Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan suatu negara, karena pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Karena pendidikan pada hakekatnya dapat meningkatkan dan mengembangkan potensi dan kualitas hidup manusia, maka dianggap penting bagi pertumbuhan suatu bangsa. Tujuan ini membutuhkan modifikasi dan kemajuan berkelanjutan dalam pendidikan. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan merubah kurikulum. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia menteri Kebudayaan menerapkan program “Merdeka Belajar”. Merdeka belajar merupakan salah satu upaya dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas.
Upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia harus dibarengi dengan perkembangan teknologi. Di era globalisasi ini, teknologi berperan sangat penting karena merupakan modal utama didalam persaingan global. Setiap negara berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Teknologi dalam pendidikan sebagai wadah dalam memfasilitasi proses belajar sehingga dapat digunakan sebagai sumber belajar supaya terbentuk pendidikan yang efisien dan efektif. Namun, seiring kemajuan teknologi, muncul berbagai permasalahan yang dihadapi oleh para guru dalam mengadopsi dan memanfaatkan teknologi. Meskipun demikian, implementasi teknologi dalam pembelajaran menjadi tonggak penting yang memperkaya pengalaman belajar siswa, sambil membawa tantangan sekaligus peluang dalam kurikulum sekolah. Berikut tantangan Implementasi teknologi di kurikulum merdeka:
1. Kurangnya pelatihan bagi guru dan tenaga pendidikan
Pelatihan yang memadai diperlukan agar guru dan tenaga pendidikan dapat memahami konsep dan tujuan Kurikulum Merdeka berbasis teknologi. Pelatihan yang kurang dapat menghambat potensi penuh teknologi dalam meningkatkan pembelajaran.
2. Manajemen infrastruktur yang kurang
Kurangnya manajemen infrastruktur yang efisien dapat menghambat kelancaran proses pembelajaran, memunculkan risiko keamanan data, dan menghambat inovasi.
3. Aksesibilitas teknologi yang tidak merata
Aksesibilitas teknologi dalam Kurikulum Merdeka mengacu pada kemampuan siswa dan lembaga pendidikan untuk meraih dan memanfaatkan teknologi dengan merata. Ini mencakup ketersediaan perangkat keras, konektivitas internet, serta pemahaman dan keterampilan guru dalam mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran.
Peluang Implementasi teknologi di Kurikulum Merdeka:
1. Pengajaran yang lebih terbuka dan fleksibel
Pengajaran yang lebih terbuka dan fleksibel dapat dicapai melalui teknologi pendidikan, memfasilitasi akses yang lebih terbuka terhadap materi pembelajaran. Dengan adanya kursus daring (online), siswa dapat belajar sesuai jadwal pribadi mereka, memberikan fleksibilitas terutama bagi mereka yang memiliki komitmen lain seperti pekerjaan atau tanggung jawab keluarga.