Pihak sekolah mengakui, program-program yang sejauh ini baru dilaksanakan selama 25 hari terlihat memberikan angin segar perubahan dan membantu banyak aktivitas pembelajaran daring terutama terkait teknologi-teknologi pembelajaran daring, seperti pemberian modul platform studi online untuk mempermudah penggunaan aplikasi pembelajaran daring, membantu pengarsipan dengan menggunakan google drive dan barcode, pemaparan fitur-fitur di microsoft word agar lebih cepat dalam pembuatan maupun editing dokumen, membantu pembuatan presentasi agar lebih menarik sehingga meningkatkan minat belajar siswa, melakukan survei kendala siswa dan orang tua, pemberian tips dan trik belajar di masa pandemi untuk siswa, menyelenggarakan pelatihan platform studi online untuk siswa, pendampingan intensif terhadap kegiatan belajar mengajar siswa dan orang via aplikasi chatting atau video conference, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang berhubungan dengan:
- Penguatan pembelajaran daring
- Pendampingan pembelajaran siswa
- Pendapingan orang tua membimbing anak dalam pembelajaran daring
- Membuat, mendesain, melengkapi, dan menggunakan media pembelajaran daring
- Membantu administrasi sekolah
- Membuat video edukasi
Dengan terlaksananya program ini disertai dengan output yang dapat dianggap memuaskan pihak sasaran (target program), diharapkan mampu menginspirasi dan memotivasi masyarakat terutama mahasiswa untuk dapat menciptakan hal-hal kreatif dan solutif atas pemikiran kritis guna membantu penanggulangan kondisi pendidikan di masa pandemi Covid-19.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI