Ciseureuh, Purwakarta (10/8). Pandemi Covid-19 yang terjadi di banyak negara membuat negara-negara mengambil langkah untuk menghentikan angka penyebaran pandemi di masing-masing negara. Hal ini juga membuat pemerintah Indonesia mengambil kebijakan untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19.Â
Cara yang diambil oleh pemerintah Indonesia adalah dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dengan adanya kebijakan ini membuat adanya pembatasan aktivitas dan mobilisasi masyarakat di Indonesia.
Dengan adanya kebijakan PSBB juga banyak institusi di Indonesia yang diwajibkan untuk melakukan segala aktifitasnya dari tempat tinggal masing-masing. Salah satu institusi yang diwajibkan untuk melakukan aktifitas dari rumah adalah Universitas di Indonesia, termasuk Universitas Diponegoro.Â
Hingga saat ini, Universitas Diponegoro (Undip) menghendaki agar kegiatan perkuliahan dilakukan secara daring. Meskipun demikian, pihak Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Undip tetap menunjukkan baktinya kepada Ibu Pertiwi. Hal ini dibuktikan dengan adanya konsep KKN Pulang Kampung yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Undip.
KKN Tim II Undip Periode 2020 melakukan KKN di lingkungan tempat tinggal dari masing-masing Mahasiswa. Hal ini menjadi alasan mengapa konsep KKN Undip disebut sebagai KKN Pulang Kampung.Â
Tema yang diusung dalam pelaksanaan KKN Pulang Kampung adalah 'Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)'. Tidak seperti pelaksanaan kegiatan KKN pada umumnya, pada KKN Pulang Kampung Mahasiswa melakukan serangkaian kegiatan KKN berdasarkan disiplin ilmu Mahasiswa, atau dikenal sebagai monodisiplin.
Kegiatan KKN Pulang Kampung juga dilakukan oleh salah satu Mahasiswa Hubungan Internasional Undip, Nadine Salsabila Naura Marhaeni. Mahasiswa HI tersebut melakukan amanah almamaternya di lingkungan RT 03 RW 14 Perumahan Bumi Jaya Indah Kel. Ciseureuh, Purwakarta.Â
Topik yang diusung oleh Mahasiswa adalah perkenalan dan tindakan preventif human trafficking (perdagangan manusia) dan human exploitation (exploitasi manusia), serta edukasi kepada masyarakat setempat terkait permasalahan lingkungan dan bagaimana kontribusi yang dapat dilakukan oleh Masyarakat untuk mengurangi kerusakan lingkungan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa PSBB membuat sebagian masyarakat Indonesia kehilangan pekerjaannya. Dengan adanya hal ini membuat warga negara Indonesia juga banyak yang melakukan kejahatan untuk tetap dapat bertahan hidup. Salah satu kejahatan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perdagangan dan eksploitasi manusia. Â
Dua kejahatan tersebut juga merupakan  kejahatan internasional. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu konselor Badan Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas Sosial Kabupaten Purwakarta -- Pak Deden -- beliau menyebutkan bahwa Kabupaten Purwakarta adalah salah satu Kabupaten di Jawa Barat yang terdapat tindak perdagangan dan eksploitasi manusia (13/7). Dalam wawancara tersebut juga disebutkan bahwa faktor terbesar dari adanya perdagangan dan eskploitasi manusia di Kabupaten Purwakarta adalah ekonomi dan pendidikan.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Mahasiswa melakukan sosialisasi kepada Ibu-ibu pengajian terkait kejahatan tersebut (7/8). Hal ini dilakukan agar masyarakat setempat mengetahui bahwa kejahatan tersebut nyata adanya dan mengetahui bagaimana cara untuk mencegah dan menangani apabila kejahatan tersebut terjadi di lingkungan sekitar.Â
Dikarenakan salah satu modus yang dilakukan oleh pelaku kejahatan adalah dengan menawari pekerjaan di sosial media yang rata-rata target kejahatan tersebut adalah anak-anak hingga remaja, maka dibutuhkan adanya kedekatan emosi antara anak-orang tua. Hal ini dilakukan agar anak tidak merasa segan untuk melaporkan segala hal kepada orang tua.Â
Terlebih lagi, pada saat ini banyak anak-anak yang sudah memiliki akses terhadap ponsel pintar. Untuk itu, Mahasiswa juga berkolaborasi dengan Bidan setempat yang juga mempelajari ilmu parenting -- Ibu Reni -- untuk menyampaikan informasi mengenai komunikasi efektif untuk membangun kedekatan emosi antara anak-orang tua.
Selain topik tersebut, Mahasiswa juga menyampaikan permasalahan lingkungan yang menjadi fokus dunia internasional, yakni perubahan iklim (8/8). Perubahan iklim merupakan fokus dunia internasional, dibuktikan dengan adanya program climate action dalam SDGs nomor 13. Salah dua faktor yang menyebabkan adanya perubahan iklim adalah adanya sampah makanan dan sampah plastik.Â
Untuk itu, Mahasiswa mengajak warga setempat untuk menggunakan reusable bag sebagai pengganti tas plastik dalam kehidupa sehari-hari, dan mengolah sampah makanan menjadi pupuk kompos.
Kegiatan KKN Pulang Kampung yang dilakukan oleh Mahasiswa Undip periode 2020 merupakan terobosan baru dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Apabila biasanya KKN dilakukan di daerah sekitar Semarang, saat ini KKN dilakukan di banyak daerah di seluruh penjuru nusantara. Dengan begitu, pengabdian masyarakat Undip telah melebarkan sayap dan memberi manfaat kepada seluruh daerah di Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI