. Informasi lebih lanjut mengenai program tersebut dapat diakses melalui Universitas Islam Sultan Agung

Ketahanan ideologi merupakan pilar penting dalam bela negara. Ideologi Pancasila menjadi fondasi bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus menjadi pedoman dalam menyaring pengaruh ideologi asing yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Jika ketahanan ideologi lemah, maka akan memicu perpecahan dan memudahkan ancaman dari luar untuk merusak persatuan nasional

Bela negara tidak hanya dimaknai sebagai tugas militer semata, melainkan sebuah upaya kolektif yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Menurut Pasal 27 Ayat 3 Undang Undang Dasar 1945, setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara. Hal ini menunjukkan bahwa bela negara adalah kewajiban bersama, bukan hanya tugas aparat militer Universitas Islam Sultan Agung Semarang melalui program pendidikannya juga turut berperan dalam menanamkan nilai-nilai bela negara kepada generasi muda, khususnya dalam membangun karakter yang disiplin, tangguh, dan cinta tanah air .

Dimensi ketahanan nasional, mencakup ideologi, ekonomi, politik, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. Bela negara berperan besar dalam membangun dimensi tersebut. Dari segi ideologi, Pancasila sebagai dasar negara harus senantiasa menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Generasi muda harus mampu menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam keseharian untuk mencegah pengaruh ideologi asing yang dapat mengancam keutuhan negara republik indonesia.

Selain itu, ketahanan ekonomi juga menjadi aspek penting dalam upaya bela negara. Demokrasi ekonomi yang berpihak pada kesejahteraan rakyat harus terus diperkuat. Hal ini dapat diwujudkan melalui pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah Umkm, serta mendorong kemandirian ekonomi nasional. Dengan ekonomi yang stabil, bangsa Indonesia akan mampu menghadapi berbagai ancaman ekonomi global. Dalam hal ini, peran generasi muda sebagai motor penggerak ekonomi harus diperkuat melalui pendidikan berkualitas seperti yang ditawarkan oleh Universitas Islam Sultan Agung Semarang .

Daftar Pustaka

Azzaria, S. (2021). Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Meningkatkan Kesadaran Bela Negara Pada Generasi Milenial. Diktum: Jurnal Syariah dan Hukum, 19(1), 57-74.

Ngatourrohman, A., Fitria, J., Nisa, K., & Shobrina, N. (2024). Menguatkan Ketahanan Nasional Bangsa Dengan Upaya Bela Negara. Jurnal Inovasi Pendidikan, 7(5).

Nudin, B. (2020). Konsep Pendidikan Islam Pada Remaja di Era Disrupsi Dalam Mengatasi Krisis Moral. Literasi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 11(1), 63-74.

Lestyaningrum, I. K. M., Trisiana, A., Safitri, D. A., & Pratama, A. Y. (2022). Pendidikan global berbasis teknologi digital di era milenial. Unisri Press.

Nitit, Y. W., & Saksono, M. S. (2023). Prinsip dan dinamika sistem pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keikutsertaan rakyat. Jurnal Mahatvavirya, 10(1), 1-14.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun