Mohon tunggu...
Nadine Ramdan
Nadine Ramdan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMKN 4 samarinda

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sumpah Pemuda sebagai Pemersatu Bangsa

24 November 2024   08:07 Diperbarui: 24 November 2024   08:12 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Persatuan dalam keberagaman adalah salah satu prinsip dasar yang terkandung dalam semboyan negara Indonesia, "Bhinneka Tunggal Ika" (Berbeda-beda tetapi tetap satu). Prinsip ini mencerminkan bahwa meskipun Indonesia terdiri dari beragam suku, agama, bahasa, dan budaya, kita tetap dapat hidup bersama sebagai satu bangsa yang bersatu. Keberagaman adalah kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia, dan persatuan adalah pondasi yang mengikat keberagaman tersebut menjadi satu kesatuan yang kokoh.
Di era modern ini, Indonesia tetap menghadapi tantangan besar dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman budaya, suku, agama, dan bahasa. Keberagaman budaya ini adalah salah satu kekuatan terbesar bangsa Indonesia, namun juga bisa menjadi sumber perpecahan jika tidak dikelola dengan baik. Semangat yang terkandung dalam Sumpah Pemuda, yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928, mengingatkan kita akan pentingnya persatuan di tengah perbedaan. Sumpah Pemuda yang mengikat pemuda dari berbagai daerah untuk bersatu dengan satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, masih sangat relevan untuk dijadikan pijakan dalam menghadapi tantangan zaman.

Di era modern ini, meskipun kita dihadapkan dengan kemajuan teknologi dan globalisasi yang membuat dunia semakin terhubung, tantangan dalam menjaga persatuan semakin kompleks. Globalisasi mempengaruhi budaya lokal, memperkenalkan gaya hidup dan pola pikir yang berbeda, dan sering kali memunculkan kesenjangan sosial, politik, serta budaya. Namun, meskipun pengaruh luar begitu kuat, semangat persatuan dan keberagaman Indonesia harus tetap dijaga.

Pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman budaya terlihat dalam upaya untuk menghormati dan memahami perbedaan. Budaya-budaya daerah di Indonesia, yang memiliki nilai, bahasa, seni, dan tradisi yang unik, bukanlah halangan untuk bersatu, tetapi seharusnya menjadi kekuatan yang memperkaya bangsa. Pendidikan dan toleransi budaya menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan tersebut. Generasi muda Indonesia, yang merupakan penerus perjuangan Sumpah Pemuda, memiliki peran besar dalam menciptakan kesadaran akan pentingnya menghargai dan merayakan keberagaman.

Di era digital ini, media sosial menjadi platform yang memungkinkan banyak orang untuk berbagi budaya, ide, dan informasi. Namun, di sisi lain, media sosial juga bisa menjadi sumber perpecahan jika digunakan untuk menyebarkan kebencian atau memperburuk stereotip antar kelompok. Oleh karena itu, pemuda Indonesia perlu bijak dalam memanfaatkan teknologi ini untuk mempererat hubungan antarwarga negara dengan cara yang positif, saling menghargai, dan mengedepankan semangat persatuan.

Dengan mengingat dan meneladani semangat Sumpah Pemuda, kita bisa memastikan bahwa keberagaman budaya di Indonesia tetap menjadi pilar persatuan. Sebagai bangsa yang besar, kita harus terus memperkuat kebersamaan, menjaga identitas budaya masing-masing, dan bersama-sama membangun Indonesia yang lebih maju, adil, dan sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun