Mohon tunggu...
Nadira Azzahra
Nadira Azzahra Mohon Tunggu... Guru - seorang mahasiswa

tetaplah jadi baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Syamsuddin As Sumatrani

2 April 2022   09:50 Diperbarui: 2 April 2022   09:57 3165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Syeikh Syamsuddin Ibn Abdullah As-Sumatrani merupakan tokoh ulama sufi islam Indonesia yang berasal dari Aceh.Syeikh Syamsuddin Ibn Abdullah As-Sumatrani hidup pada abad ke 16 -- 17 masehi beliau berguru kepada salah satu ulama sufi islam juga yakni Hamzah al-Fansuri.Selain Bahasa Indonesia beliau juga menguasai berbagai macam Bahasa lainnya seperti melayu arab dan masih banyak lagi.Beliau sangat menguasai bidang ilmu tasawuf,fiqih dan masih banyak lagi.

Syekh syamsuddin as sumatrani merupakan salah seorang tokoh mufi dan menjadi penasehat raja sultan Iskandar muda.Beliau merupakan salah seorang toko terkemuka dari aceh yang sangat memiliki pengaruh penting pada kerajaan aceh. Karena tingginya ilmu yang dimilki oleh syeikh syamsuddin as sumatrani beliau diangkat langsung oleh sultan Iskandar muda sebagai penasihat.Karena kepintaran beliau ia juga mendapat banyak julukan seperti imam kepala julukan ini diberikan oleh Sir James Lancaster dan juga beliau disebut imam agung oleh John Davis.

Dengan terpiloihnya syamsuddin as sumatrani sebagai penasihat raja syamsuddin mmeiliki beberapa keuntungan besar dari hal itu.Syamsuddin dapat meneybarkan acajaran yang dikenal sebagai martabat tujuh di aceh.Pengaruhnya dalam menyebarkan ajaran ini sangat besar di aceh.Ajarannya ini tidak murni di dapat dari dirinya sendiri namun ada beberapa campuran dari filsafat nepotisme yang bersifat panties.Secara garis besar ajaran Saymsuddin ini berisi tentang hubungan antara wujud dan hakikat tuhan.Syamsuddin senidri dalam mengembangkan ajarannya tidak serta merta hanya melakukan tatap muka namum dia juga melakukan dengan membuat beberapa karangan dalam Bahasa arab melayu dan lainnya.Karangan syamsuddin yang berjudul Mir;atul'l-Mu'min tidak seluruhnya membahas tentang ajarannya namun lebih mendalami pembahasan tentang tanya jawab kepada allah terkait wujud dari allah itu sendiri,sifat allah dan sifat sifat nabi.

Sejauh ini penelitian tentang ajaran syamsuddin belum ada yang lengkap namun ada 2 peniliti yang lengkap dalam mengemukakan jaaran syamsuddin yakni Nieuwenhuijze dalam disertasinya Samsul-din Van Pasai (1945) di Universitas Leiden dan Dahlan dalam disertasinya Tasawuf Syamsuddin Sumatrani (1992) di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Ajaran syamsuddin dilihat dari secara garis besar yakni ada 7 yang antara alain adalah :

(1) Tuhan merupakan wujud paling awal

(2) Tuhan berwujud zat

 (3) Zat adalah sifat itu sendiri

(4) Sifat allah adalah Qadim dan baka sedangkan manusia bersifat fana

(5) Ajaran wujud tercakup dalam tujuh martabat

(6) Kalimat syahadat di tafsirkan menjadi tiada wujudku ialah wujud allah

(7) Orang yang memiliki pengetahuan adalah orang yang faham akan perbedaan dan kemiripan

Tidak hanya ada di aceh ajaran syamsuddin juga menyebar luas hingga ke pulau buton.Hal ini dapat dilihat dari perjanjian kerajaan dengan belanda pada masanya yang salah satunya berisikan tentang warga bebas melaksanakan pemerintahannya sesuai dengan adat setempat.Pernyataan ini merupakan bukti bahwa ajaran syamsuddin tidak hanya ada di aceh namun juga menyebar hingga ke buton dan benar benar diterapkan karena memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap warga sekitar.Di jawa sendiri ajaran syamsuddin baru berkembang dalam waktu yang lama yakni pada akhir abad ke 17,Perkembangan ajaran syamsuddin sendiri di jawa banyak di pengaruhi oleh Abdurrauf Al Sinkilli yang memiliki banyak pengkiut di bidang terkat syatariyah.

Dalma mengajarkan ilmunya syamsuddin melalui banyak rintangan.Sejarah mengatakan bahwa sejak abad ke 16 syamsuddin banyak di kecam tidak hanya oleh tokoh sufi saja tetapi juga oleh tokoh islam lainnya mulai zaman itu hingga zaman selanjutnya.Salah satu tokoh usfi yang menegcam syamsuddin adalah Nuruddin Muhammad bin Ali bin Hasanji bin Muhammadbin Hamid ar-Raniri al-Quraisyi asy-Syafi'I beliau mengecam ajaran syamsuddin dalam karangannya.Beliau berkata bahwa dalam buku syamsuddin dikatakan bahwa tuhan dan makhluknya memiliki hakikat yang satu maka denga sifat ketuhannya ia akan mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.Hal ini me nurut nurddin sangatlah tidak mungkin terjadi pada manusia.Karena dalam ajaran ajaran wujud allah di sebutkan 3 inti pokok yakni intiqal ittihad hulul dan ittisal.Pada pasal yang kedua nuruddin menolak pernyataan syamsuddin terkait tuhan dan makhluk memiliki hakikat hanya dari segi syariat saja.Nuruddin menolak hal ini karena dirasa sangat tidak masuk akal dan beliau menolak pernyataan ini dengan beberapa pendapat ulama terkenal lainnya.Karena kecaman yang dilakukan oleh nuruddin itu membuat dampak buruk pada ajaran syamsuddin.Hingga tiba saat dimana ajaran syamsuddin dibakar habis dan para pengikutnya di ancam akan di bunuh oleh nuruddin hal ini lah yang menyebabkan sedikitnya informasi yang dapat diterima para oeniliti pada zaman itu dan sebagian besar peneliti menerima apa adanya yang di katakan oleh nuruddin.Hal ini sangat berpengaruh pada penelitian sekarang yang semakin sulit untuk mencari bukti bukti ajaran syamsuddin karena adanya kecaman besar besaran oleh nuruddin.

Meskipun syamsuddin mendapat kecaman yang banyak namun pada zaman sekarang banyak hal baik yang kita dapat dari ajaran syamsuddin ini.Kita dapat meneladani kisah beliau dan kita dapat mengambil sis positif dari setiap ajaran beliau.Meskipun belau sudah tidak ada namun ada beberapa karangan syamsuddin yang dapat kita ketahui antara lain yakni Jawhar al-Haqa'iq,Risalah Tubayyin Mulahazhat al-Muwahhidin wa al-Mulhidin fi Dzikr Allah,Mir'at al-Mu'minin,Syarah Ruba'i Hamzah Fansuri,Syarah Sya'ir Ikan tongkol.

Dari semua hal di atas dapat diambil kesimpulan bahwa syamsuddin merupakan tokoh sufi besar dan sangat berpengaruh dalam ajaran ajarannya. Syamsuddin adalah salah seorang dari dua ulama sufi yang mengembangkan ajaran wujudiyyah (wahdat al-wujud) di daerah Aceh (Melayu) pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (abad 16--17).

Namun mendapat kecaman keras oleh Nuruddin ar- Raniri, penganut paham ahlu'l-sunnah wa'l-jama'ah, Syamsuddin dikecam sebagai penyebar ajaran tasawuf yang sesat kafir (mulhid dan zindiq).Akibat dari kecaman ini adalah semua karya dan pengikutnya di bantai dan hal ini masih terjadi hingga abad ke 20 dan hal ibid pat di lihat dari penelitian bahwa banyak tokoh lain yang mengikuti omongan nuruddin yang mengatakan bahwa ajaran syamsuddin adalah ajaran yang menyimpang.Karena seiring berkembangnya zaman sudah banyak peneliti yang megatakan bahwa ajaran syamsuddin tidaklah menyimpang namun hanya mengikuti ajaran dasar akidah islam.Berbagai simpulan yang dapat dikatakan provokatif ituakhirnya dapat membuka mata kita, sehingga kita tidak secara sembarangan menuduhSyamsuddin sebagai sufi yang sesat kafir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun