Mohon tunggu...
Nadilah Rangkuti
Nadilah Rangkuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi U Mei 2006niversitas Pelita Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fungsi Bahasa Indonesia dalam pengembangan literasi sekolah dasar

14 Januari 2025   12:09 Diperbarui: 14 Januari 2025   12:09 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan

Bahasa Indonesia memiliki peranan yang sangat signifikan dalam pengembangan literasi pada tingkat pendidikan dasar. Sebagai bahasa resmi negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai sarana komunikasi dan media utama dalam proses pembelajaran. Di tingkat sekolah dasar, pengajaran bahasa Indonesia tidak hanya berfokus pada keterampilan dasar membaca dan menulis, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Kemampuan yang baik dalam bahasa Indonesia menjadi fondasi yang kuat dalam mempersiapkan siswa untuk belajar lebih lanjut.

Proses pembelajaran bahasa Indonesia juga mencakup aspek kognitif dan emosional, di mana siswa diajak untuk menganalisis teks serta menyampaikan ide-ide mereka dengan cara yang terstruktur. Selain itu, bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai jembatan untuk menyampaikan nilai-nilai budaya bangsa, yang memperkaya wawasan siswa mengenai sastra, sejarah, dan budaya, serta membangun jati diri mereka. 

Peran guru dalam pengajaran bahasa Indonesia sangatlah penting. Guru diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menerapkan metode yang inovatif untuk meningkatkan minat siswa dalam membaca dan menulis. Dengan demikian, literasi bahasa Indonesia tidak hanya berkontribusi pada pencapaian akademik, tetapi juga memperkaya pengalaman belajar siswa secara keseluruhan.

Peningkatan kemampuan literasi siswa sekolah dasar melalui bahasa Indonesia sangat bergantung pada peran guru sebagai fasilitator dalam proses belajar mengajar (Andrianti, 2018). Selain mengajarkan keterampilan bahasa dasar, guru menggunakan pendekatan kreatif yang disesuaikan dengan karakteristik siswa untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan literasi siswa. Bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai sarana untuk mengajarkan kepada siswa nilai-nilai budaya Indonesia yang penting dalam membangun jati diri dan kesejahteraan manusia.

Selain itu, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga menambah tantangan dalam pengembangan kemampuan berbahasa Indonesia. Guru dan siswa diharapkan dapat memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kemampuan literasinya dengan mengintegrasikan media digital ke dalam pendidikan bahasa Indonesia. Hal ini memungkinkan siswa menguasai bahasa Indonesia tertulis dan berkomunikasi secara efektif.

Analisis 

Dalam konteks pendidikan, literasi memiliki peranan yang sangat dibutuhkan dalam perkembangan kognitif dan akademik siswa. Literasi tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca dan menulis, melainkan juga mencakup pemahaman terhadap teks, analisis informasi, serta keterampilan berpikir kritis (Wasngadiredja, 2024). Dengan literasi yang baik, siswa dapat mengakses, memahami, dan memanfaatkan informasi secara efisien, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan kinerja akademik mereka. Media literasi di sekolah sangat penting, karena literasi menjadi fondasi dalam pengembangan kemampuan komunikasi siswa dan merupakan keterampilan yang esensial untuk menghadapi tantangan di era modern.

 Ketika memperkenalkan konsep literasi dan signifikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat Sekolah Dasar, kita perlu menekankan bahwa literasi meliputi lebih dari sekedar kemampuan membaca dan menulis (Zuhra, 2024). Pemahaman membaca sangat penting untuk keberhasilan belajar siswa. Siswa yang mampu membaca dapat dengan mudah mengekstraksi informasi dari berbagai sumber tertulis. Oleh karena itu, pemahaman membaca hendaknya diajarkan pada tingkat dasar, yaitu di sekolah dasar. Agar anak gemar membaca, kita perlu membekali mereka dengan media pembelajaran. Permasalahannya adalah siswa belum memahami kata dengan baik dan belum memahami kalimat dengan baik, guru belum menerapkan keterampilan membaca pemahaman 15 menit sebelum kelas dimulai. 

Bahasa Indonesia, sebagai bahasa resmi negara, memiliki peranan yang sangat vital dalam proses komunikasi dan penyampaian informasi (Sofiani, (2023, October)). Kualitas penggunaan bahasa ini berpengaruh langsung terhadap ketepatan informasi yang disampaikan. Terdapat sejumlah fenomena yang dapat mengganggu keakuratan penggunaan bahasa, terutama dalam konteks penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah yang berlaku memiliki implikasi logis yang berkaitan dengan situasi dan kondisi tertentu. Dalam situasi formal, misalnya, penerapan Bahasa Indonesia yang tepat menjadi sangat penting. Proses pembelajaran bahasa di tingkat sekolah dasar, khususnya pada kelas awal, memberikan dampak yang signifikan terhadap pembentukan karakter anak. Dengan demikian, bahasa berperan sebagai salah satu elemen kunci dalam pengembangan karakter individu. Peran bahasa Indonesia bagi anak-anak usia dini sangat penting, baik dalam komunikasi lisan maupun tulisan, sehingga dapat mendukung mereka dalam membangun karakter yang baik. Berkomunikasi dengan baik, benar, dan sopan dapat menjadi kebiasaan yang mendukung pengembangan kepribadian seseorang ke arah yang lebih positif.

Pendidikan literasi pada anak usia dini merupakan elemen penting dalam pengembangan kemampuan berbahasa mereka (Raja, 2023). Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pendidikan literasi di tahap awal ini memberikan manfaat yang signifikan, baik secara langsung, seperti peningkatan keterampilan membaca, menulis, dan berbicara, maupun secara tidak langsung, seperti pengembangan kemampuan sosial dan kognitif. Meskipun kemajuan teknologi digital semakin mendominasi, termasuk dalam pembelajaran literasi, pendekatan yang efektif tidak hanya bergantung pada teknologi tersebut. Interaksi sosial dan lingkungan belajar yang mendukung juga memiliki peranan yang sangat penting. Kerjasama antara orang tua, pendidik, dan lembaga panti asuhan menjadi faktor kunci dalam keberhasilan program literasi di usia dini. 

Pendekatan literasi yang diterapkan tidak hanya berpengaruh pada kemampuan bahasa anak, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap pengembangan keterampilan sosial dan kognitif mereka. Melalui keterlibatan dalam aktivitas pembelajaran yang menarik dan interaktif, anak-anak di panti asuhan dapat meningkatkan kemampuan kolaborasi, kreativitas, dan pemecahan masalah. Metode pembelajaran yang menyenangkan, seperti bercerita, bermain peran, dan menciptakan karya tulis sederhana, menjadi bagian dari pendekatan literasi ini. Selain itu, penggunaan buku cerita dan materi literasi yang sesuai dengan usia anak, serta penciptaan lingkungan belajar yang nyaman, juga merupakan elemen penting dalam keberhasilan pendidikan literasi di usia dini. Semua ini akan berdampak positif pada kemampuan mereka untuk berkomunikasi dan berpartisipasi dalam masyarakat di masa depan. Oleh karena itu, dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan, sangat diperlukan untuk memastikan akses pendidikan literasi di usia dini dapat dinikmati secara merata oleh seluruh anak di Indonesia.

Literasi adalah kemampuan dasar dalam membaca dan menulis, namun seiring dengan perkembangan zaman, konsep ini telah meluas menjadi multiliterasi (Farhan, 2021). Dalam konteks berbahasa Indonesia, terdapat empat aspek utama yang saling terkait, yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dilaksanakan dengan kegiatan membaca selama 15 menit sebelum proses pembelajaran dimulai setiap hari. Gerakan literasi sekolah mencakup tiga komponen utama, yaitu pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan melalui penerapan budaya literasi secara teratur. 

Beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan efektivitas Gerakan literasi sekolah antara lain: (1) guru diharapkan dapat memberikan teladan yang baik dengan disiplin dalam melaksanakan kegiatan gerakan literasi sekolah, (2) penyediaan fasilitas buku yang memadai oleh guru, dan (3) guru perlu memberikan motivasi yang kreatif agar siswa lebih tertarik. Jika semua hal tersebut dapat diimplementasikan dengan baik, maka hasil yang diperoleh akan optimal. Siswa akan merasa senang dalam berliterasi, sehingga terbentuk budaya literasi yang kuat dalam diri mereka dan mendorong munculnya kreativitas yang maksimal untuk berkarya.

Kesimpulan

Kesimpulan dari pembahasan di atas adalah bahwa literasi memegang peranan penting dalam perkembangan kognitif, akademik, dan karakter siswa. Literasi tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup pemahaman teks, analisis informasi, dan keterampilan berpikir kritis. Pendidikan literasi sejak usia dini sangat penting untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, baik dalam komunikasi lisan maupun tulisan, serta mendukung perkembangan sosial dan kognitif anak. Implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) melalui pembiasaan membaca, pengembangan keterampilan literasi, dan pemberian fasilitas yang memadai, dapat menciptakan budaya literasi yang kuat dan mendorong kreativitas siswa. Dukungan dari orang tua, pendidik, dan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan program literasi dapat dijalankan dengan efektif, memberikan manfaat yang signifikan bagi perkembangan anak-anak di Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun