Mohon tunggu...
Nadine FathayaZohra
Nadine FathayaZohra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa

Mahasiswa UIN Jakarta yang suka membaca dan menulis hal yang berbau psikologi

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Realita di Balik Keinginan Wibu Memiliki Pasangan Karakter Anime

25 Desember 2023   20:30 Diperbarui: 25 Desember 2023   20:30 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalian pasti memiliki teman yang menyukai anime hingga dijuluki sebagai wibu, dan jika ditanya teman tersebut pastinya memiliki waifu atau husbando yang sangat ia gemari seperti Gojo Satoru dari Jujutsu Kaisen atau Makima dari Chainsaw Man. Sering kali rasa gemar tersebut berubah menjadi rasa keinginan untuk memilikinya padahal mereka adalah karakter fiksi alias tidak nyata, mengapa bisa begitu?

Apa itu Fictophilia?

Fictophilia atau juga bisa disebut Fictosexuality adalah istilah yang mengindikator perasaan cinta, kegilaan atau keinginan yang kuat terhadap suatu karakter fiksi. Istilah ini populer di lingkungan online sebagai bahan diskusi yang di debatkan mengenai seksualitas manusia dalam kaitannya dengan karakter fiksi dalam psikologi.

Tetapi, tentu tidak semua orang yang berobsesi dengan karakter fiksi memiliki Fictophilia karena secara logis mereka memahami bahwa karakter yang mereka kagumkan hanyalah sebuah khayalan. Dengan monolog - monolog seperti "Ah coba saja Sasuke beneran nyata" atau "Ochako imut sekali seandainya ada yang kayak dia di dunia nyata" memberi gambaran bahwa kebanyakan wibu yang memiliki ketertarikan terhadap karakter fiksi biasanya memiliki kesulitan mendapatkan hubungan romantis di dunia nyata.

Apa faktor pendorong atas fenomena tersebut?

Manusia pada dasarnya menginginkan kesempurnaan, dengan melihat karakter fiksi dengan alur kisah hidupnya tidak jarang banyak wibu yang merasakan empati terhadap karakter tersebut, ditambah dengan karakteristik di karakter tersebut yang jarang menunjukan kekurangan maka banyak dari mereka menganggap bahwa karakter fiksi yang mereka kagumi tersebut akan menjadi kandidat terbaik sebagai pasangan. Namun karena kesempurnaan itulah yang mereka incar, banyak sekali dari mereka menjadi tidak tertarik terhadap hubungan di dunia nyata karena mereka memahami bahwa di dunia nyata hubungan antar manusia bisa berakhir mengecewakan.

Ada artikel pun yang mengatakan bahwa terkadang ketertarikan terhadap karakter fiksi berakar dari ketidak inginan hidup dengan romansa yaitu asexuality, dimana mereka hampir tidak memiliki ketertarikan romantis antar manusia maka mengalihkan kepada karakter fiksi, yang dimana mereka tau hanyalah sekadar khayalan. Maka dari itu respons mereka terhadap perasaan tersebut yaitu menyalurkan dengan melekatkan dirinya dengan karakter fiksi.

Apa Fictophilia itu normal?

Banyak yang memperdebatkan bahwa apa Fictophilia itu normal apa tidak. Banyak yang berpendapat bahwa sikap fanatisme atau kegilaan terhadap karakter fiksi tersbeut tidak normal maupun aneh, karena mereka menghabiskan energi, waktu dan perasaaan terhadap suatu hal yang tidak nyata yang berujung dengan obsesi yang tidak baik.

Namun ada juga yang berpendapat bahwa Fictophilia tidak bahaya karenanya memberi stimulasi dan hormon yang bagus buat manusia. Bahkan banyak yang berpendapat bahwa kehadiran sosok karakter fiksi dapat memberi hal - hal positif, karena dukungan yang tidak langsung dan juga dapat sebuah motivasi yang dapat mengembangkan diri kita sendiri.

Jadi bagaimana nih teman - teman? Apakah kalian jadi penasaran tentang hubungan manusia dengan karakter fiksi? Atau malah semakin merasa aneh dengan keberadaaan tersebut?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun