Mohon tunggu...
nadira arda
nadira arda Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Konsep Refleksivitas oleh Margaret Archer

4 Desember 2023   10:24 Diperbarui: 4 Desember 2023   10:41 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di berbagai daerah (bahkan tidak hanya di Indonesia saja) status sosial merupakan hal yang masih dijunjung bahkan masih diagung-agungkan. Contoh sederhananya saja, di desa saya, orang dengan kondisi ekonomi yang lebih baik akan diperlakukan dengan baik juga, berlaku juga dengan orang yang sudah pergi menunaikan ibadah haji, maka akan diperlakukan dengan "lebih baik" daripada orang yang belum berhaji. Selain itu, orang dengan pekerjaan tertentu juga memiliki perlakuan spesial dan berada di puncak struktur sosial yang ada di daerah saya. Orang-orang yang berada di puncak struktur sosial ini, tentunya akan bersikap selayaknya kedudukan mereka. Orang dengan ekonomi baik akan bersikap dermawan, orang yang sudah berhaji bersikap lebih agamis, dan orang yang berprofesi sebagai dosen atau guru akan bersikap lebih berwibawa dan berwawasan.a

Bagi saya, hal di atas merupakan salah satu contoh konsep refleksivitas (Golob & Makarovi, 2019). Hal ini dikarenakan dari perilaku-perilaku di atas sudah menunjukkan bahwa mereka menunjukkan perilaku yang sesuai dengan kedudukan mereka di lingkungan sosial, sesuai dengan pendapat dari Archer bahwa refleksivitas adalah "latihan kemampuan mental secara teratur, yang dimiliki oleh semua orang normal, untuk mempertimbangkan diri mereka sendiri dalam kaitannya dengan konteks (sosial) mereka dan sebaliknya" (Archer & Morgan, 2020). Maka dari itu, refleksivitas individu dipengaruhi oleh posisinya dalam struktur sosial (Golob & Makarovi, 2019). Reflektivitas individu akan sesuai dengan posisi individu tersebut sesuai dengan tingkatan di struktur sosial tersebut. refleksivitas sendiri terbagi menjadi empat yakni (a) Refleksivitas komunikatif, yang perlu dikonfirmasi dan diselesaikan oleh orang lain sebelum mengarah pada tindakan, (b) refleksivitas otonom, yang berasal dari konteks awal yang tidak stabil , (c) meta-refleksivitas yang secara kritis mengevaluasi dialog batin sebelumnya, dan kritis terhadap tindakan yang efektif, (d) dan refleksivitas yang terpecah, yang tidak dapat mengarah pada tindakan yang memiliki tujuan dan hanya memperparah tekanan dan disorientasi pribadi (Archer & Morgan, 2020).

Saya mengenal konsep refleksivitas tersebut dari artikel yang berjudul "Reflexivity and Structural Positions: The Effects of Generation, Gender and Education" yang ditulis oleh Tea Golob dan Matej Makarovi pada tahun 2019. Artikel tersebut bertujuan untuk  memberikan observasi empiris tentang bagaimana refleksivitas individu dipengaruhi oleh posisinya dalam struktur sosial. Artikel tersebut menuliskan tinjauan singkat tentang mode refleksivitas, menghubungkannya dengan transformasi struktural dan semantik, serta dengan perbedaan posisi individu dalam struktur sosial. Kemudian menyajikan perspektif metodologis kami, bersama dengan alat metodologi kuantitatif yang dimaksudkan untuk menilai tingkat refleksivitas dan cara-cara melalui pengambilan sampel survei. Hasil dari penelitian tersebut adalah adanya perbedaan tingkat refleksivitas dan mode refleksivitas karena adanya perbedaan generasi, lingkungan sosial, dan pendidikan.

Konsep refleksivitas ini dikembangkan oleh Margaret Archer. Margaret Scotford Archer adalah salah satu sosiolog terkemuka dalam 50 tahun terakhir dan salah satu pendiri teori sosial, filsuf, dan ahli metodologi yang bertanggung jawab atas pengembangan Realisme Kritis. Karyanya mencakup banyak rangkaian teori sosial realis yang dimulai dengan perkembangan konseptual penting mengenai masalah agen struktur, karya terkait pada dualisme analitis, struktur, agensi dan budaya (SAC), dan apa yang kemudian dikenal sebagai pendekatan morfostatik/morfogenetik (M/M). Karyanya telah memberikan sumber daya yang berpengaruh untuk kritik terhadap pemikiran post-strukturalis dan postmodernis (Archer & Morgan, 2020).

Profesor Archer memulai karir akademisnya sebagai dosen di Universitas Reading pada tahun 1966, di mana dia bekerja hingga tahun 1973, namun menghabiskan sebagian besar kehidupan akademisnya sebagai Profesor Sosiologi di Universitas Warwick. Pada tahun 2010 dia dipindahkan ke Ecole Polytechnique Fdrale de Lausanne (EPFL) di mana dia memimpin proyek 'Dari Modernitas ke Morfogenesis', sebelum kembali ke Warwick pada tahun 2016, di mana dia sekarang menjadi Emeritus. Dia belajar di Universitas London, lulus B.Sc.(Econ) pada tahun 1964 dan Ph.D. pada tahun 1967 dengan tesis berjudul The Educational Aspirations of English Working Class Parents . Pada tahun 1968 ia menghabiskan waktu di Sorbonne sebagai pasca doktoral, bekerja untuk sementara waktu dengan tim peneliti Pierre Bourdieu. Dia kemudian bekerja pada penataan pendidikan nasional hampir sepanjang tahun 1970an. Pekerjaan ini memberikan landasan bagi apa yang kemudian menjadi pendekatan M/M. Archer lahir pada 20 January 1943 dan meninggal pada  21 May 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun