Kemajuan teknologi semakin baik berkat dukungan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Banyak pekerjaan manusia di dunia yang bisa digantikan oleh robot, sebagai sebuah produk teknologi kecerdasan ini, seperti di bidang layanan publik seperti profesi petugas bank, hingga transportasi, seperti sopir bus, taksi, dan truk.
Namun, hal tersebut perlahan memicu kekhawatiran bahwa peran manusia pada akhirnya akan tergantikan di berbagai bidang. Banyak peneliti yang memprediksi bahwa kemajuan teknologi semakin pesat dan bahkan membuat dunia kerja dikuasai oleh robot-robot canggih.
AI merupakan singkatan dari Artificial Intelligence, yaitu simulasi kecerdasan manusia dalam mesin yang diprogram untuk berpikir dan bertindak seperti manusia. Teknologi AI melibatkan penciptaan mesin cerdas dan program komputer yang dapat menganalisis dan belajar dari sejumlah besar data, membuat keputusan, dan melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia, seperti mengenali ucapan, memahami bahasa alami, mengenali pola, dan melakukan perhitungan yang rumit. .
 Ada beberapa jenis AI, termasuk machine learning, deep learning, neural networks, dan natural language processing. Machine learning adalah jenis AI yang menggunakan algoritme untuk belajar dari data dan meningkatkan kinerjanya seiring waktu. Deep learning adalah jenis mesin yang menggunakan neural networks untuk memproses data dalam jumlah besar dan membuat model yang canggih. Neural networks adalah jenis AI yang meniru otak manusia, dan Natural language processing adalah jenis AI yang menggunakan algoritme untuk menafsirkan bahasa manusia.
 Teknologi AI memiliki penerapan yang luas di berbagai industri, termasuk perawatan kesehatan, keuangan, pendidikan, manufaktur, dan transportasi. Hal ini juga mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi, karena semakin banyak perangkat yang terhubung ke internet dan dapat berkomunikasi satu sama lain menggunakan teknologi AI. Namun, ada juga kekhawatiran mengenai potensi risiko dan masalah etika yang terkait dengan penggunaan AI, seperti bias dan perpindahan pekerjaan.
 Dampak AI terhadap manusia sangat besar dan berpotensi membawa dampak transformatif. Berikut ini beberapa pengaruh AI terhadap masyarakat: Meningkatkan efisiensi: AI dapat mengotomatiskan tugas-tugas rutin dan berulang, sehingga membebaskan pekerja manusia untuk fokus pada pekerjaan yang lebih kompleks dan kreatif. Hal ini dapat mengarah pada peningkatan produktivitas dan efisiensi di berbagai industri.
Meningkatkan akurasi: AI dapat menganalisis dan memproses data dalam jumlah besar dengan lebih akurat dan cepat dibandingkan manusia, sehingga meminimalkan kesalahan dan meningkatkan pengambilan keputusan. Â Memungkinkan inovasi: AI dapat digunakan untuk membuka peluang baru dan menciptakan industri baru dengan mengotomatiskan tugas-tugas yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan oleh mesin. Transformasi layanan kesehatan: AI digunakan untuk mengembangkan pengobatan inovatif, mendiagnosis penyakit lebih dini dan lebih akurat, serta meningkatkan perawatan pasien. Memperkuat keamanan nasional: AI digunakan untuk menganalisis data guna mengidentifikasi ancaman keamanan dan memerangi serangan siber. Â Meningkatkan kemampuan manusia: AI dapat meningkatkan kemampuan manusia, seperti meningkatkan daya ingat dan keterampilan mengambil keputusan, dan bahkan memberikan bantuan bagi penyandang disabilitas.
 Namun, dampak AI terhadap masyarakat tidak semuanya positif. Terdapat kekhawatiran mengenai kemungkinan meluasnya perpindahan pekerjaan yang disebabkan oleh otomatisasi, kebiasaan penggunaan AI untuk pengambilan keputusan, dan potensi penyalahgunaan teknologi AI. Seiring dengan kemajuan teknologi AI, penting bagi masyarakat untuk mengelola risiko dan memastikan bahwa manfaatnya digunakan secara adil.
 Meskipun pengembangan dan penerapan Artificial Intelligence (AI) memiliki banyak manfaat, terdapat juga kekhawatiran mengenai potensi dampak negatif AI terhadap masyarakat manusia. Berikut beberapa contoh kemungkinan dampak negatif AI: Perpindahan pekerjaan: Seiring dengan kemajuan teknologi AI, hal ini dapat menyebabkan perpindahan pekerjaan secara luas karena mesin menggantikan pekerja manusia di banyak industri. Bias dan diskriminasi: Teknologi AI bisa menjadi bias jika data yang digunakan untuk melatihnya mengandung bias. Hal ini dapat menimbulkan akibat yang diskriminatif, seperti sistem AI yang merugikan kelompok masyarakat tertentu.
Masalah privasi: Banyaknya data yang dibutuhkan untuk melatih dan mengoperasikan sistem AI meningkatkan masalah privasi, terutama jika digunakan dalam bidang seperti pengawasan dan pemantauan perilaku masyarakat. Â Senjata otonom: Pengembangan senjata otonom, yang dapat mengidentifikasi, melacak, dan menyerang sasaran tanpa campur tangan manusia, menimbulkan kekhawatiran mengenai penggunaannya dalam peperangan.
Ketergantungan pada AI: Ketika kita semakin bergantung pada teknologi AI, terdapat risiko kita menjadi terlalu bergantung pada teknologi tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya keterampilan manusia, kemampuan mengambil keputusan, dan penalaran. Risiko keselamatan: Jika sistem AI tidak dirancang, diuji, dan dipelihara dengan baik, sistem tersebut dapat menimbulkan risiko keselamatan. Misalnya, kendaraan tanpa pengemudi dapat mengalami kecelakaan jika sensor dan algoritmanya gagal. Â Penting untuk mengatasi permasalahan ini dengan mengembangkan pedoman etika dan peraturan yang memastikan penggunaan teknologi AI secara aman, bertanggung jawab, dan adil.
 Orang-orang memiliki pandangan berbeda tentang Artificial Intelligence (AI) berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan minat mereka. Berikut beberapa perspektif umum yang mungkin dimiliki individu tentang AI: Penggemar: Ini adalah individu yang optimis terhadap manfaat AI. Mereka percaya bahwa AI dapat membantu menyelesaikan banyak masalah kompleks dan meningkatkan kehidupan manusia. Skeptis: Orang-orang ini lebih berhati-hati terhadap potensi dampak AI. Mereka mungkin khawatir tentang potensi perpindahan pekerjaan, pelanggaran privasi, dan implikasi etika dari pengembangan AI.
Experts: Experts AI memiliki pemahaman mendalam tentang teknologi AI dan potensinya. Mereka mungkin lebih menyadari keterbatasannya dan mungkin mendukung praktik etis seputar pengembangan AI. Futurists: Orang-orang ini sering kali tertarik dengan kemungkinan AI di masa depan. Mereka mungkin membayangkan sebuah dunia di mana mesin otonom melayani kebutuhan manusia dan membantu memecahkan tantangan global yang kompleks. Â Takut: Beberapa orang takut terhadap AI. Mereka mungkin percaya bahwa AI merupakan ancaman nyata terhadap umat manusia dan berpotensi menjadi tidak terkendali.
 Secara keseluruhan, pandangan masyarakat terhadap AI bergantung pada berbagai faktor seperti latar belakang profesional, latar belakang budaya, dan pengalaman pribadi. Seiring dengan terus berkembangnya teknologi AI dan semakin terintegrasinya ke dalam masyarakat manusia, persepsi masyarakat terhadap AI kemungkinan besar akan terus bergeser dan berkembang.
 Experts AI umumnya memiliki pandangan positif terhadap potensi manfaat AI, namun mereka juga menyadari potensi risiko dan tantangannya. Berikut beberapa pandangan umum yang dimiliki para Experts AI tentang AI: AI dapat meningkatkan produktivitas manusia: Banyak ahli percaya bahwa AI memiliki kemampuan untuk meningkatkan produktivitas manusia secara signifikan dengan mengotomatiskan tugas-tugas rutin dan berulang.
AI dapat membantu memecahkan masalah yang kompleks: AI mempunyai potensi untuk membantu memecahkan masalah yang kompleks di berbagai bidang seperti layanan kesehatan, pertanian, logistik, dan keuangan. AI dapat meningkatkan pengambilan keputusan: AI dapat memproses data dalam jumlah besar dan memberikan wawasan yang dapat membantu manusia mengambil keputusan dengan lebih baik.
AI dapat menyebabkan perpindahan pekerjaan: Para ahli mengakui bahwa penerapan teknologi AI dapat menyebabkan perpindahan pekerjaan di industri tertentu. Mereka menganjurkan program untuk melatih kembali dan mendukung pekerja yang terkena dampak AI. AI dapat bersifat bias dan diskriminatif: Banyak ahli yang mengkhawatirkan sistem AI yang mendiskriminasi kelompok orang tertentu. Mereka menganjurkan pengembangan pedoman etika untuk pengembangan dan penerapan AI guna mencegah bias dan diskriminasi. AI dapat berdampak pada privasi: Para ahli menyadari bahwa penggunaan teknologi AI memerlukan pemrosesan data dalam jumlah besar yang mungkin bersifat pribadi atau sensitif. Mereka menganjurkan undang-undang dan peraturan privasi yang kuat untuk melindungi data individu.
 Secara keseluruhan, para Experts AI percaya bahwa meskipun AI mempunyai potensi untuk mentransformasi masyarakat secara positif, terdapat tanggung jawab untuk mengembangkan dan menerapkan sistem AI secara etis, bertanggung jawab, dan transparan.
 Kesimpulannya, orang-orang memiliki perspektif yang berbeda-beda tentang AI, bergantung pada pengalaman, latar belakang budaya dan profesional, serta keyakinan mereka. Meskipun sebagian orang melihat potensi manfaat AI, sebagian lainnya memiliki kekhawatiran dan ketakutan mengenai dampaknya terhadap masyarakat dan kemanusiaan. Namun, para Experts AI umumnya memiliki pandangan positif terhadap potensi manfaat AI, serta menyadari risiko dan tantangannya. Mereka menganjurkan pengembangan dan penerapan sistem AI secara etis, bertanggung jawab, dan transparan, untuk memastikan bahwa AI bermanfaat bagi masyarakat dan tidak menimbulkan kerugian. Secara keseluruhan, seiring dengan terus berkembangnya teknologi AI, diskusi dan perdebatan perlu dilakukan untuk mengatasi kekhawatiran, risiko, dan peluang yang mungkin ditimbulkan oleh AI, guna memastikan masa depan yang lebih baik bagi semua orang.
Â
Daftar Pustaka
Yuslianson, 28 Agustus 2016
Novina Putri Bestari, 18 Juli 2023
https://www.cnbcindonesia.com/
Tim detikEdu, 20 Agustus 2022
Fera Tri Safilah, 22 Juli 2023
Puti Almas, 1 Desember 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H