Mohon tunggu...
Nadine Naila Astagina
Nadine Naila Astagina Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

undergraduate communication student at UPN Veteran Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film: Wonka (2023)

11 September 2024   20:41 Diperbarui: 11 September 2024   20:43 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/FYNbh7MH3jkmMfb7A

"Wonka" (2023) adalah film prekuel dari cerita klasik Willy Wonka, sang pembuat cokelat eksentrik dari buku terkenal Roald Dahl, "Charlie and the Chocolate Factory." Disutradarai oleh Paul King, film ini mengeksplorasi kehidupan awal Willy Wonka sebelum ia menjadi pembuat cokelat yang terkenal di seluruh dunia.

Berlatar belakang tahun 1920-an, cerita ini mengikuti Willy Wonka muda, yang diperankan oleh Timothe Chalamet, saat ia memulai perjalanan petualangan untuk membangun kerajaan cokelatnya. Sepanjang perjalanan, ia bertemu dengan berbagai karakter unik dan menghadapi banyak tantangan. Film ini menggali asal-usul Wonka, hasratnya terhadap permen, dan pengalaman imajinatif yang membentuk karakternya.

"Wonka" menggabungkan cerita yang penuh keajaiban dengan elemen musikal, menampilkan dunia yang mempesona dan kreatif yang akhirnya diciptakan oleh Willy Wonka. Ini adalah campuran dari fantasi, komedi, dan momen yang mengharukan, memberikan sudut pandang baru tentang latar belakang ikonik dari karakter tersebut.

https://images.app.goo.gl/FYNbh7MH3jkmMfb7A
https://images.app.goo.gl/FYNbh7MH3jkmMfb7A

KELEBIHAN FILM

Penampilan akting dari pelakon utama, Timothe Chalamet, membuat film ini menjadi film yang cukup berkesan bagi saya. Banyak ulasan memuji penampilan Timothe Chalamet sebagai Willy Wonka muda. Aktingnya dianggap karismatik dan penuh energi, memberikan sentuhan baru pada karakter ikonik tersebut. 

Selama menonton film ini, saya juga dibuat kagum dengan kreativitas dan visual dalam film. Film ini patut mendapat pujian karena visualnya yang kreatif dan desain produksi yang memikat. Dunia yang dibangun dalam film ini penuh warna dan imajinatif, sesuai dengan ekspektasi penggemar terhadap dunia permen dan coklatyang ajaib. 

Selain itu, film yang bergenre fantasi musikal ini juga memiliki elemen musik yang perlu diapresiasi karena menambah keajaiban dan keseruan cerita. Lagu-lagu yang ditampilkan menyenangkan dan mendukung atmosfer fantasi film. 

KEKURANGAN FILM

Karena film "Charlie and the Chocolate Factory" merupakan film favorit saya di masa kecil, mungkin saya menjadi sedikit berekspetasi lebih dalam film ini. Menurut saya kekurangan dalam film ini terletak di alur yang kurang kuat dan pengembangan karakter pendukung nya. 

Meskipun film ini mengeksplorasi asal-usul Willy Wonka, beberapa bagian terasa dangkal dan kurang memikat. Banyaknya karakter penduduk membuat fokus pengembangan masing-masing karakter kurang mencolok dan terlihat.

https://images.app.goo.gl/hg715ygpHeVRte6X8
https://images.app.goo.gl/hg715ygpHeVRte6X8

PESAN DAN OPINI PRIBADI DARI FILM 

Pesan yang saya dapatkan dari film ini cukup banyak, karena saya merasa cukup terhibur dan senang saat menonton film ini. Saya bukan pakar film atau ahli, jadi saya hanya menikmati alur dan visual dalam film tanpa memusingkan detail dari film ini.

Point kekeluargaan dan perjuangan dalam film ini menjadi suatu hal yang menjadi highlight saya saat menonton film ini. Perjuangan Wonka dalam mewujudkan mimpi yang sebenarnya sulit untuk digapai sangat memotivasi dan menggugah semangat. Selain itu, cerita kekeluargaan dari tokoh-tokoh yang membantu Wonka dalam mencapai mimpi nya tersebut juga menjadi hal yang cukup hangat dan menyentuh. 

Humor dan keajaiban dalam film ini juga tidak kalah menarik perhatian, apalagi ketika karakter oompa loompa mulai ditampilkan dalam film. Lagu yang ikonik, sampai menjadi sebuah trend di aplikasi Tiktok membuat hal tersebut menjadi suatu hal yang menarik dalam film ini.

Mungkin bagi sebagian orang yang mudah bosan ketika menonton film fantasi musikal akan sulit untuk menikmati jalan cerita dari film ini, sebab sebagian besar film ini di isi dengan element musikal. Tetapi, hal tersebut tidak menutup kemungkinan anda untuk menikmati film karena desain visual dan lagu yang diberikan sangat menarik dan menyenangkan untuk didengar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun