Mohon tunggu...
Nadila Maryam
Nadila Maryam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Islamic Education Department

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ 🌻

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perencanaan dan Tujuan Pendidikan Perspektif Hadits

4 Oktober 2023   09:05 Diperbarui: 4 Oktober 2023   09:19 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hidup ini terbilang singkat jika kita menjalaninya dengan semena-mena. Dalam artian segala sesuatunya membutuhkan perencanaan agar hidup yang hanya sekali ini dapat bermakna dan memberikan makna. Allah SWT memberikan nikmat usia, sehat, dan harta bukanlah serta merta Dia berikan, hal tersebut tak lepas dari segala pertanggungjawaban. Maka dari itu seyogyanya manusia mampu memanfaatkan nikmat yang potensial tersebut.

[ ]

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma, ia berkata, "Raslullh Shallallahu 'alaihi wa sallam memegang kedua pundakku, lalu bersabda, 'Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau seorang musafir' [dan persiapkan dirimu termasuk orang yang akan menjadi penghuni kubur (pasti akan mati)]."

Dan Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma pernah mengatakan, "Jika engkau berada di sore hari, janganlah menunggu pagi hari. Dan jika engkau berada di pagi hari, janganlah menunggu sore hari. Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum sakitmu dan hidupmu sebelum matimu."

Jika hidup saja memerlukan perencanaan, begitupun dengan pendidikan yang kehadirannya senantiasa berdampingan dengan kehidupan manusia. Telah sama-sama kita ketahui bahwa seiring berkembangnya zaman biaya pendidikan semakin tinggi. Hal ini menjadikan salah satu hal yang perlu dipersiapkan oleh orang tua di masa depan untuk buah hatinya yaitu biaya pendidikan anak dimulai dari jenjang taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Meski pemerintah juga sudah memberikan jaminan pendidikan gratis untuk pendidikan dasar, orang tua masih tetap harus menyiapkan dana pribadi untuk TK atau prasekolah.

Perencanaan menentukan keseluruhan program. Jika program pendidikan tanpa direncanakan, maka akan melahirkan in-efisiensi, pemborosan, dan program berjalan tidak tertib dan kurang efektif. Perencanaan menjadi tolok ukur keberhasilan suatu kegiatan, tanpa perencanaan yang jelas, maka kegiatan akan hambar dan tidak tercapai tujuan yang diharapkan. Pentingnya perencanaan akan mengefektifkan tercapainya tujuan dari setiap kegiatan.

Perencanaan pendidikan adalah mengatur seluruh waktunya untuk proses pendidikan, tidak ada waktu yang terbuang sia-sia. Perencanaan pendidikan juga mengatur dan menyusun rencana atau kegiatan yang akan dilakukan selama proses pendidikan, menetapkan strategi dan tujuan yang akan dicapai.

Setelah kita mampu membuat perencanaan yang matang, selanjutnya kita dapat berorientasi untuk mencapai tujuan pendidikan

"..tujuan Pemerintah Negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.."

Tersurat dalam alinea pembukaan UUD 1945 bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu tujuan dari kepemerintahan negara Indonesia. Disamping itu, apakah tujuan yang sebenernya dari pendidikan itu sendiri?

Apakah pendidikan hanya akan berjalan sekedar sebagai hubungan timbal balik antara guru dan siswanya? 

Setelah tahu dari tujuan pendidikan, mari kita beralih fokus pada subjek yang memiliki eksistensi keandilannya dalam tujuan pendidikan ini. Kerapkali khalayak mencap bahwa yang bertugas mendidik hanyalah seseorang yang menyandang profesi sebagai guru. Kata guru yang berkonotasi seseorang yang "di gugu dan ditiru" pada kebenaran dan keharusannya tidaklah hanya dapat dilayangkan kepada seseorang yang berprofesi guru saja. Tokoh pendidikan kawakan, Ki Hajar Dewantara pernah berkata bahwa "Semua tempat adalah kelas, dan semua orang adalah guru, pun semua orang adalah siswa". Begitu kurang lebih yang ia tuturkan. Dan yaa seiring perkembangan zaman buah pikir dari bapak pendidikan itu seolah tergerus dan perlahan tenggelam dari permukaan. Dimana seluruh tugas dan tujuan pendidikan kini seolah dilimpah ruahkan kepada seorang guru saja. 

Tujuan pendidikan bekerja sebagai media dalam melakukan pengembangan potensi dan mencerdaskan manusia agar siap menghadapi kehidupan di masa yang akan datang.  Namun terdapat satu hal yang lebih dulu perlu diluruskan. Yakni kecendrungan tujuan pendidikan atau tujuan manusia yang berpendidikan lebih cenderung kepada hal duniawi saja seperti jabatan, kekuasaan, pekerjaan dan hal lain yang berporos pada hal duniawi. Maka masih kerap kita temui seseorang yang berpendidikan dan berintelektual namun mengalami krisis dalam aspek kemoralannya. Hal tersebut tidak akan terjadi apabila tujuan pendidikan diseimbangkan antara duniawi dan ukhrawi. Dalam sabdanya Rasulullah berkata:

( )

Nabi saw bersabda : "Jadilah engkau orang berilmu, penuntut ilmu, pendengar ilmu dan orang yang menyukai ilmu. Dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka." (HR. Baihaqi).

Hadits tersebut menyeru kita untuk senantiasa menjadi orang yang berilmu, atau orang yang mencari ilmu, atau pendengar ilmu atau pencinta ilmu. Itulah hakikat tujuan dari pendidikan, yakni memiliki ilmu yang dapat diajarkan atau menjadi pecinta ilmu, dan bukanlah tujuan lain. Maksudnya adalah jangan bertujuan selain empat hal tersebut, seperti pembenci ilmu, perusak ilmu dan lain sebagainya.

Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan bukanlah sekedar untuk membangga-banggakan diri, lebih dari itu kita dapat menebarkan manfaat bagi banyak manusia lainnya sebagaimana yang dianjurkan Rasulullah dan diriwayatkan dalam satu hadits:

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia." (HR. Ahmad).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun