Mohon tunggu...
Yosefine Nandita Maheswari
Yosefine Nandita Maheswari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya

hobi menulis artikel mengenai kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pemberian Reward guna Membentuk Perilaku pada Anak

7 Juni 2023   12:26 Diperbarui: 7 Juni 2023   12:27 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu yang bangga dengan anaknya. (Sumber : https://www.pexels.com/ )

Anak merupakan fase dimana mereka sedang mempelajari banyak hal melalui lingkungannya. Apakah kalian tau bahwa adanya metode yang dapat mendorong untuk menciptakan perilaku baik pada anak ?

Pengertian reward

Siapa yang seringkali memberikan hadiah maupun pujian setelah anak berhasil melakukan sesuatu ? Hal tersebut termasuk ke dalam operant conditioning yang merupakan suatu proses penguatan perilaku yang akan mengakibatkan perilaku dapat berulang kali maupun menghilang sesuai yang diinginkan. Operant conditioning ini dikenalkan oleh B. F Skinner sebagai metode pembentuk perilaku pada anak. Reward itu sendiri merupakan suatu apresiasi atau penghargaan yang biasanya diberikan setelah seseorang berhasil melakukan sesuatu. Hal ini seringkali diterapkan oleh orang tua kepada anaknya agar anak melakukan hal baik di masa mendatang.

Pemberian reward itu sendiri dapat diberikan sebagai bentuk rasa bangga orang tua terhadap anak. Hal ini bisa berupa pemberian hadiah atau materi maupun pujian. Pada umumnya, anak akan merasa sangat senang ketika berhasil mencapai impian atau tujuan baiknya dan diberikan reward oleh orang tuanya. Menurut ahli psikologi anak dan remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo S.Psi pemberian reward dapat membentuk perilaku baik pada anak dan menjadi pribadi yang positif kedepannya ( Liputan6.com, 2022 ).

Bentuk reward yang ideal

Agar tercapainya tujuan pembentukan perilaku yang baik, perlunya reward untuk menunjang serta memotivasi anak. Adanya pemberian reward, anak akan menjadi lebih semangat dalam menggapai tujuannya di masa mendatang. Sayangnya masih banyak orang tua yang salah kaprah dalam memberikan reward pada anaknya. Orang tua seringkali memberikan penghargaan berupa materi pada anak. Seorang Psikoterapis, Sean Grover, L.C.S.W. menjelaskan bahwa pemberian reward berupa hadiah yang terlalu sering akan berdampak buruk pada perilaku anak. Anak akan menjadi sosok yang tidak akan pernah puas atas apa yang ia miliki.

Maka dari itu, orang tua dapat memberikan bentuk reward secara verbal maupun non verbal. Bentuk dari reward verbal dapat diterapkan melalui tindakan spontan seperti memberi pujian. Kalimat seperti "Wah kamu hebat nak !", "Ayah dan Ibu bangga dengan mu.", akan membuat anak merasa sangat senang karena ia telah berhasil melakukan hal tersebut dengan jerih payahnya sendiri. Tak hanya itu, reward non verbal kerap kali diberikan oleh orang tua atas rasa bangga terhadap anaknya yang telah berhasil melakukan sesuatu. Seperti mimik wajah senang, tepuk tangan, atau bahkan mengacungkan jari jempol.

Manfaat reward

Pemberian reward yang benar akan membentuk perilaku baik pada anak. Tak hanya itu, pemberian reward juga memiliki banyak manfaat, antara lain :

  • Membangun hubungan baik antara orang tua dan anak. Adanya pemberian reward, anak akan merasa usahanya dihargai dan merasa bahwa ia disayang oleh orang tuanya. Hal ini akan mempererat hubungan antara orang tua dan juga anak.
  • Meningkatkan self-esteem pada anak. Dengan adanya reward, anak akan merasa bangga atas dirinya sendiri karena ia telah berhasil mencapai tujuannya. Hal tersebut akan membuat anak termotivasi untuk melakukan hal yang lebih baik kedepannya.
  • Anak akan lebih terampil. Pemberian reward akan membuat anak lebih terampil dan menjadi lebih kreatif untuk mencapai tujuannya. Anak juga akan lebih semangat belajar menjadi yang lebih baik lagi kedepannya.

Itulah beberapa kegunaan serta manfaat adanya pemberian reward yang ideal bagi anak. Jadi, kedepannya orang tua harus lebih memperhatikan kapan saatnya anak harus diberikan reward dan bentuk reward seperti apa yang baik bagi anak agar tercapainya perilaku baik yang diinginkan oleh orang tua untuk kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun