Belajar sebagai proses hubungan stimulus-respons-reinforcement dianggap sebagai hasil penelitian yang belum dianggap memuaskan oleh para ahli sebagaimana telah banyak dijelaskan.Â
Mereka mengatakan bahwa tingkah laku seseorang senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan seseorang terlibat langsung dalam situasi itu dan memperoleh insight untuk pemecahan masalah.Â
Sehingga para tokoh kognitif sepakat bahwa tingkah laku seseorang lebih bergantung kepada insight terhadap hubungan-hubungan yang ada dalam situasi.
Mereka memberi tekanan pada organisasi pengamatan atas stimulus di dalam lingkungan serta factor factor yang memengaruhi pengamatan.Teori belajar kognitif juga masih terklasifikasi sendiri beberapa teori yang termasuk teori kognitif adalah :
- Teori Gestalt (Kofka, 1935; Kohler, 1968; Wertheimer, 1945)
- Teori Perkembangan Kognitif (Jean Piaget)
- Teori Medan (Lewin, 1942)
- Â Teori Belajar Bruner
- Â Teori Belajar Ausubel
- Teori Belajar Gagne (Robert M. Gagne)
- Teori Belajar Self-regulated Learning menurut Zimmerman
Teori belajar kognitif juga memiliki ciri ciri penting yakni :
- Mementingkan apa yang ada pada diri si belajar (nativistic)
- Mementingkan keseluruhan (wholistic)
- Mementingkan peranan fungsi kognitif
- Mementingkan keseimbangan dalam diri pelajar (dynamic equilibrium)
- Mementingkan kondisi yang ada pada waktu kini (sekarang)
- Mementingkan pembentukan struktur kognitif
- Pemecahan masalah memiliki ciri khas yakni insight
Teori Gestalt dari Kofka, Kohler, dan Wertheimer
Gestat artinya susunan (konfigurasi) atau bentuk pemahaman atas situasi perangsangnya.Teori kohler menekankan pentingnya proses mental yang didasarkan pada anggapan bahwa subjek itu beraksi pada keseluruhan yang bermakna.Menurut kohler belajar dirumuskan sebagai kostelasi stimulus,organisasi, dan rekasi.Kohler juga mengemukakan konsep pemahaman (insight).Temuan kohler berawal dari bidang persepsi yang disusun dalam berbagai hukum gestalt dalam pengamatan.Hukum pengamatan adalah :
- Hukum Pragnanz
Hukum ini menyatakan bahwa organisasi psikologi cenderung selalu bergerak kea rah keadaan Pragnanz yaitu keadaan penuh arti.Hal ini didasarkan pada jika seseorang melakukan pengamatan maka ia akan mengamati dan mengatur kesan pengamatannya sedemikian rupa sehingga pengelompokan objek memiliki arti pengaturan tertentu yakni bentuk,warna dan ukuran.
- Hukum kesamaan (Low of Similarity) Hal yang sama dalam bentuk warna ukuran gerak dan sebagainya cenderung unruk membentuk gestalt.Contohnya orang orang yang pada umumnya cenderung untuk mengamati deretan tegak lurus yang disebut kesatuan Gestalt.
- Hukum keterdekatan (Low of Proximity)
Hukum ini menyatakan bahwa hal yang saling berdekatan cenderung membentuk gestalt.
- Hukum ketertutupan (Low of Closure)
Pada hukum ini dikemukakan bahwa hal yang tertutup cenderung membentuk gestalt.
- Hukum Kontinuitas (Low of Good Countinoution)
Hal yang yang baik dan bersifat kontinuitas baik lebih cenderung membentuk gestalt
- Hukum Kontras
Perbedaan yang jelas jelas terjadi karena ada salah satu unsur yakni kontras
- Hukum Kesatuan Gambar dan Latar Belakang
Objek pokok sangat berkaitan erat dengan latar belakang.Mana yang menjadi objek dan latar belakang merupakan hal yang objektif tergantung dari setiap individu.Objek dan latar belakang saling memberi arti.
- Hukum bentuk Gambaran
Bentuk merupakan suatu keutuhan yang lebih tinggi daripada unsur yang menghasilkannya.Keutuhan yang dimaksud yakni struktur yang mengandung arti.
- Hukum KetetapanÂ
Hukum menyatakan bahwa ada kecenderungan orang mengenal objek sebagai suatu hal yang konstan.
Teori Perkembangan Kognitif (Jean Piaget)
Piaget menemukan teori ini Ketika dia memiliki kesan atas sikap para peserta didik dalam memahami dunianya.Kebutuhan dalam diri seseorang merupakan hal yang selalu berperan aktif dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar.Interaksi yang sering dengan lingkungan sekitar akan menumbuhkan suatu pengetahuan.Menurut Piaget proses berpikir sebagai aktivitas gradual dari fungsi intelektual dari konkret menuju abstrak.Piaget juga mengemukakan bahwa manusia memiliki pola tingkah laku yang dapat di ulang ulang atau dapat disebut Scheme.Scheme juga memiliki keterkaitan dengan beberapa hal yakni :
- a. Refleks pembawaan seperti bernafas,makan dan minum,
- b. Scheme mental,misalnya scheme of operation atau pola tingkah laku yang dapat diamati.
- c.Organisasi,Suatu kecakapan seseorang dalam Menyusun proses fisik dan psikis dalam bentuk sistem yang koheren.
- d.Adaptasi yakni individu dan lingkungannya,adaptasi juga memiliki 2 proses yakni Asimilasi dan Akomodasi.
Struktur kognitif terdiri dari tahap Perkembangan kognitif-berpikir-sejalan dengan pertumbuhan biologis.Piaget juga mengungkapkan aspek perkembangan intelektual terbagi menjadi 3 yakni :
- Struktur : Hubungan fungsional antara fisik,mental dan pola piker logis anak
- Isi : Pola perilaku anak terhadap respon yang diberikan pada berbagai masalah dan kondisi yang dihadapi.
- Fungsi : 1.Proses Fundamental yang terjadi dalam interaksi lingkungan
- 2.Cara bagaimana pengetahuan itu disusun
- 3.Perbedaan kualitas berpikir pada setiap perkembangan
Menurut Piaget perkembangan kognitif adalah hal yang dapat didefinisikan secara kuantitatif.Piaget menyimpulkan bahwa daya piker atau kekuatan mental anak yang berbeda usia akan menyebabkan perbedaan secara kualitatif.Jean Piaget juga terkenal dengan teori intelektual tahap perkembangan yakni :
- Sensori Motorik : 0 s.d 2 tahun
- Ciri pokoknya yakni perkembangan yang didasarkan pada tindakan dan dilakukan secara bertahap selangkah demi selangkah.
- Pra-Operasional : 2 s.d 7 tahun
- Pada tahap ini ciri pokoknya yakni penggunaan symbol atau tanda Bahasa dan mulai muncul perkembangan konsep konsep intuitif.
- Operasional Konkret : 7 s.d 11 tahun
- Mulai menggunakan aturan yang jelas dan di tandai dengan re versible dan kekekalan.
- Operasional Formal : 11 tahun ke atas
- Anak mampu berpikir abstrak dan logis dengan menggunakan pola berpikir kemungkinan.
Menurut Jean Piaget ada beberapa factor yang mendukung perkembangan intelektual yakni :
- Kedewasaan (Maturation)
- Pengalaman Fisik ( Physical experience )
- Pengalaman logika-matematik (Logico Mathematical experience)
- Transmisi Sosial ( Social Transmission)
- Pengaturan diri ( Self Regulation)
Teori ini menyatakan bahwa belajar tidak hanya tentang stimulus dan respons namun juga melibatkan tingkah laku serta di tentukan oleh persepsi serta pemahaman tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajar.Teori ini berpandangan belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup berbagai aspek seperti ingatan,pengolahan informasi,emosi dan aspek kejiwaan lainnya. Perkembangan kognitif juga bergantung pada akomodasi.Oleh karena itu siswa harus diberi area baru agar mereka belajar.Teori ini juga memiliki beberapa prinsip pendekatan sebagai berikut :
- Mementingkan proses daripada hasil
- Tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajar
- Belajar merupakan perubahan persepsi yang tidak hanya dilihat dari perubahan tingkah laku
- Mempelajari suatu hal secara terpisah dapat menghilangkan maknanya
- Belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup aspek ingatan,retensi,pengolahan informasi,emosi dan aspek lain
- Belajar melibatkan aktivitas berpikir yang sangat kompleks
- Kegiatan pembelajaran lebih banyak melibatkan siswa aktif sangat penting
- Materi belajar disusun dari pola hal sederhana menuju kompleks.
Teori Medan Kurt Lewin
Teori Lewin disebut juga dengan Cognitive Field yang menitikberatkan pada kepribadian dan psikologi sosial.Pada hakikatnya setiap individu berada di suatu kekuatan yang bersifat psikologis yang biasa disebut Life Space.Life Space mencakup perwujudan lingkungan dimana individu bereaksi,fungsi kejiwaan yang dimiliki dan objek material yang dihadapi.Menurut teori ini belajar berlangsung sebagai akibat dari perubahan dalam struktur kognitif.Teori ini juga menitikberatkan pada motivasi daripada reward. Â
Teori Belajar Brunner
Teori ini lebih menekankan pada pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang.Bruner juga memiliki cara belajar yang disebut discovery learning,yakni murid membuat bahan yang dipelajari dengan suatu bentuk akhir.Prosedur ini berbeda jauh dengan cara guru yang memberikan penejelasan atau murid harus mempelajari semu bahan yang di siapkan guru.Metode penyajian yang digunakan brunner yakni bahan pengajaran yang sesuai dengan tingkat kemajuan anak.Brunner menyatakan tingkat kemajuan anak terhadap beberapa tingkatan ytakni :
- Representasi Sensasi (Enactive)
- Represntasi Konkret ( Iconic )
- Representasi Abstrak ( Symbolic )
Teori ini mengatakan bahwa kurikulum suatu mata pelajaran harus ditentukan berdasarkan hal yang dapat dicapai berdasarkan prinsip yang memberikan struktur bagi mata pelajran itu sendiri.Brunner juga mengatakan bahwa dari suatu prinsip dapat terbentuk kedisiplinan dan memungkinkan siswa untuk mempelajari konsep dalam Bahasa yang dimengerti atau yang sering disebut The Act Of Discovery Brunner :
- Adanya kenaikan secara berkala dalam bidang potensial
- Murid yang mempelajari merupakan bentuk menguasai metode discovery learning
- Murid lebih banyak mengingat informasi
Atau discovery learning juga bisa dikatakan sebagai memahami konsep,arti dan hubungan melalui proses intuitif dan akhirnya sampai pada tahap akhir yakni kesimpulan.
Teori Belajar Bermakna Ausubel
Menurut teori ini belajar merupakan hal yang berbentuk asimilasi bagi siswa.Materi yang dibawakan harus di asimilasikan dengan pengetahuan yang sudah di miliki siswa dalam bentuk struktur kognitif.Teori ini memusatkan pada hal baru atau pengetahuan batru merupakan perkembangan kognitif yang harus dimiliki oleh siswa.MEnurut teori ini proses belajar dapat berjalan dengan baik jika materi baru dapat beradaptasi dengan struktur kognitif yang dimiliki seseorang.
Teori Belajar Robert M.Gagne
Teori mengatakan bahwa belajar merupakan hal yang kompleks dimana seseorang akan memperoleh keterampilan,pengetahuan,sikap dan nilai.Menurut teori ini belajar meliputi 3 komponen yakni :
- Kondisi Internal
- Kondisi Eksternal
- Hasil Belajar
Belajar adalah hasil interaksi antara stimulus dari lingkungan melalui proses kognitif yang nantinya akan menghasilkan kapabilitas atau kecakapan yang meliputi verbal,keterampilan,intelektual,siasat kognitif,keterampilan motorik,dan sikap.Untuk mewujudkan kapabilitas tersebut teori menyatakan proses pembelajaran harus melewati 3 fase yakni :
- Persiapan Belajar
Mengarahkan Perhatian (attending)
Pengharapan (expectancy)
Mendapatkan Kembali Informasi (retrieval)
- Pemerolehan dan Performansi
Persepsi Selektif atas Sifat Stimulus
Sandi Semantik
Retrieval dan Respons
Penguatan
- Tahap Alih Belajar
Pengisyaratan (Retrieval)
Pemberlakuan secara umum ( Generelizability)
Adapun 5 jenis Kapabilitas yakni :
- Keterampilan Intelektual
Belajar keterampilan intelektual sudah dimulai sejak sekolah dasar (SD). Secara berurutan keterampilan intelektual ini dimulai dari diskriminasi, konsep-konsep konkret, konsep-konsep terdeinisi, aturan[1]aturan tingkat tinggi (komplek), dan pemecahan masalah.
- Strategi Kognitif
Proses untuk memilih,mengubah cara cara memberikan perhatian,belajar,mengingat dan berpikir.
- Informasi Verbal
Informasi verbal diperoleh sebagai hasil belajar dan juga kata yang di ucapkan oleh orang dan lain sebagainya yang bertujuan untuk mengetahui makna dari informasi yang diperoleh.
- Sikap -- Sikap
Sikap merupakan suatu pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang terhadap benda kejadian dan lainnya
- Keterampilan Motorik
Keterampilan ini mencakup kegiatan fisik dan keterampilan intelektual yang sering di terapkan pada masa sekolah.
Fase atau kejadian dalam belajar dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Fase Motivasi
- Fase Pengenalan
- Fase Perolehan
- Fase Retensi
- Fase Pemanggilan
- Fase Generalisasi
- Fase Penampilan
- Fase Umpan Balik
 Teori Belajar Self-regulated Learning menurut Zimmerman
Menurut teori ini kemampuan utama yang harus dimiliki pada teori ini adalah kemampuan untuk menjadi partisipan yang aktif secara metakognisi,motivasi,dan perilaku di dalam proses belajar.Komponen dari teori ini terdari dari :
- Metakognisi
- Manajemen Usaha
- Kognisi
- Motivasional
Strategi self regulated learning terklasifikasi menjadi 2 yakni :
- Strategi Kognitif (Proses Informasi )
- Strategi Metakognitif (Kesadaran,pengetahuan dan control kognisi)
Strategi Pembentukan Self Regulated Learning :
1.Goal setting
2.Planning
3.Self Motivation
4.Attention control
5.Flexibel use of strategies
6.Self Monitoring
7.Help seeking
8.Self Evaluation
Solusi Permasalahan Pembelajaran Self Learning Regulation :
       1.Membiasakan siswa menggunakan strategi kognitif
       2. Memeberikan pengarahan untuk mencapai tujuan personal
       3.Memperlihatkan seperangkat keyakinan motivasional dan emosi yang adaptif
       4.Merencanakan tahap penyelesaian tugas
       5.Usaha dalam berpartisipasi
       6.Menerapkan strategi disiplin
Indikator Kemampuan siswa dalam meregulasi diirnya untuk tidak jenuh dalam metode pemeblajaran yang di anut oleh teori ini :
- Kesadaran akan tujuan belajar
- Kesadaran akan tanggung jawab belajar
- Â Kontinuitas Belajar
- Keaktifan dan Efisiensi Belajar
References :Â
Nur Hidayah. (2017). Psikologi Pendidikan.Malang.UM Penerbit & Percetakan
Halim Purnomo.(2019).Psikologi Pendidikan.Yogyakarta.Lembaga Penelitian,Publikasi dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Djaali.(2007).Psikologi Pendidikan.Jakarta.PT Bumi Aksara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H