Perkembangan digitalisasi sudah merambah ke berbagai sektor kehidupan, termasuk pada bidang kesehatan. Era Society 5.0 yang menghadirkan banyak kecanggihan teknologi mulai menjamur dan merasuki banyak bidang kehidupan dengan adaptasi artificial intelligence, cloud, dan berbagai bentuk digitalisasi lainnya.Â
Sistem informasi menjadi salah satu bentuk adaptasi digital yang dimanfaatkan untuk mempermudah kehidupan manusia, lantas bagaimana implementasinya di rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan?
Tenang saja, artikel ini akan mengupas tuntas terkait implementasi sistem informasi yang secara khusus membedah terkait inventarisasi aset sarana dan prasarana pada rumah sakit di Yogyakarta
Mengupas Sistem Informasi di Rumah Sakit Yogyakarta
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelayanan berkualitas kepada masyarakat. Keberhasilan rumah sakit untuk menjalankan fungsinya ditunjukkan dengan meningkatnya kualitas pelayanan rumah sakit terutama dengan mengadopsi sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS).
Menurut data yang sudah dikutip dari Kementrian Kesehatan, sekitar 48% rumah sakit di Indonesia atau setara dengan 1.257 rumah sakit sudah menerapkan SIMRS secara fungsional. Penggunaan SIMRS didasari oleh Permenkes 82 tahun 2013 tentang SIMRS rumah sakit yang diwajibkan menjalankan SIMRS (Darhayati et al., 2021). Untuk itu, mayoritas rumah sakit di Yogyakarta pun sudah menerapkan sistem informasi manajemen di rumah sakit.
Rumah sakit di Yogyakarta menggunakan berbagai jenis sistem informasi salah satunya bertujuan untuk manajemen aset dan inventaris. Sistem informasi ini membantu dalam pengelolaan aset yang dimiliki rumah sakit, khususnya alat medis, sarana dan prasarana juga obat-obatan.
Hospital Asset Management System: Apakah Efektif sebagai Inventarisasi Aset Sarana dan Prasarana Rumah Sakit?
Sistem informasi berperan besar dalam mempermudah pekerjaan manusia yang lebih praktis seperti berperan dalam inventarisasi aset sarana dan prasarana rumah sakit. Umumnya, rumah sakit di Indonesia termasuk Yogyakarta sudah banyak yang menerapkan asset management system (AMS).
Perlu diketahui, penerapan sistem informasi di rumah sakit ini dirancang untuk menjalankan berbagai fungsi seperti mengelola, memonitoring, dan mengontrol berbagai jenis aset yang tentu saja terdapat di rumah sakit. Aset tersebut bisa saja berbentuk sarana misalnya gedung, ruang perawatan, ataupun fasilitas. Bisa juga dalam bentuk prasarana, contohnya furnitur, peralatan medis, ambulance, komputer, dan masih banyak lagi.