Mohon tunggu...
nadilansr
nadilansr Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi apa aja, kepribadian apa aja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Konseling Lintas Budaya (Desa Mayoritas Suku Tertentu)

3 Desember 2024   00:50 Diperbarui: 3 Desember 2024   01:06 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi Foto Bersama Warga Desa Sampali

Desa Sampali, yang terletak di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, adalah salah satu desa yang mayoritas penduduknya berasal dari suku Jawa. Desa ini memiliki keunikan tersendiri, terutama karena latar belakang budaya masyarakatnya yang masih kental dengan tradisi dan adat istiadat Jawa meskipun berada jauh dari Pulau Jawa. Penduduk Desa Sampali sebagian besar adalah keturunan transmigran yang datang pada masa kolonial Belanda untuk bekerja di perkebunan tembakau Deli. Budaya ini tetap bertahan hingga saat ini, meskipun masyarakat juga telah mengalami akulturasi dengan budaya setempat. 

Miniriset di Desa Sampali dilakukan untuk memahami lebih dalam dinamika sosial, budaya, dan ekonomi masyarakatnya yang khas. Suku Jawa di Desa Sampali dikenal memegang erat nilai-nilai gotong royong, kebersamaan,
dan kesederhanaan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dengan perkembangan zaman dan modernisasi, terdapat tantangan dalam mempertahankan nilai-nilai tradisional ini, terutama di kalangan generasi muda. Miniriset ini bertujuan untuk menggali bagaimana masyarakat Desa Sampali menghadapi perubahan sosial dan
ekonomi tersebut, termasuk bagaimana adat istiadat dan tradisi tetap relevan di tengah perubahan tersebut.

Selain itu, miniriset ini juga dilakukan untuk mengkaji potensi desa dalam pengembangan ekonomi berbasis budaya. Sebagai desa dengan mayoritas penduduk suku Jawa, Desa Sampali memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata budaya, seperti kesenian tradisional, kuliner khas, dan ritual adat yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan. Namun, kurangnya dokumentasi dan
promosi menjadi kendala utama dalam mengoptimalkan potensi ini.

Miniriset di Desa Sampali dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan dokumentasi untuk menggali informasi secara mendalam mengenai kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat yang mayoritas
merupakan suku Jawa. Wawancara dilakukan secara langsung dengan beberapa tokoh masyarakat, seperti penduduk yang dianggap memahami adat istiadat dan tradisi setempat. Pendekatan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang autentik mengenai nilai-nilai budaya, perubahan sosial, dan tantangan yang
dihadapi masyarakat.

Hal yang unik dan menarik dari Desa Sampali ini adalah warisan leluhur yang Tetap Hidup. Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, Desa Sampali tetap menjadi salah satu contoh nyata bagaimana tradisi bisa bertahan dan dijaga oleh masyarakatnya. Terletak di dekat kota besar, desa ini memiliki keunikan yang menarik perhatian meskipun mayoritas penduduknya adalah suku Jawa, desa ini terletak jauh dari Pulau Jawa. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri, terutama karena penduduknya masih memegang erat tradisi dan adat istiadat warisan leluhur.  

Tradisi Punggahan yaitu dengan sambu ramadhan  dengan hikmat. Salah satu tradisi yang masih dilestarikan adalah Punggahan, sebuah acara yang dilakukan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Pada momen ini, warga desa berkumpul untuk berdoa bersama, meminta keberkahan, dan saling memaafkan. Punggahan menjadi simbol persatuan dan kebersamaan, sekaligus pengingat bahwa bulan Ramadan harus dimulai dengan hati yang bersih.  

Nyadran atau ziarah kubur sebagai wujud hormat leluhur. Sebelum memasuki bulan puasa, warga Desa Sampali juga melaksanakan tradisi Nyadran, yakni ziarah ke makam leluhur. Tradisi ini diiringi doa-doa untuk mendoakan keluarga yang telah tiada. Nyadran menjadi momen refleksi spiritual yang mengajarkan pentingnya menghormati jasa para pendahulu.  

Halal Bihalal sebagai pererat tali silahtuhrahmi. Setelah Idulfitri, warga Desa Sampali mengadakan Halal Bihalal, sebuah tradisi yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jawa. Dalam acara ini, mereka saling bermaaf-maafan dan mempererat tali silaturahmi. Keakraban dan kebersamaan yang terpancar selama acara ini menggambarkan semangat gotong royong yang tetap hidup di desa ini.  

Gotong royong dalam pesta adat. Keunikan lain dari Desa Sampali adalah tradisi bantu membantu saat ada warga yang mengadakan pesta. Para wanita biasanya sibuk meracik bumbu dan menyiapkan hidangan secara bersama-sama, sementara para pria bergotong royong mendirikan tenda dan menyiapkan perlengkapan lainnya. Gotong royong ini tidak hanya menunjukkan solidaritas masyarakat, tetapi juga menjaga tradisi kolektivitas yang menjadi ciri khas suku Jawa.  

Menjaga tradisi di tengah modernisasi. Walaupun letaknya dekat dengan kota, Desa Sampali tetap mempertahankan tradisi leluhur mereka. Ini menjadi bukti bahwa modernisasi tidak selalu harus menghilangkan nilai-nilai budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun. Desa Sampali adalah contoh nyata bagaimana tradisi dapat berjalan berdampingan dengan perkembangan zaman.  

Keunikan dan kehangatan tradisi di Desa Sampali bukan hanya menjadi kebanggaan bagi warganya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus menjaga dan melestarikan warisan budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun