Mohon tunggu...
nadine nasywa
nadine nasywa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

studying at airlangga university

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal Sebagai Benteng dari Dampak Modernisasi

22 Agustus 2024   19:05 Diperbarui: 22 Agustus 2024   19:19 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal Sebagai Benteng Dari Dampak Modernisasi

 

Pendidikan adalah sebuah hal penting dalam kehidupan seseorang sebagai manusia dan mahluk sosial. Pengetahuan, keterampilan dan tindaklaku kita semua berdasarkan proses belajar yang telah kita lalui. Sehingga pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk karakter seseorang agar dapat menjadi pribadi yang baik dalam bersosialisasi di tengah masyarakat.  Karena Indonesia adalah negara dimana masyarakatnya masih sangat menjunjung tinggi azaz ketimuran, juga menjaga budaya lokal yang dimiliki sehingga menjadi kearifan lokal yang terus dijaga dan dilestarikan.

Kearifan lokal sendiri adalah kebiasaan, tata cara hidup dan budaya masyarakat sekitar dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk di dalamnya adalah pendidikan yang diterapkan, agar memiliki pengetahuan juga keterampilan demi keberlangsungan hidup bermasyarakat. Kearifan lokal sudah mengakar dalam aktivitas masyarakat dalam segala lini kehidupan. Di Indonesia beragam kearifan lokal dapat ditemui. Namun dari kesemuanya memiliki satu garis besar yang sama, yaitu berisi nilai-nilai pendidikan. Sehingga pendidikan dan kearifan lokal bukan dua hal melainkan satu.

Modernisasi adalah tantangan tersendiri dalam dunia pendidikan. Satu sisi membawa dampak positif dengan mempermudah proses belajar. Jangkauan belajar juga lebih beragam. Sehingga khasanah pengetahuan bertambah luas. Namun juga ada beberapa budaya kurang baik yang turut terbawa dalam era modernisasi ini. Contoh kecil penggunaan gawai bagi para pelajar, bergesernya figure idola, pilihan kuliner dan gaya berbusana.

Dengan gawai kita bisa mendapatkan banyak informasi tanpa terhalang jarak dan waktu. Tapi kita juga tidak dapat menutup mata dengan  dampak negatifnya. Di kalangan pelajar juga telah banyak kasus pornografi, judi online juga penculikan karena pengaruh sosial media. Dalam hal inilah eksistensi kearifan lokal sangat dibutuhkan untuk mengimbangi derasnya arus modernisasi. Karena kerifan lokal berisi nilai dan budaya bangsa kita, agar dapat memilah mana yang baik dan tidak. Eksistensi kearifan lokal harus terus kita upayakan, terutama dalam bidang pendidikan. Karena di dalamnya banyak nilai-nilai moral yang akan membentengi kita dari dampak negtif derasnya arus modernisasi. Sehingga kita tetap bisa menerima modernisasi tanpa kehilangan jati diri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun